Ketika timeline medsos dipenuhi dengan gambar perempuan berkebaya, lengkap dengan kutipan menginspirasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan, maka hampir bisa dipastikan hari itu adalah hari Kartini.
Entah kenapa ketika tiba masanya tanggal 21 April — yang diperingati sebagai hari Kartini, masyarakat Indonesia kerap mengidentikkan momen ini dengan sosok perempuan yang berkebaya. Atau di sekolah-sekolah dan di beberapa tempat kerja misalnya, mereka memanfaatkan momen hari Kartini sebagai ajang untuk mengenakan busana adat hingga menyelenggarakan lomba peragaan busana.
Lah, memangnya dulu Kartini terkenal dengan busana adat atau kebayanya, ya?
Sayang kalau hari Kartini melulu diperingati dengan hanya berbusana adat atau berkebaya saja. Toh, yang harusnya diperingati adalah semangat Kartini untuk memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan. Jadi, ketimbang mengunggah foto mengenakan kebaya disertai dengan kutipan inspiratif, beberapa hal positif ini bisa jadi alternatif yang bijak untuk memperingati Hari Kartini.
ADVERTISEMENTS
1. Membaca segala sesuatu tentang Kartini dan mencoba mendalami ide dan karya-karyanya
Agar kamu lebih bisa mengenal sosok Kartini lebih dekat, cobalah untuk mencari bahan bacaan yang berkaitan dengan Kartini. Atau, kamu juga bisa mencari salinan ulang ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ alias kumpulan surat-surat Kartini yang ditulisnya dan dibukukan demi mengingat ide-ide serta hal-hal yang diperjuangkannya.
Dengan ini, kamu akan lebih menghayati bagaimana perjuangan Kartini yang notabene lebih mulia ketimbang kebaya yang dikenakannya.
2. Mengajarkan anak-anak putus sekolah atau siapa pun yang buta huruf agar perlahan bisa membaca
Kartini adalah figur pejuang agar para wanita saat itu bisa belajar dan punya pengetahuan. Lihat di sekitarmu, sekiranya kamu menemukan ada anak-anak putus sekolah yang belum lancar membaca atau mereka yang buta huruf karena nggak tamat sekolah, ajarkanlah membaca. Untuk bisa meneladani Kartini, kamu tak hanya dipanggil untuk berkebaya saja, tapi juga diharapkan mencerdaskan anak bangsa.
3. Menyumbangkan buku-buku bacaan kepada mereka yang membutuhkan
Selain mengajarkan membaca, kamu pun bisa menyalurkan ilmu lewat buku-buku bacaan yang kamu sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Misalnya pada anak-anak kurang mampu yang nggak sanggup beli buku, atau mengunjungi panti sosial dan membagikan buku-buku yang bermanfaat. Kamu bisa mengajak teman-teman atau bergabung bersama komunitas baca untuk melaksanakan kegiatan ini.
4. Kamu yang suka menulis, ungkapkanlah isu-isu mengenai perempuan masa kini yang dituangkan lewat tulisan
Sejauh ini, masih banyak hak-hak perempuan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh perempuan yang belum terselesaikan. Melalui momen hari Kartini, kamu bisa menyuarakan isu-isu mengenai perempuan masa kini lewat tulisan, tentu dengan tujuan yang positif dan nggak menuai kontroversi, ya. Setidaknya, tindakanmu ini diharapkan akan membuka mata masyarakat luas tentang perkembangan nasib perempuan di masa sekarang.
ADVERTISEMENTS
5. Mengunjungi tempat bersejarah bersama dengan ibu, kerabat, atau sahabat terdekat
Mengunjungi tempat bersejarah menjadi salah satu aktivitas seru yang dapat dilakukan bersama dengan ibu, kerabat, teman, maupun sahabat dekatmu (perempuan). Menjelajahi tempat bersejarah meski kesannya kuno namun sangat bermanfaat karena kamu bisa mendapatkan banyak pengetahuan yang diharapkan dapat memperkaya wawasan. Iya, memperkaya wawasan adalah pesan Kartini pada perempuan Indonesia.
Mengunggah foto mengenakan kebaya memang nggak keliru, mengajarkan kita untuk cinta budaya. Tapi, peringatan hari Kartini bukan ini esensinya. Baiknya, lakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesetaraan dan berbagi wawasan. Akan lebih baik lagi jika disesuaikan dengan tren digital saat ini dan sosial media, yang hasilnya bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang.
Yuk, saatnya memanfaatkan momen hari Kartini untuk berbagi kebahagiaan dan energi positif ke lingkungan dan masyarakat sekitar!