Zaman sekarang, keberadaan buku tabungan bank rasanya semakin diabaikan. Buku tabungan yang didapatkan sewaktu buka rekening ini bagi beberapa orang hanyalah sebagai formalitas saja. Nggak heran kalau banyak orang yang lupa di mana menyimpannya, bahkan nggak jarang juga kasus buku tabungan hilang. Ya, karena memang jarang banget digunakannya.
Buku tabungan bank ini beda banget sama buku tabungan sekolah yang mungkin dulu pernah kita punya, yang mana penggunaannya hampir selalu rutin untuk mencatat setiap pemasukan maupun pengeluaran. Baik buku tabungan BRI, buku tabungan BNI, maupun buku tabungan Mandiri, tentu punya kegunaan yang nggak bisa diabaikan. Termasuk jika rutin mencetak transaksinya tiap bulan meskipun kini bisa dilakukan via digital. Tapi, tahukah kamu bahwa mencetak buku tabungan (manual) secara berkala itu banyak manfaatnya?
ADVERTISEMENTS
1. Untuk mengetahui ringkasan transaksi selama sebulan, kamu jadi bisa menganalisis uang yang masuk dan yang keluar
Meskipun kamu bisa mengecek rincian transaksi melalui mobile banking atau internet banking, terkadang yang ditampilkan hanya dalam kurun waktu 30 hari saja. Nah, pencetakan buku tabungan akan menampilkan transaksi yang terjadi selama kurun waktu tertentu atau yang diinginkan. Sekarang pun sudah banyak aplikasi pencatat keuangan dan notifikasi pengeluaran keuangan dalam platform digital, namun tetap memperhatikan setiap pengeluaran dalam satu tabungan akan lebih baik.
ADVERTISEMENTS
2. Catatan transaksi di bank juga digunakan sebagai syarat untuk pelaporan pajak tahunan
Bagi seseorang yang sudah bekerja, keberadaan buku tabungan merupkan dokumen wajib yang bisa digunakan untuk beberapa hal penting, pelaporan pajak salah satunya. Biasanya dinas perpajakan akan meminta wajib pajak untuk melampirkan salinan lembar buku tabungan termasuk detail isinya selama satu tahun penuh dalam pelaporan pajak pada tahun yang bersangkutan.
ADVERTISEMENTS
3. Sebagai syarat utama pengajuan pinjaman ke bank, termasuk juga KPR
Ketika kamu membutuhkan dana dan ingin mengajukan kredit atau pinjaman melalui bank, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), atau Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), tentu pihak bank akan meminta catatan riwayat transaksi keuangan. Seperti halnya cetak buku tabungan maupun rekening koran. Cetak buku tabungan dijadikan salah satu dokumen penunjang atau bukti bahwa ada alur keuangan yang sehat pada rekeningmu. Kalau transaksi keuangan dan tabunganmu lancar, maka pengajuaan pinjaman pun tentu akan lebih mudah diproses.
ADVERTISEMENTS
4. Sama halnya dengan pinjaman, transaksi dalam buku tabungan juga memudahkanmu mengajukan kartu kredit
Seberapa pun efek negatif kartu kredit bagi penggunanya, nyatanya banyak juga yang ingin memiliki kartu kredit karena manfaat yang bisa didapatkan. Misalnya promo diskon dan cashback untuk pembelian barang di gerai tertentu. Seperti halnya dengan pengajuan pinjaman, pihak bank juga akan membutuhkan data keuangan dalam bentuk salinan buku tabungan ketika akan memproses pengajuan kartu kredit. Dari situ, bank akan menilai layak atau nggaknya kamu punya kartu kredit.
Selain itu, pihak bank yang mengeluarkan kartu kredit akan lebih mudah mengecek kesehatan keuanganmu melalui lembar buku tabungan. Nah, kalau kamu sudah mencetaknya secara berkala, proses pengecekan akan jadi lebih cepat, bukan?
ADVERTISEMENTS
5. Sebagai bukti identitas diri yang tergambar lewat catatan pemasukan dan pengeluaran rutin bulanan
Buku tabungan itu bisa dibilang layaknya sebuah KTP. Bedanya, kalau KTP digunakan untuk menunjukkan data diri yang tercatat dalam negara, sedang buku tabungan ini lebih kepada identitas dalam bentuk catatan keuangan. Kalau buku tabunganmu memiliki transaksi yang baik, dalam arti lebih banyak pemasukan ketimbang pengeluaran, maka sering diasumsikan sebagai refleksi pribadi yang baik pula dalam mengatur keuangan. Begitu pula yang sebaliknya.
Kembali lagi, meski nggak setiap orang memanfaatkan buku tabungannya baik buku tabungan Bank Jateng atau buku tabungan Mandiri Syariah, fungsi dasar buku tabungan ini tetap dan nggak pernah berubah yakni sebagai bukti sah tentang jumlah dan status tabungan nasabah yang bersangkutan. Setiap kegiatan perbankan yang berkaitan dengan sebuah akun tabungan akan tercatat secara rapi dan berurutan di buku tabungan. Pencatatan ini tanpa terkecuali, termasuk transaksi-transaksi tambahan yang dilakukan melalui fasilitas ATM, internet banking maupun mobile banking.
Jadi kalau buku tabunganmu hingga saat ini masih kosong melompong aja, mending mulai rutinkan untuk dicetak transaksinya tiap bulan. Siapa tahu ada keperluan, nggak perlu kelabakan lagi, kan?