Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, penggunaan gawai, komputer atau laptop semakin meningkat. Apalagi saat pandemi kita banyak mengandalkan komunikasi daring yang membuat intesitas bertatap muka dengan layar monitor naik berkali lipat. Meski sering dianggap praktis dan efisien, tapi pancaran sinar biru atau blue light dari layar monitor cukup berbahaya bagi kesehatan, lo.
Blue light merupakan cahaya buatan pada light emitting diode (LED) yang memiliki sangat pendek. Berbagai penelitian mengungkap bahwa emisi blue light cukup berbahaya bagi kesehatan mata, kulit, saraf dan memengaruhi hormon. Maka dari itu, bahaya blue light ini nggak boleh kita abaikan. Yuk pahami apa saja bahaya blue light ini!
ADVERTISEMENTS
1. Blue light dapat mengganggu siklus tidur yang bisa memengaruhi produktivitas kerja dan kesehatan
Paparan blue light dari layar LED di berbagai perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari ternyata sangat memengaruhi ritme sirkadian atau siklus yang mengatur fungsi fisiologis tubuh termasuk siklus tidur. Paparan blue light dari LED diserap oleh melanopsin yang berfungsi memberikan informasi pada otak yang mengatur siklus tidur. Blue light membuat otak memerintah tubuh untuk memperlambat waktu tidur dan mempercepat waktu bangun, sehingga durasi tidur menjadi sangat pendek.
Jika hal ini berlangsung cukup lama dapat membuat tubuh mengalami kelelahan karena kekurangan waktu tidur, menurunkan produktivitas dan memengaruhi kesehatan. Supaya bisa terhindar dari bahaya blue light ini, kita bisa meminimalkan penggunaan gawai setidaknya 2 jam sebelum tidur malam.
ADVERTISEMENTS
2. Paparan blue light dapat memicu beberapa masalah kulit dalam jangka panjang, bahkan bahayanya bisa sama dengan paparan sinar UV
Bahaya blue light kali ini mungkin paling nggak disadari oleh sebagian orang. Selain mengganggu siklus tidur, blue light juga memengaruhi kesehatan kulit. Menurut jurnal Investigative Dermatology, blue light dapat mengganggu siklus sirkadian sel-sel kulit yang memperlambat proses regenaratif dalam jangka panjang. Hal ini mengakibatkan pembentukan bintik hitam dan mempercepat penuaan.
Selain itu, paparan blue light selama 60 menit juga terbukti meningkatkan produksi sebum dan penyerapan radikal bebas oleh kulit. Jika hal ini berlangsung hingga jangka panjang, dapat memicu bintik kemerahan seperti kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Bahaya blue light untuk kulit wajah bisa diminimalkan dengan menggunakan skincare yang membantu merawat kulit untuk mencegah kerusakan akibat blue light.
ADVERTISEMENTS
3. Bahaya blue light yang paling sering dirasakan adalah berbagai masalah mata seperti kerusakan retina dan peningkatan risiko katarak
Saat menatap layar gawai dan laptop kurang dari satu jam saja, kadang timbul rasa pegal dan pedih pada mata. Hal ini karena blue light dapat mengurangi jumlah kedipan mata sehingga membuat mata jadi cepat lelah. Selain itu, paparan blue light pada jangka panjang menyebabkan degenerasi makula atau penyakit retina, rabun dekat, dan meningkatkan pertumbuhan sel pemicu katarak.
Sayangnya, bahaya blue light pada mata ini nggak bisa dihindarkan, tapi risikonya bisa lebih diminimalkan dengan cara menggunakan kacamata anti-radiasi blue light dan pelindung layar yang mampu mengurangi ketajaman spektrum blue light. Selain itu, intensitas aktivitas di depan layar juga harus bisa dikurangi.
ADVERTISEMENTS
4. Paparan blue light dapat menyebabkan kelelahan saraf dan memecah konsentrasi berpikir
Selain berdampak bahaya bagi mata, paparan blue light secara terus menerus juga meningkat ketegangan saraf. Hal ini desebabkan dari ketegangan mata atau yang sering disebut dengan computer vision syndrome (CVS). Gejala ini bisa berupa sakit kepala, pegal dan kaku di sekitar alis, leher, serta pundak.
Efek jangka panjang dari paparan blue light ini dapat memicu kelelahan saraf baik pada pengelihatan, maupun saraf-saraf yang menegang saat mengalami (CVS). Akibat kelelahan ini dapat mengurangi konsentrasi berpikir karena tubuh lebih mudah lelah.
ADVERTISEMENTS
5. Penggunaan gawai di ruangan gelap penurunan hormon serotin dan melatonin yang bisa memengaruhi suasana hati
Pengaruh blue light terhadap siklus sirkadian ternyata bisa juga berakibat buruk terhadap sistem hormon dalam tubuh. Apalagi paparan blue light di ruangan gelap membuat tubuh menyerap blue light lebih intens, sehingga dapat memicu penurunan hormon seperti serotin dan melatonin. Kedua hormon ini sangat berpengaruh terhadap suasana hati.
Nah itulah beberapa bahaya blue light bagi kesehatan tubuh. Penggunaan gawai dan intensitas aktivitas di depan layar LED selama 16 jam per hari juga mampu meningkatkan beberapa risiko di atas. Setelah mengetahui bahaya blue light ini, kita jadi bisa lebih waspada. Kendati nggak bisa menghindari aktivitas di depan layar, setidaknya kita bisa melakukan upaya pencegahan.