3 Cara Aman Mengolah Daging Sapi Kurban di Tengah Wabah PMK

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi, kambing, dan hewan ternak lainnya memang membuat masyarakat resah. Keamanan mengonsumsi daging pun menimbulkan kekhawatiran. Apalagi hewan yang sudah dipotong nggak bisa menunjukkan indikasi PMK kecuali melalui uji laboratorium.

Nah, menjelang Hari Raya Idul Adha ini kekhawatiran pun semakin bertambah. Kendati hewan kurban yang sah memang harus sehat, tapi Fatwa MUI Nomor 32 Tahun 2022 menjelaskan ciri-ciri hewan yang masih sah dijadikan hewan kurban. Hewan yang memiliki gejala klinis ringan, seperti lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, serta mengeluarkan liur berlebih, masih sah dijadikan hewan kurban.

Dari fatwa tersebut, berarti bisa saja hewan kurban terjangkit PMK ringan. Namun, tenang SoHip, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa PMK nggak berbahaya dan menular pada manusia. Justru, kitalah yang bisa menjadi perantara penularan virus pada hewan, lewat perlakuan dan pengolahan daging yang tidak tepat.

Berikut ini Hipwee Tips bagikan cara mengolah daging yang tepat dan aman untuk lingkungan, di tengah wabah PMK. Perhatikan dengan cermat, ya SoHip!

ADVERTISEMENTS

Daging nggak boleh dicuci sebelum dimasak, proses pencucian bisa diganti dengan cara direbus

daging sapi pmk apakah aman dikonsusmi

Jangan dicuci | Foto oleh Halpoint dari Depositphoto

Daging sapi PMK aman dikonsumsi, pun dengan jeroannya. Namun,  Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainudin menegaskan, bahwa daging kurban atau daging yang dibeli dipasar nggak boleh dicuci sebelum dimasak.

Proses pencucian dikhawatirkan akan membawa virus melalui perantara air yang bisa membahayakan hewan di sekitar. Berikut cara merebus daging sapi PMK dengan tepat:

  1. Setelah menerima daging kurban, segera pindahkan daging ke dalam panci yang akan digunakan untuk merebus
  2. Tambahkan air lalu tutup panci, tunggu mendidih
  3. Rebus daging minimal selama 30 menit
  4. Buang air rebusan, proses ini dilakukan sebagai pengganti proses pencucian
  5. Rebus ulang daging jika ingin mengambil kaldunya, atau daging siap di masak menjadi berbagai macam hidangan.

Cara ini juga berlaku untuk mengolah jeroan, ya!

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Jika ingin menyimpan daging segar, maka harus disimpan di chiller selama 24 jam sebelum masuk freezer

daging sapi pmk aman

Simpan di chiller dulu | Foto oleh qwartm dari Depositphoto

Meski belum ingin mengolah daging atau ingin menyimpannya dalam keadaan segar, kamu tetap nggak boleh mencucinya dulu sebelum di simpan, ya. Menyimpan daging sapi di tengah wabah PMK yang aman yakni dengan cara berikut:

  1. Setelah menerima daging, segera pindahkan ke wadah atau plastik kedap udara. Jangan sampai ada air atau darah yang bocor
  2. Simpan di kulkas bagian chiller selama 24 jam untuk melayukan daging atau menurunkan pH. Menukil dari Detik Health, pH di bawah 5,9 bisa menon-aktifkan virus.
  3. Setelah 24 jam, daging baru bisa disimpan di dalam freezer untuk dibekukan.

Nah, cara mengolahnya ketika akan dimasak pun harus direbus selama 30 menit dulu ya, baru bisa dicuci dan diolah.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Bekas kemasan daging sapi PMK nggak boleh langsung dibuang begitu saja

daging pmk aman dikonsumsi

Kemasan daging | Foto oleh ilianesoleyi dari Depositphoto

Nggak hanya daging yang harus diperlakukan khusus di tengah wabah PMK ini, plastik bekas kemasannya pun demikian. Jadi, plastik harus dicuci dulu menggunakan deterjen, atau direndam dengan air panas. Pun dengan wadah dan pisau yang telah terkena daging mentahnya. Hal ini bertujuan untuk mematikan virus lebih dulu sebelum dibuang ke lingkungan.

Nah, itulah cara mengolah daging sapi, kambing atau domba di tengah wabah PMK. Meski aman dikonsumsi dan nggak menular ke manusia, tapi kita tetap harus menjaga lingkungan supaya penyebaran virus PMK bisa dikendalikan, ya SoHip!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day