Bacaan sholat tidak boleh sembarang. Semua yang lisan ucapkan ketika sholat, semua wajib ada dasarnya. Dengan kata lain, sesuai dengan tuntunan Rasul SAW.
Secara umum, bacaan sholat lengkap ini terbagi menjadi dua, yakni bacaan yang wajib dan termasuk rukun, serta bacaan yang sifatnya sunah. Sebagai muslim, kita wajib mengetahui dan mengamalkannya.
ADVERTISEMENTS
Bacaan wajib dalam sholat
Meskipun pada setiap gerakan ada lafadz yang Rasul saw. contohkan, namun yang masuk dalam kategori wajib hanya ada lima bacaan saja. Ketika kita tidak melafalkannya, maka bisa mempengaruhi status sah dan tidaknya sholat.
Apa saja yang termasuk wajib? Berikut bacaan sholat dan terjemahannya yang wajib.
ADVERTISEMENTS
1. Bacaan Takbiratul Ihram
Bacaan pertama dalam sholat ini wajib kamu lafalkan sambil mengangkat tangan ke atas seraya berniat di dalam hati untuk melakukan sholat yang dimaksud.
أَللهُ أَكْبَر
Allâhu Akbar
ADVERTISEMENTS
2. Bacaan surat Al Fatihah
Dalam setiap rakaat, surat Al Fatihah wajib kamu baca. Ini berlaku dalam sholat wajib maupun sholat yang masuk dalam kategori sunah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Bismillâhirrahmânirrahîm (1) Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn (2) Ar-Rahmânir Rahîm (3) Mâliki yaumiddîn (4) Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în (5) Ihdinash shirâthal mustaqîm (6) Shirâthal ladzîna an’amta ‘alaihim ghoiril maghdzûbi ‘alaihim waladldlâllîn (7)
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
ADVERTISEMENTS
3. Bacaan tahiyat akhir
Tahiyat akhir adalah duduk paling akhir dalam shalat. Bacaan yang wajib kamu baca adalah berikut ini.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
Attahiyyâtul mubârakâtush shalawâtut thoyyibâtu liLlâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatuLlâhi wabarakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu al-lâ ilâha illa-Llah, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullah.
Artinya:
“Segala penghormatan yang penuh berkah, segenap salawat yang penuh kesucian, (semuanya) adalah milik Allah. Salam padamu wahai para Nabi, beserta rahmat dan berkah Allah. Salam bagi kami, dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”
ADVERTISEMENTS
4. Bacaan Shalawat Nabi sesudah tahiyat akhir
اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ
Allahumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad
Artinya:
“Semoga Allah memberikan shalawat bagi junjungan kami, Nabi Muhammad”.
ADVERTISEMENTS
5. Salam Pertama
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalâmu ‘alaikum warohmatullâh
Artinya:
“Salam dan rahmat Allah (semoga tercurahkan) bagi kalian semua”
Bacaan sunnah dalam sholat
Di luar bacaan yang wajib, ada juga yang terkategori sunnah. Meskipun tak berdosa jika kamu mengabaikannya, namun ini bernilai pahala jika kamu baca. Beberapa bacaan yang kami maksud antara lain.
1. Bacaan doa Iftitah
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Latin:
Allâhu Akbar kabîra wal hamdu lillâhi katsîra, wa subhânallâhi bukratan wa ashîla. Innî wajjahtu wajhiya lilladzî fatharas samâwâti wal ardha hanîfan muslimaw wa mâ ana minal mushrikîn. Inna shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî lillâhi Rabbil ‘âlamîn. Lâ syariikalahu wa bidzâlika umirtu wa ana minal muslimîn.
Arti:
“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).”
2. Ta’awudz
Lafaz ini bisa kamu baca sebelum membaca Al Fatihah.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمْ
A`ûdzu biLlâhi minasy syaithânir rajîm
“Aku memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”
3. Membaca Aamiin
Lafadz أمين, sunnah kamu baca setelah membaca Al Fatihah. Baik sebagai imam maupun sebagai makmum.
