Kawin lari aja yuk, say!
Siapa sih yang nggak pengen hubungannya direstui? Entah oleh orang tua, teman atau bahkan lingkunganmu sendiri. Mungkin pacarmu memang pribadi yang baik, tapi ini sebatas penilaianmu saja. Kamu terlalu takut untuk ‘memproklamirkan’ hubunganmu karena beribu alasan. Takut dihujat, bahkan tak mendapatkan restu. Duh, ini sih parah, ya.
Bohong biar direstui. Inilah tiga kata yang kamu ambil sebagai jalan satu-satunya, saat ini. Jangankan di hadapan teman-temanmu, orang tuamu saja tak kamu biarkan untuk tahu. Walau sebetulnya kamu nggak harus begini, karena masih ada beberapa langkah-langkah mulia ini.
ADVERTISEMENTS
Bohong itu nggak ada dalam kamus sebuah hubungan. Yang ada hanya komitmen dan kejujuran
Yaudah sih, jujur aja!
Tak semudah membalikkan telapak tangan, mengakui bahwa kamu sudah dewasa dan berani menjalin sebuah hubungan itu ibarat bumerang. Kalau direstui ya syukur, kalau nggak ya… ya gimana?
Tapi ketahuilah, bohong itu nggak pernah ada dalam kamus sebuah hubungan. Bohong itu identik dengan sikap tercela yang hanya akan berbuah pahit. Malu mengenalkan pacarmu ini ke orangtua misalnya, apa sih manfaatnya? Mungkin memang ‘aman’ buat sementara, tapi apa kabar dengan ending-nya? Apakah kamu sudah siap menanggung semua risikonya?
ADVERTISEMENTS
Daripada ujung-ujungnya ‘kecelakaan’, lebih baik cepat-cepat diperkenalkan
Usiamu berapa sih sekarang?
Pengecualian untukmu yang masih ABG atau belum masuk 20 tahun, bohong soal pacar sih wajar-wajar aja, ya. Tapi kalau kepala duamu sudah masuk 21-25 tahun, status backstreet sudah seharusnya dihapuskan. Nggak cuma cukup buat gaya-gayaan, mulai ‘menampakkan’ pacarmu di depan keluarga dan kerabat bukan lagi hal tabu yang layak untuk dipusingkan.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa sebenarnya kamu dan pacarmu itu nekat, nekat berbohong demi hubungan yang terus berjalan. Duh, Dek :'(
ADVERTISEMENTS
Minimal teman-temanmu paham dulu siapa pacarmu. Setelahnya, kamu jelaskan pelan-pelan ke orangtuamu
Rasanya nggak ada orang lain yang harusnya paham siapa-dan-seperti-apa pacarmu selain sahabat-sahabatmu. Dari mana dia berasal, seperti apa karakter sampai bagaimana caranya berpakaian, sahabat-sahabatmu pun layak ‘menyeleksi’ dan menjadi juri.
Kalau sudah seperti ini, langkahmu semakin mudah untuk ke tahap selanjutnya, yakni hubungan serius yang hampir sepenuhnya dewasa.
ADVERTISEMENTS
Tinggal niatnya, sih. Pacaranmu itu buat sementara atau tipe yang bercita-cita
Mau ngelampiasin nafsu doang? Atau punya cita-cita ke pelaminan?
Apa-apa itu tinggal niatnya. Ya, ini juga berlaku untuk hubunganmu bersama dia yang tercinta. Kalau kamu merasa sekarang belum waktunya karena masih terlalu muda, kamu jelas salah besar. Gampangnya, kalau nggak sekarang, mau kapan lagi? Sesederhana komitmenmu dengan pacarmu tentang keseriusan hubungan, bohong tetap bukan satu-satunya jalan.
Selain itu, ada satu nilai plus buatmu yang sudah mulai memikirkan soal pelaminan, yang mana tak semua orang sempat untuk menyiapkan. Hubunganmu juga telah naik satu tingkat, meski belum sempurna dan mencakup semuanya. So, tinggal niatnya, sih.
Karena pada dasarnya tak semua orang dianugerahi keberanian, maka kamu pun demikian. Tapi ini tak berlaku untuk sebuah hubungan, karena erat kaitannya dengan seberapa besar kamu menghargai perjuangan.