Bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Artinya, kamu bakal dapat banyak chat ucapan maaf dari orang di sekitarmu. Tapi, kamu tahu nggak, sih? Kayak cinta, cara setiap orang dalam memberi dan menerima maaf juga berbeda. Meski nggak sepopuler love language, apology language membantumu mencari tahu cara minta maaf yang terbaik untuk orang-orang terkasih.
ADVERTISEMENTS
1. Mengungkapkan penyesalan (expressing regrets)
Pemilik apology language ini biasanya nggak suka orang yang gengsi untuk minta maaf. Ketika mereka minta maaf, mereka mengakui efek menyakitkan dari tindakannya dan menunjukkan penyesalan. Maaf karena ketahuan itu nggak termasuk, lo! Karena itu, mereka juga mengharapkan orang lain meminta maaf secara tulus kepada mereka.
Kalau kamu mau minta maaf dengan pemilik apology language yang satu ini, kamu harus:
- Mengakui luka atau efek yang disebabkan.
- Dengan tulus mengungkapkan bahwa kamu menyesali tindakanmu.
- Memvalidasi perasaan dan emosi mereka.
ADVERTISEMENTS
2. Menerima tanggung jawab (accept responsibility)
Poin utamanya adalah dengan mengakui secara sunguh-sungguh bahwa yang kamu lakukan adalah salah. Apology language ini juga mewajibkanmu untuk menyebutkan dan menjelaskan letak kesalahanmu. Pokoknya, cara minta maaf ini mendorongmu untuk berkata “Iya, aku salah.” dan bertanggung jawab atas semuanya.
Kamu mungkin punya apology language yang satu ini kalau:
- Kamu ingin seseorang mengambil alih rasa sakit yang mereka sebabkan.
- Seseorang harus dengan jelas menyatakan kesalahan mereka untuk membuktikan bahwa mereka dapat belajar dari kesalahan tersebut.
- Kamu nggak mau mendengar alasan.
ADVERTISEMENTS
3. Membuat restitusi (make restitution)
Nggak cuma minta maaf, apology language ini termasuk menemukan cara untuk memperbaiki situasi. Misalnya, kamu menghilangkan atau merusak sesuatu. Kamu pasti menawarkan ganti rugi kepada pemiliknya, kan? Hal ini juga dapat terjadi dalam situasi yang lebih serius, yaitu ketika jika seseorang dikhianati secara mendalam.
Kalau cara menerima dan minta maafmu adalah yang satu ini, kamu mungkin:
- Ingin seseorang membuktikan bahwa mereka bersedia untuk memperbaiki masalah.
- Merasa pelaku harus memperbaiki keadaan, bagaimana pun caranya.
- Harus ada yang berinisiatif dalam suatu situasi.
ADVERTISEMENTS
4. Merencanakan perubahan (planned change)
Untuk apology language yang satu ini, tobat dan mengubah perilaku jadi hal yang terpenting. Maaf saja nggak cukup, kamu harus punya rencana yang spesifik untuk berubah di masa depan.
Kalau kamu mau minta maaf dengan pemilik apology language yang satu ini, kamu harus:
- Membuktikan bahwa kamu bertumbuh dan berusaha untuk berubah.
- Menjamin kalau kamu nggak akan mengecewakan lagi di masa depan.
- Kata-kata nggak cukup, harus ada action.
ADVERTISEMENTS
5. Meminta pengampunan (request forgiveness)
Terakhir, ada meminta pengampunan. Untuk apology language yang satu ini, kamu memberikan waktu kepada orang lain untuk memproses luka mereka. Jadi, kamu nggak langsung menganggap semuanya kembali normal setelah minta maaf. Bahasa maaf ini bisa digunakan ketika:
- Kamu belum siap untuk rekonsiliasi.
- Kamu butuh lebih dari permintaan maaf dan ingin diberikan ruang untuk memintanya.
- Kamu ingin orang yang meminta maaf bersedia menunggu sampai kamu siap memaafkan.
Sekarang, kamu udah tahu belum yang mana bahasa permintaan maafmu?