Mendaki dan menjelajahi gunung pastilah sebuah aktivitas yang seru. Jauh lebih seru dibanding hanya menonton indahnya pemandangan dataran tinggi tersebut dari layar sinema. Tapi bagi kamu yang pertama kali pergi ke gunung, pikiran ini mungkin tak pelak terbersit:
“Duh… Nanti kalau perut gue mulas, buang air dimana ya?”
“Gunung? Seru sih… Tapi di sana ada WC gak?”
….dan sebagainya.
Tentunya, gunung tidak semenakutkan itu kok. Kamu tak harus menahan hasrat untuk melegakan perut sampai akhir pendakian. Dengan tips ini, kamu pastinya bisa buang air layaknya biasanya, walau jauh dari rumah ataupun WC!
ADVERTISEMENTS
1. Dari rumah, persiapkan tisu basah dan alat kecil untuk menggali
Peralatan yang kamu butuhkan agar bisa buang air layaknya biasanya di atas gunung nanti adalah sebuah sekop kecil dan pack tissue basah yang bisa kamu bawa kemana-mana. Sekop akan kamu butuhkan nanti untuk menggali lubang yang digunakan sebagai pengganti lubang toilet. Kalau kamu kelupaan membawa sekop, tenang saja, karena kamu bisa menggantinya dengan pisau, ranting, batu, atau benda lain yang bisa kamu temukan di lokasi pendakian. Sedangkan tissue basah bisa kamu gunakan sebagai alat pembersih pengganti air, dan juga untuk membersihkan bagian sekop yang kotor nanti. Penggunaan tissue basah dibanding tissue kering akan meminimalisir iritasi pada bagian tubuhmu. Selain itu, tissue basah juga lebih bersih dan lebih tidak meninggalkan bau.
ADVERTISEMENTS
2. Buang airlah di tempat yang tersembunyi dan aman, bukan di dekat jalur pendakian
Sebisa mungkin, buang airlah di lokasi-lokasi yang jauh dengan perkemahan dan jalur pendakian. Soalnya ini akan sangat mengganggu pendaki lain. Kamu sendiripun tidak mau ‘kan, ditengah asyik-asyik mendaki kemudian menemukan “ranjau” di jalan?
Buang air di sekitar jalur pendakian juga berisiko karena seseorang bisa menemukanmu tanpa sengaja dan tanpa kamu inginkan. Selain itu, hindari juga untuk buang air di mata air dan sungai yang dangkal, karena ini merugikan orang lain, dan tentunya bikin bau!
ADVERTISEMENTS
3. Ketika sampai lokasi bermalam, pastikan kamu mensurvey dulu tempat yang pas untuk “berhajat” sebelum kamu memasak atau beristirahat
Ketika sampai di tempat perkemahan/tempat yang kamu tuju, berkelilinglah dahulu untuk mensurvey tempat yang bisa jadikan sarana buang air. Hal ini dimaksudkan agar kamu tidak kebingungan lagi mencari tempat manakala sudah kebelet. Kalau kamu sampai terburu-buru lantaran kebelet sementara belum menemukan tempat buang air yang cocok, bisa bikin bete banget ‘kan?
Usahakan untuk mencari lokasi buang air sejauh 100-200 meter dari perkemahan, agar kamu tidak mudah ditemukan orang lain. Namun, sebisa mungkin carilah tempat yang aman, dalam artian bukan ditengah hutan yang banyak serangga dan hewan berbahaya lainnya, bukan di tanah yang tidak stabil dan mudah longsor, dan bukan di tempat lain yang terlihat tidak aman.
ADVERTISEMENTS
4. Ajaklah seorang teman untuk menemanimu, agar ada yang bisa menolongmu manakala terjadi hal-hal yang tidak kamu inginkan
Walaupun kamu malu, ajaklah seorang temanmu yang senggang untuk menemani aktivitas personalmu ini. Bukan kenapa-kenapa, karena saat ini kamu jauh dari rumah, dan apapun bisa terjadi disana, apalagi disaat kamu tengah buang air, yang notabene dalam keadaan lengah. Selain itu, apabila sewaktu-waktu kamu butuh pertolongan, kamu bisa mendapatkan pertolongan dengan lebih cepat, karena ada seseorang yang menemanimu.
ADVERTISEMENTS
5. Galilah lubang yang benar untuk keperluan buang airmu.
Jadi kamu sudah sampai di lokasi, dan udah kebelet, sekarang harus ngapain nih? Oke, pertama gunakan sekop yang kamu bawa tadi untuk menggali sebuah lubang, yang menurutmu cukup untuk memuat kebutuhan buang air besarmu. Seperti yang sebelumnya sudah disebutkan, kalau kamu tidak membawa sekop, kamu bisa menggunakan ranting, batu yang tajam, atau benda-benda lainnya yang ada di sekitarmu. Pastikan lubangnya cukup besar ya.
Posisikan agar lubang tersebut tepat berada di bawahmu layaknya bagaimana kamu menggunakan toilet jongkok, agar ia tidak tercecer kemana-mana.
ADVERTISEMENTS
6. Buat kaum hawa, menggunakan ponco/sarung sebagai penutup saat buang air bisa meningkatkan kenyamanan
Masalah privasi ketika buang air, pastinya jadi momok nomer satu para pendaki wanita. Buang air di tempat asing yang kurang nyaman dan berisiko terlihat orang, bikin terngiang-ngiang di kepala dan akhirnya kurang tuntas ketika buang air. Nah, untuk menyiasati itu, kalian bisa menggunakan ponco (jas hujan bentuk mantel) atau sarung sebagai penutup bagian tubuhmu, ketika kalian membuka celana/rok. Penggunaan ponco atau sarung ini membuat bagian privasi kalian tidak terlihat walaupun tidak sengaja ditemukan orang. Tentunya, perasaan tenang tersebut bikin kalian rileks, dan bisa buang air dengan lebih lancar.
7. Ketika sudah akan kembali ke perkemahan, jangan lupa menimbun lubang yang sudah kamu gali ya
Setelah kalian tuntas melaksanakan “kewajiban” kalian, tentunya kalian harus menutup kembali lubang galian kalian dong. Gunakan kembali sekop, ranting, batu, atau apapun yang telah kalian manfaatkan untuk menggali lubang tadi. Jangan lupa, apabila sekop tadi pinjaman, kembalikan dalam keadaan bersih ya.
Sebelum pergi, pastikan kalian sudah menguburnya dengan rapat, karena apa yang kamu kubur bisa berisiko tercium orang bila tidak dikubur rapat-rapat. Pastikan bahwa sisa-sisa aktivitasmu tidak tercium lagi setelah kamu meninggalkan lokasi.
Semoga tips di atas membantumu dalam pendakian!