Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan tanah air. Kemarin (8/4), musisi Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia karena penyakit meningitis yang dideritanya, melansir laman CNN. Glenn mengembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani rawat inap selama satu bulan terakhir.
Tak hanya Glenn Fredly, penyakit meningitis yang secara detail belum banyak diketahui khalayak ini juga menjadi penyebab berpulangnya komedian Olga Syahputra. Melalui ulasan Hipwee Tips berikut, mari kenali lebih dalam mengenai penyakit yang bisa dibilang cukup berisiko ini.
ADVERTISEMENTS
Umumnya, meningitis kerap disebut sebagai radang selaput otak
Meningitis merupakan peradangan pada meninges atau selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis terjadi ketika cairan di sekitar meninges ini terinfeksi. Radang selaput otak yang nggak terlalu parah akan sembuh sepenuhnya tanpa pengobatan, namun beberapa kasus lainnya bisa saja menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENTS
Apa saja sih yang bisa menyebabkan seseorang menderita meningitis?
Umumnya, meningitis disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang berasal dari bagian tubuh seperti telinga, sinus, dan tenggorokan. Namun pada beberapa kasus lain, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur, parasit, alergi obat-obatan, iritasi bahan kimia, hingga komplikasi penyakit autoimun, mengutip laman Hello Sehat.
ADVERTISEMENTS
Penderita meningitis biasanya akan mengalami gejala mirip flu yang akan semakin berkembang
Biasanya, penderita meningitis akan menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Demam tinggi secara tiba-tiba
- Leher kaku
- Sakit kepala parah, berbeda dari sakit kepala biasa
- Mual dan muntah
- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
- Sensitif terhadap cahaya
- Nafsu makan menurun
- Ruam kulit (jika meningitis disebabkan oleh bakteri)
Gejalanya bisa saja bervariasi, tergantung pada usia dan infeksi yang menyebabkannya. Tapi untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri, biasanya gejala akan berkembang secara tiba-tiba, melansir lama Kompas.
ADVERTISEMENTS
Selain karena penyebab tertentu, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita meningitis
Sebenarnya, usia merupakan faktor risiko utama. Menurut beberapa ahli, sebagian besar penderita meningitis ialah anak berusia di bawah lima tahun, melansir laman Kumparan. Namun, bukan berarti orang dewasa bisa lepas dari risikonya. Faktor risiko meningitis akan meningkat jika:
- Melewatkan vaksinasi
- Punya sistem kekebalan tubuh rendah
- Penderita diabetes
- Baru transplantasi sumsum tulang
- Ibu hamil yang berisiko tertular listeriosis atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria — yang juga dapat menyebabkan meningitis.
ADVERTISEMENTS
Ternyata, meningitis bisa menular dari seseorang yang membawa bakteri penyebabnya. Melalui batuk dan bersin salah satunya
Salah satu bakteri yang paling sering jadi penyebab meningitis ialah bakteri Neisseria meningitidis. Kadang, mereka yang sudah membawa bakteri ini di hidung dan tenggorokannya bisa jadi nggak menunjukkan gejala meningitis. Masalahnya, mereka yang nggak sadar ini disebut pembawa bakteri dan bisa menginfeksi orang lain melalui beberapa hal, seperti batuk dan bersin, ciuman lewat mulut, hingga berbagi makanan atau alat makan, melansir laman Kompas. Duh, makanya wajib banget waspada, ya!
ADVERTISEMENTS
Nah, guna menghindari penyebaran atau risiko terkena meningitis, beberapa tindak pencegahan ini baiknya kamu terapkan
Di antaranya ialah melakukan vaksinasi, mencuci tangan, hingga menjaga kebersihan. Untuk anak usia 11 hingga 12 tahun, bisa disuntik vaksin konjugat meningokokus, dan mesti diberikan lagi lima tahun setelahnya. Sedang vaksinasi polisakarida untuk lansia lebih dari 55 tahun.
Hindari juga berbagi makanan dan minuman, peralatan makan, atau barang lain yang mungkin mengandung air liur. Bagi ibu hamil, hindari makan makanan mentah, terutama daging dan sayuran yang mungkin mengandung bakteri listeria.
Selain virus corona yang saat ini tengah dihadapi oleh masyarakat Indonesia, sudah seharusnya jika kita mesti lebih waspada, mengingat penularan meningitis juga bisa melalui percikan air liur dari penderitanya. Supaya terhindar dari risiko penyebaran penyakit yang ada, jangan gegabah, mari terapkan gaya hidup sehat sekarang juga. Semoga kita semua dijauhkan dari segala penyakit berbahaya, ya!