Hampir semua orang suka dengan makanan yang manis-manis. Rasa manis dalam makanan sering memicu rasa bahagia di dalam diri. Bukankah itu yang kamu rasakan ketika menghabiskan satu cone es krim atau satu batang cokelat?
Karena hampir semua orang doyan yang manis-manis, maka posisi gula murni saat ini mulai tergantikan oleh pemanis buatan karena dipercaya mampu menurunkan berat badan dan tekanan darah. Padahal terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Nah, apa jadinya kalau kamu berhenti mengonsumsi pemanis buatan?
ADVERTISEMENTS
1. Keinginan mengonsumsi makanan manis hilang ketika tubuh sudah nggak dimanjakan pemanis buatan
Makanan yang mengandung pemanis buatan nyatanya membuat otak berpikir kalau tubuh membutuhkan lebih banyak gula dan kalori. Ketika otak menginginkan konsumsi makanan manis dan keinginan itu tidak kamu penuhi, maka kedepannya hasratmu terhadap makan makanan manis yang cenderung berisiko membawa penyakit akan hilang. Sehingga bisa digantikan dengan konsumsi makanan yang lebih sehat.
ADVERTISEMENTS
2. Berhenti mengonsumsi pemanis buatan bisa mengantisipasi masa plateu
Masa plateu adalah masa di mana berat badan nggak bisa turun lagi meski sudah makan makanan sehat dan olahraga. Ketika kamu terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan, tubuh akan melepas insulin yang bikin kamu makin ingin makanan yang manis-manis. Nah, jika kamu berhenti mengonsumsi pemanis buatan, maka tubuhmu akan bisa beradaptasi dengan penurunan berat badan melalui konsumsi makanan sehat dan olahraga.
ADVERTISEMENTS
3. Risiko diabetes berkurang karena pemanis buatan nggak kalah kejam daripada gula murni
Gula murni bisa mendatangkan diabetes, pemanis buatan apalagi. Mereka yang sering mengonsumsi pemanis buatan berisiko menderita diabetes tipe 2 sebesar 67%. Meski pemanis buatan itu bebas kalori, tapi kadar glukosa yang lebih tinggi akan mengubah lingkar pinggang jadi lebih besar. Dua hal pemicu penyakit diabetes. Dengan mengurangi pemanis buatan, kamu akan terhindar dari penyakit mematikan ini.
ADVERTISEMENTS
4. Meski bisa mereda sendiri, resiko sakit kepala bisa terhindar karena tubuh nggak kelebihan kafein
Pemanis buatan dipercaya bisa memicu sakit kepala karena tubuh menerima kelebihan kafein. Meski sakit kepala ini bisa reda seiring waktu, tapi dengan mengurangi konsumsi pemanis buatan, kamu bisa mengantisipasi terganggunya aktivitas kamu karena sakit kepala.
ADVERTISEMENTS
5. Pencernaan jadi lebih sehat karena keseimbangan bakteri di usus nggak dikacaukan oleh pemanis buatan
Beberapa jenis pemanis buatan ternyata bisa mengalami metabolisme dan mengubah susunan bakteri di usus. Hal ini akan memengaruhi sistem kekebalan, metabolisme dan kesehatan tubuh. Menghindari konsumsi pemanis buatan berarti menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus.
ADVERTISEMENTS
6. Bagi ibu menyusui bahkan bisa meningkatkan kualitas ASI dan menghindari kecenderungan anak doyan makanan yang manis-manis
Menurut penelitian, makanan yang dikonsumsi ibu menyusui akan memengaruhi rasa ASI dan kencenderungan makan sang bayi nantinya. Dan pemanis buatan menjadi salah satu jenis makanan yang bisa memengaruhi rasa ASI menjadi lebih manis. Ketika bayi sudah terbiasa dengan rasa manis yang nggak natural sejak kecil, bukan nggak mungkin ke depannya sang bayi gandrung mengonsumsi makanan manis, yang mana berbahaya bagi kesehatan jika berlebihan.
Kalau hari ini kamu ingin bebas 100% dari pemanis buatan mungkin cenderung susah. Tapi, setidaknya mengurangi dan mengonsumsi hanya dalam batas aman tubuh yakni 40 mg/kg, bisa menghindari tubuh dari bermacam penyakit dan masalah kesehatan jangka panjang.