Kalau kamu mahasiswa, apa sih yang akan terlintas di pikiranmu jika mendengar kata “skripsi”? Bagi sebagian besar anak kuliah, skripsi adalah tugas akademik paling menyeramkan. Kalau boleh lebay dikit nih, skripsi itu kayak dementor yang bisa menyedot segala memori kebahagiaan seseorang. Sekalinya ketemu skripsi, kebahagiaanmu langsung tak berbekas. Yang tersisa hanya rasa takut dan tak percaya diri.
Tapi bagaimanapun juga, suka nggak suka, kamu harus tetep ngerjain skripsi kalau itu adalah syarat kelulusanmu! Nah, supaya kamu bisa cepet beresin skripsi, kamu harus punya mental “BERANI”. Tapi, gimana caranya supaya kamu nggak takut dan bisa lancar ngerjain skripsi? Simak disini!
ADVERTISEMENTS
1. Carilah Topik Skripsi yang Bisa Membuatmu Tertarik
Melakukan sesuatu yang berat, jika diiringi dengan ketertarikan dan minat, pasti bisa bikin kamu semangat. Nah, terapkan hal ini pada skripsimu juga. Cari tahu sebaik mungkin: topik apa sih yang paling membuatmu penasaran? Kalau kamu sudah tahu jawabannya, buatlah judul dengan segera, dan ajukanlah.
Supaya judul skripsimu diterima, penting buatmu untuk mengajukan judul yang jelas juntrungannya. Apa inti masalah yang ingin kamu ulas? Siapa aktor-aktor yang terlibat di dalamnya? Apakah sekarang kamu sudah tahu buku apa saja yang kamu perlukan?
Kamu harus banyak-banyak mencari informasi tentang topik yang kamu pilih tersebut. Semakin kamu tahu tentang topik permasalahanmu, semakin besar kemungkinannya bagi dosen atau sekretaris jurusan untuk menyetujui judul skripsimu.
ADVERTISEMENTS
2. Pilihlah Metode Penelitian yang Paling Kamu Kuasai
Sebelum mengerjakan bab I, kamu harus memikirkan matang-matang hal ini dulu. Kamu harus mengenal dirimu sendiri dulu sebelum berperang. Ketahui dulu apa keunggulanmu, dan apa yang kamu kuasai. Pilihlah metode penelitian yang benar-benar kamu kuasai. Mau menggunakan metode penelitian kuantitatif, atau kualitatif?
Jangan memilih sesuatu hanya karena terpengaruh orang lain. Misalnya, hampir semua temanmu memilih menggunakan metode penelitian kualitatif dengan alasan kualitatif itu “lebih gampang”, karena nggak pakai hitungan dan rumus-rumus. Kamu pun akhirnya memilih menggunakan metode ini juga. Padahal, sebenarnya kamu lebih paham dengan metode penelitian kuantitatif, dan topikmu bisa jauh lebih dalam dikupas dengan metode itu. Sementara metode kualitatif yang terdengar lebih mudah juga sebenarnya memerlukan kemampuan berlogika dan bernarasi yang kuat.
Ikut-ikutan teman cuma akan membuatmu nggak menikmati proses pengerjaan skripsi. Yang tahu kemampuanmu cuma dirimu sendiri. Jangan menjebak dirimu sendiri dengan terlalu menghiraukan opini orang lain.
ADVERTISEMENTS
3. Cari Narasumber dan Referensi yang Mudah Didapat
Banyak mahasiswa yang skripsinya mentok karena sulit mendapatkan narasumber dan referensi. Kalau skripsi udah mandek di tengah jalan, kamu pun akan jadi stres dan makin malas mengerjakannya. Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan dari jauh-jauh hari bahwa topik yang kamu bahas dalam skripsi memang memungkinkan untuk digarap mahasiswa S-1. Jangan biarkan kelulusanmu terhambat karena idealismemu.
Pastikan informan-informan skripsimu bersedia untuk diwawancara. Pastikan juga apakah literatur-literatur yang akan menjadi referensi skripsimu nanti mudah untuk didapatkan. Kalau semuanya udah ada di genggaman tangan, kamu nggak perlu khawatir lagi. Semakin mudah kamu mendapat narasumber dan referensi, maka semakin mudah juga kamu mengerjakan skripsimu. Kamu punya peluang besar untuk bisa lulus kuliah cepat!
