Hampir setiap cewek butuh benda krusial yang namanya pembalut, khususnya mereka yang masih di usia subur. Tentu saja, pembalut berfungsi untuk menampung darah mens yang keluar setiap 28 hari dalam satu periode. Hingga saat ini, sudah banyaaak sekali jenis dan merek pembalut yang beredar di pasaran, disesuaikan dengan kebutuhan. Sayangnya, ada saja oknum nggak bertanggung jawab yang mengelola bisnis pembalut dengan bahan-bahan yang kurang aman untuk kesehatan dan dijual dengan harga relatif terjangkau.
Lalu bagaimana ya, cara mengecek pembalut yang aman dan yang nggak?
ADVERTISEMENTS
1. Pembalut yang terbuat dari bahan kapas dinilai lebih aman ketimbang dengan serat kayu
Kapas adalah bahan yang sangat ramah di kulit dibandingkan bahan serat kayu atau kertas. Beberapa pembalut yang keluar di pasaran saat ini ada yang menggunakan serat kayu atau kertas bekas sebagai bahan dasar pembalut. Padahal bahan serat kayu berpotensi bahaya bagi vagina yang rentan terhadap penyakit. Jadi, pilihlah pembalut yang terbuat dari bahan kapas ya!
ADVERTISEMENTS
2. Pilihlah pembalut yang berbahan lembut dengan daya serap tinggi. Semakin tinggi daya serapnya maka semakin bagus
Karena fungsinya adalah sebagai penampung darah mens, penting buatmu memilih pembalut berbahan lembut dengan daya serap yang tinggi. Cara mengeceknya mudah sekali:
- Tuangkan 50 ml air di atas permukaan pembalut.
- Tunggulah beberapa saat.
- Coba taruh tisu di atas permukaan pembalut tadi. Cara ini sama halnya saat posisimu sedang duduk.
- Coba tekan tisu tadi, sama dengan tekanan dari bokong ke pembalut saat duduk.
- Pembalut yang bagus dengan kualitas daya serap yang baik adalah jika tisu yang ditempel dan ditekan tersebut nggak basah.
ADVERTISEMENTS
3. Hindari pembalut yang mengandung kandungan dioxin atau pemutih di dalamnya karena bisa menyebabkan iritasi hingga risiko kanker
Meski (mungkin) sebagian besar pembalut menggunakan bahan pemutih dalam produksinya, namun kadarnya berbeda-beda satu dengan yang lain. Dan tentu saja, jika sudah dinyatakan aman oleh BPOM, maka kita nggak perlu khawatir akan keamanannya. Nah, kamu tinggal mengecek seberapa besar kadar pemutih yang digunakan dengan cara:
- Cobalah buka pada lapisan permukaan pembalut.
- Ambil bagian putih atau kapas di dalamnya, lalu masukkan ke dalam gelas transparan yang diisi air hingga semua bagiannya terendam.
- Biarkan sampai satu jam di dalam air.
- Jika pembalut tersebut hancur, maka bahannya kurang berkualitas.
- Jika air rendaman menjadi keruh keputihan, maka mengandung dioxin atau zat pemutih. Tinggal lihat saja kadar kepekatannya.
ADVERTISEMENTS
4. Jangan gunakan pembalut dengan bahan pewangi atau perfumed, karena yang wangi-wangi gini justru bahaya buat organ intim
Pewangi pada pembalut umumnya terbuat dari bahan kimia berbahaya, jadi dalam jangka panjang akan menimbulkan berbagai komplikasi dan infeksi. Mending pilih pembalut yang tanpa bebauan atau beraroma wewangian deh. Misalnya mengandung aditif buatan dan bahan kimia seperti polyethylene (PET), polypropylene dan propylene glycol (PEG). Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan vagina kering, kemandulan, kanker dan gangguan hormon.
ADVERTISEMENTS
5. Cobalah beberapa merek pembalut, jika menimbulkan iritasi, gatal, atau sensasi nggak nyaman, tinggalkan!
Selain mengecek kandungan di dalam pembalut, pilihlah pembalut yang cocok kamu gunakan. Cocok dalam arti ketika kamu gunakan nggak menimbulkan gatal-gatal atau bahkan iritasi. Untuk mengetahui hal ini, kamu bisa mencoba beberapa merek pembalut kemudian memilih mana yang pas dan cocok.
Nah, mulai sekarang lebih selektif lagi ya memilih pembalut!