Menjelang Idul Adha, pasti sudah siap-siap untuk kebanjiran daging, kan? Tapi bagaimana sih cara membedakan daging sapi dan daging kambing?
Pastinya momen Idul Adha akan jadi program perbaikan gizi sekaligus ajang jago masak hingga pesta kuliner yang seru. Namun masalahnya banyak yang belum tahu bedanya daging sapi dan daging kambing, kan jadi bingung mau dimasak apa. Apalagi mengingat sapi dan kambing ini sama-sama daging merah dari keluarga ruminansia, kalau belum berpengalaman akan susah membedakannya.
ADVERTISEMENTS
Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging Kambing
Oke langsung saja ini dia cara membedakan daging sapi dan daging kambing!
ADVERTISEMENTS
1. Lemak Pada Dading Sapi Lebih Tebal
Daging sapi umumnya memiliki garis lemak yang lebih kentara di bagian daging. Baik itu marbling atau lemak di daging, umumnya bagiannya lebih tebal jika dibandingkan pada bagian kambing yang sama.
Misalnya sama-sama bagian sengkel, maka lemak pada bagian sapi akan lebih terlihat menggaris, istilahnya white lining. Karena kandungan lemak yang lebih tinggi, warna daging sapi juga cenderung lebih cerah, meski soal warna ini tidak selalu bisa jadi acuan pasti. Semetara lemak pada daging kambing ditemukan di sekitar tepi daging dan lebih mudah dipisahkan.
Mengingat sapi adalah hewan yang lebih besar, wajar saja jika lemaknya lebih tebal. Sementara kambing mungkin lebih aktif dan lincah daripada sapi, sehingga lemaknya lebih sedikit.
Namun, ini bukan berarti ketika mendapatkan daging tanpa lemak pasti daging kambing ya. Sebab, beberapa bagian daging sapi seperti bagian has dalam, brisket, atau kaki juga bisa hadir tanpa lemak.
Ingin mengurangi lemak pada daging? Ikuti resep sop daging penetral lemak ini!
ADVERTISEMENTS
2. Tulang Sapi Lebih Besar
Sebagai hewan yang lebih besar, tentu saja tulang yang dimilikinya juga lebih besar. Bisa dibandingkan, ketika mendapatkan daging dengan tulang pasti bisa dengan mudah dibedakan.
Misalnya iga sapi bisa memiliki ukuran 2 hingga 3 kali lebih besar daripada iga kambing.
Sekecil-kecilnya short rib sapi sekalipun, masih lebih besar daripada short rib kambing.
Begitu juga ketika mendapatkan bagian lain yang memiliki tulang, misalnya tulang belakang, kaki, atau ekor. Jika dibandingkan satu sama lain, terlihat jelas kalau daging sapi jauh lebih besar.
Masalahnya, ketika mendapatkan daging dengan tulang, belum tentu kita bisa membandingkan dengan bagian lain yang sama dari daging yang berbeda.
ADVERTISEMENTS
3. Serat daging Sapi lebih Tebal
Selain memiliki tulang yang lebih besar, sapi umumnya memiliki serat daging yang lebih besar daripada daging kambing. Baik dari potongan melintang maupun membujur, daging sapi memiliki muscle fiber yang lebih tebal. Namun sekali lagi, ini juga bisa bergantung pada bagian dagingnya ya.
Meskipun sapi lebih besar, pada bagian otot gerak kambing, seratnya juga besar. Umur juga mempengaruhi terhadap ukuran serat. Jadi, perlu bagian yang sama untuk bisa melihat perbedaan antara keduanya. Dengan kata lain perlu mata yang terlatih untuk bisa membedakan daging sapi dan daging kambing melalui seratnya.
ADVERTISEMENTS
4. Daging Kambing Memiliki Bau yang Kuat
Kalau berdasarkan baunya, kamu pasti sudah pada tahu, kan? Ya, daging kambing terkenal dengan baunya yang khas. Makanya mencium bau daging menjadi salah satu cara membedakan daging sapi dan kambing yang paling umum.
Baik domba maupun kambing memiliki bau yang sedikit prengus, atau orang inggris menyebutnya gamey. Bau amis inilah yang menyebabkan beberapa orang enggan memakan daging kambing.
Sekali lagi, bau prengus kambing ini bisa berbeda dari satu jenis kambing dengan yang lainnya, atau dari makanan, tingkat stres, tingkat kesegaran daging, dan banyak faktor lainnya. Namun kalau soal bau tidak mungkin tertukar deh antara kambing dengan sapi.
Sapi sendiri sebenarnya juga memiliki bau yang khas. bahasa kerennya beefy, terutama daging pada bagian iga, brisket, dan has dalam. Namun umumnya sekuat-kuatnya bau sapi, daging kambing memiliki bau yang lebih strong.
ADVERTISEMENTS
5. Tekstur Daging Sapi Cenderung Lebih Alot
Serat daging serta kandungan lemak yang berbeda memiliki dampak pada tekstur daging yang berbeda.
Umumnya, daging sapi cenderung lebih keras dan alot, terutama pada potongan yang merupakan otot gerak aktif seperti bagian sampil dan sengkel. Sementara daging kambing memiliki serat yang lebih halus dibandingkan dengan daging sapi, membuatnya lebih empuk jika dimasak dengan benar.
Inilah salah satu alasan mengapa daging kambing lebih cocok dijadikan sate daripada daging sapi. Sementara daging sapi yang keras dan alot digiling untuk dijadikan bakso.
Meski begitu, ada banyak cara untuk membuat daging sapi untuk menjadi empuk. Misalnya dengan menggunakan nanas, daun pepaya, atau baking soda.
Cara memasak juga memegang peranan penting dalam keempukan daging. Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat protein mengeras, membuatnya menjadi alot. Maka dari itu, memasak dalam waktu lama dan suhu rendah bisa membuat daging menjadi empuk, seperti pada resep rawon daging ala Jawa Timur dan resep rendang daging.
Gimana, sudah mengerti bagaimana cara membedakan daging sapi dan daging kambing belum? Wajar saja jika sebagai orang awam merasa kesulitan untuk membedakan daging sapi dan kambing. Perlu pengalaman untuk bisa melihat perbedaan-perbedaan halus tersebut.
Dari pengalaman kami, bau lah yang paling bisa digunakan sebagai pembeda yang cukup akurat. Selain itu, mungkin ada perbedaan lain, ceritakan di kolom komentar, ya!
Jangan lupa untuk mencairkan daging beku dari freezer dengan cara yang benar dan higienis. Selamat membedakan daging sapi dan kambing!