ADVERTISEMENTS
4. Pilih Dosen Pembimbing yang Peduli dengan Topik Skripsimu
Pemilihan dosen yang tepat itu adalah salah satu faktor pendukung supaya kamu semangat ngerjain skripsi. Pertimbangkan masak-masak siapakah dosen yang kompeten untuk bisa jadi dosen pembimbing skripsimu. Sesuaikan dengan topik permasalahan skripsi. Kalau topikmu sesuai dengan minat dosenmu, dia juga bakal semangat untuk membimbing kamu.
Kalau dosennya terkenal killer, kamu jangan keburu takut duluan. Meski pembawaannya tegas sekalipun, seorang dosen pasti akan membantu mahasiswanya. Itulah sebabnya kenapa kamu wajib untuk punya mental baja. Keberanian itu udah jadi harga mati. Segalak apapun dosenmu, kalau kamu punya mental kuat untuk menyelesaikan skripsi, dia pasti akan luluh dan membantu.
ADVERTISEMENTS
5. Atau, Pilih Dosen Pembimbing yang Sudah Akrab Denganmu
Kamu juga bisa memilih dosen pembimbing yang sudah akrab denganmu. Kalau dosennya sudah kenal dekat sama kamu, kamu juga bisa jadi lebih santai kalau lagi bimbingan skripsi sama dia. Dengan kemudahan seperti ini, nggak ada lagi yang namanya takut ngerjain skripsi. Dosen pembimbing baik, narasumber dan referensi mudah didapat — skripsi lancar deh!
ADVERTISEMENTS
6. Cari Teman Sesama Pejuang Skripsi
Kadang yang bikin kamu males skripsian itu adalah karena kamu nggak punya teman yang lagi sama-sama skripsian. Kamu males karena tiap kali bimbingan kamu cuma sendirian, kamu nggak punya temen buat ke perpustakaan, dan tiap ngerjain skripsi nggak ada barengannya.
Carilah teman sesama pejuang skripsi. Kamu jadi bisa lebih semangat kalau ada teman yang sama-sama nunggu giliran bimbingan. Kamu punya temen buat diajak ke perpustakaan. Kamu bisa ngerjain skripsi bareng-bareng sambil diskusi. Kalian bisa saling memotivasi satu sama lain.
7. Jalinlah Kedekatan dengan Dosen Pembimbing dan Narasumber
Usahakan untuk bisa punya hubungan dekat dengan dosen dan narasumber. Banyak banget keuntungan yang bisa kamu dapet ketika kamu bisa dekat dengan mereka. Dosen pembimbingmu akan lebih mudah ingat denganmu dibandingkan anak bimbingannya yang lain. Dia juga akan memberikanmu solusi saat kamu sedang kesulitan.
Jika kamu akrab dengan narasumbermu, mereka akan dengan sangat senang hati membantumu. Mereka akan memberikan semua informasi yang ingin kamu dapatkan dari mereka. Mereka jadi sangat terbuka padamu. Kalau udah begini, kamu nggak akan ngerasa stres karena orang-orang yang berperan penting dalam skripsimu udah berbaik hati padamu.
8. Percayalah, teman-temanmu pasti mau membantumu
Inilah yang perlu kamu ingat-ingat saat rasa takutmu akan skripsi kembali muncul. Kamu nggak perlu khawatir, karena teman-temanmu pasti mau membantumu. Tapi bukan bantu menggantikan kamu mengetik skripsi, lho! Mereka akan rela memberimu masukan dan ide-ide untuk skripsimu, ketika kamu lagi butuh. Mereka juga bisa juga membantumu mencari narasumber dan referensi skripsi.
Yang harus mengerjakan skripsimu memang cuma kamu sendiri. Tapi, kamu juga masih punya teman-teman yang bisa kamu andalkan saat mencari bantuan.
9. Jangan Malu-malu Buat Sharing Sama Teman yang Udah Lulus
Banyak-banyaklah sharing sama teman seangkatan atau senior yang udah lulus duluan. Tanyain gimana pengalaman-pengalaman mereka selama menyusun skripsi. Tanyakan apa saja yang ingin kamu tanyakan ke mereka. Mereka pasti bakal terbuka dengan pengalaman skripsi dan sidang mereka. Siapa tahu, mereka juga bakal membeberkan apa saja “penyesalan” mereka saat sedang skripsi. Kamu juga bisa belajar dari kesalahan mereka, ‘kan?