4. Membaca ayat Al-Qur’an selain Al Fatihah
Membaca ayat lain ini juga hukumnya sunnah, kamu bisa membaca satu surat penuh atau sebagian bagian dari sebuah surat dalam Alquran.
5. Takbir di luar takbiratul Ihram
Mengucapkan lafadz allahu akbar أَللهُ أَكْبَر hukumnya sunah untuk setiap perpindahan satu gerakan sholat ke gerakan lainnya.
6. Membaca tasbih dan doa saat ruku
Saat ruku, sunah untuk membaca pujian dan doa kepada Allah Swt. dengan redaksi berikut ini:
سُبْحَانَ رَبِّيْ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhâna Rabbiyal ‘adzîmi wa bihamdihi (dibaca tiga kali)
Artinya:
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung, dan dengan memuji pada-Nya
Kamu juga bisa melanjutkan dengan bacaan ini:
اللهم لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِيْ وَبَصَرِيْ وَمُخِّيْ وَعَظْمِيْ وَعَصَبِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ وَمَا اسْتَقَلَّتْ بِهِ قَدَمِيْ اللهُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Allâhumma laka raka’tu wa bika âmantu wa laka aslamtu, khasya’a laka sam’î wa basharî, wa mukhkhî, wa ‘adzmî, wa ‘ashabî, wa sya’rî, wa basyarî, wa mâ istaqalat bihî qadamî. Allâhu rabbil ‘âlamîn
Artinya: “Ya Allah, pada-Mu aku ruku, pada-Mu aku beriman, pada-Mu aku pasrah, tunduk pada-Mu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, urat syarafku, rambutku, kulitku, dan apa yang dilangkahi telapak kakiku. Allah, Tuhan semesta alam”.
7. Bertasbih saat I’tidal
Setelah bangun dari rukuk dan kembali berdiri, kamu dapat membaca lafaz berikut:
سمع الله لمن حمده
Sami’allaahu liman hamidah
Artinya: “Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Lalu membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.
Artinya: “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”
8. Membaca tasbih dan doa ketika sujud
Sama seperti saat ruku, sunnah hukumnya untuk mengucapkan tasbih dan doa. Bedanya, lafaznya adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيْ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhâna Rabbiyal a’lâ wa bihamdihi
Artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur, dan dengan memuji pada-Nya.
اللهم لَكَ سَجَدْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتَ وَبِكَ آمَنَتُ أَنْتَ رَبِّي سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Allâhumma laka sajadtu, wa laka aslamtu, wa bika âmantu, anta Rabbî sajada wajhî lilladzî kholaqohu wa shawwarahu wa syaqqa sam’ahu wa basharahu tabâraka-Llâhu ahsanal khâliqîn
Artinya: “Ya Allah, padaMu aku bersujud, pada-Mu aku pasrah, dan pada-Mu aku beriman. Engkaulah Tuhanku. Wajahku ini sujud pada dzat yang menciptakannya, membentuknya, dan membukakan pendengaran dan penglihatan. Bertambahlah kebaikanmu Ya Allah, Sang Pencipta Terbaik”.
9. Membaca shalawat Ibrahimiyyah
Shalawat ini bisa kamu baca setelah membaca bacaan tahiyat akhir dan shalawat Nabi SAW yang fardhu:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى سَيِّدِنَا آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin kamâ shallaita ‘alâ Sayyidinâ Ibrâhîma wa ‘alâ âli Sayyidinâ Ibrâhîma Wa bârik ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin kamâ bârokta ‘alâ Sayyidinâ Ibrâhîma wa ‘alâ âli Sayyidinâ Ibrâhîma. Fîl ‘âlamîna innaka hamîdun majîd
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim as. dan keluarganya. Berikanlah keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan keluarganya, sebagaimana Engkau limpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung di seluruh alam.”
Demikianlah bacaan sholat lengkap yang bisa kamu hafalkan. Jangan sampai salah ya, karena itu bisa diterima atau tidaknya sholatmu di hadapan Allah SWT.