Dengan sharing pada orang-orang yang lebih dulu lulus dari kamu, kamu akan merasa termotivasi untuk segera lulus juga. Masukan-masukan mereka pasti berguna banget buat skripsimu nanti.
10. Buatlah Target Per Hari
Buatlah target kecil setiap hari. Misalnya, per hari setidaknya kamu harus mengerjakan skripsi sebanyak dua lembar. Dengan menetapkan target per hari, kamu nggak akan merasa terbebani. Meskipun cuma dua lembar, skripsimu selalu ada progres setiap harinya. Yang membuatmu semakin takut dengan skripsi itu karena kamu seringkali menunda-nunda untuk mengerjakannya, sehingga bebanmu semakin menumpuk dan rasa takutmu semakin besar.
11. Kerjakan Skripsi di Tempat-tempat yang Kamu Suka
Kalau kamu bosan ngerjain skripsi di rumah atau di perpustakaan, kerjakanlah di luar. Kamu boleh kok ngerjain skripsi di manapun yang kamu suka. Kerjakan skripsimu di kafe, taman atau tempat-tempat yang bisa membuatmu merasa lebih rileks. Suasana yang baru bisa membuatmu jadi lebih produktif lagi, lho. Kalau kamu suka dengan suasananya, kamu jadi nggak jenuh melihat skripsimu sendiri.
12. Ngerjain Skripsi Sambil Santai? Boleh Banget!
Kamu bisa menyiasati rasa jenuh saat mengerjakan skripsi dengan menyelinginya dengan kegiatan-kegiatan santai lain. Contohnya, kerjakan skripsimu selama 25 menit, lalu beri waktu istirahat selama 5-10 menit untuk instirahat. Nah, isi waktu istirahatmu dengan nonton TV atau main game. Kamu nggak perlu memaksakan tenagamu, karena itu bisa bikin kamu jadi makin males. Percuma aja hari ini kamu bisa ngerjain banyak, tapi kamu baru mau ngerjain lagi tiga minggu kemudian. Sama aja bohong , ‘kan?
13. Bayangkan Hal-hal yang Ingin Kamu Lakukan Saat Kamu Lulus Nanti
Memberi reward untuk diri sendiri itu penting. Kamu perlu memberikan hadiah pada diri sendiri saat kamu berhasil lulus kuliah nanti. Ini bisa membuatmu semakin terpacu dan termotivasi. Contohnya, saat kamu udah lulus nanti, kamu mau jalan-jalan keliling Indonesia. Atau kalau kamu udah lulus, kamu bisa langsung menikah sama pacarmu! Hehehe…
Dengan memberi reward pada diri sendiri, kamu akan termotivasi untuk bisa segera lulus. Kamu jadi nggak peduli dan nggak takut lagi dengan segala hambatan yang akan menghadangmu nanti.
14. Setiap Kali Mengerjakan Skripsi, Ingatlah Kedua Orang Tuamu
Orang tua adalah motivasi utama buatmu. Setiap kali kamu kehilangan arah dan lelah untuk mengerjakan skripsi, ingatlah mereka. Bayangkan wajah bahagia mereka saat kamu wisuda nanti. Kamu pasti bakal bersemangat kembali untuk mengerjakan skripsimu. Setakut-takutnya kamu sama skripsi, kamu pasti bakal lebih takut lagi kalau kamu nggak bisa bikin orang tuamu bangga. Betul nggak tuh?
15. Percaya Diri, dan Yakin Kalau Kamu Itu Bisa!
Kamu nggak bakalan bisa punya mental berani kalau kamu nggak percaya dan yakin pada diri sendiri. Semua kunci keberhasilanmu itu cuma terletak pada dirimu sendiri. Apaplaha arti usahamu di atas jika kamu sendiri nggak yakin sama kemampuanmu sendiri. Percaya dan yakinlah kalau kamu itu bisa. Kamulah yang paling tahu bagaimana skripsimu, dan cuma kamu sendiri yang paling bisa melawan rasa takutmu!
Itulah beberapa tips supaya kamu nggak takut buat menghadapi skripsi. Skripsi itu bukan buat nakut-nakutin, melainkan ajang pembuktianmu sebagai seorang mahasiswa. Buktiin kalau kamu bisa nyusun skripsi yang bagus. Dan skripsi yang bagus itu adalah skripsi yang jadi. Semangat dan pantang menyerah. Wisuda sedang menunggumu, guys! 🙂