Sifat nggak enakan seringkali muncul dalam dirimu ketika ada situasi yang nggak disangka-sangka hadir. Hal seperti ini yang otomatis mengharuskanmu meminta maaf, meski kamu nggak salah, bahkan sama sekali nggak ada kaitannya. Secara kasat mata perilaku satu ini merupakan hal yang baik, tapi kalau dipikirkan lagi malah buruk untuk ke depannya. Kamu jadi terlihat seperti orang yang kerap kali melakukan salah dan membiasakan orang lain yang sebenarnya salah, malah nggak sadar.
Oleh karena itu, Hipwee Tips sudah menyiapkan momen apa saja yang memang pantas dan tidak untuk kamu ucapkan maaf. Supaya nggak melulu jadi orang yang selalu salah dan tertindas, yuk langsung simak artikel ini!
ADVERTISEMENTS
1. Punya pendapat yang beda dari orang lain itu wajar. Nggak usah merasa nggak enak karena ini bukan sebuah kesalahan
Pada dasarnya setiap orang itu berbeda. Mulai dari tampilan fisik, latar belakang yang dimiliki, hingga lingkup pertemanan yang mampu menciptakan pandangan berbeda. Kamu nggak bisa menyamaratakan pendapat orang lain untuk menyelesaikan suatu masalah atau memutuskan suatu hal. Perbedaan seperti itu memang memanaskan situasi, tapi kalau dipaksa untuk setuju atau mengikuti orang lain, lebih baik segera sudahi.
Ingat, jika kamu punya pola pikir yang berbeda itu bukan suatu kesalahan. Jadi, nggak perlu minta maaf demi menghindari konflik. Kamu ‘kan nggak salah…
ADVERTISEMENTS
2. Nggak usah nyalahin diri sendiri karena sekian persen gajimu dipakai buat belanja. Asal nggak sering, ini bermanfaat kok buat kedepannya
Sebulan atau dua bulan sekali, sah-sah saja kok kalau kamu meluangkan waktu untuk belanja.
Belanja itu nggak dosa. Yang dosa adalah ketika semua uang bulanan atau gajimu dihsbiskan hanya untuk membeli barang-barang yang sedang tren, tapi kamu nggak terlalu membutuhkan. Kamu cuma takut dicap cupu karena nggak mampu membeli sepatu keluaran terbaru, atau handphone canggih yang harganya selangit.
Tapi kalau hanya melepas penat secukupnya, belanja bisa menyegarkan pikiran, hati serta tubuhmu, lho.
ADVERTISEMENTS
3. Sedang makan di restoran lalu yang datang nggak sesuai pesanan? Mintalah yang baru, tanpa mengucapkan kata maaf
Maaf mas, saya pesan vanila latte yang hot, bukan espresso.
Kejadian ini sering kamu alami saat berada di restoran. Misalnya saja kamu pesan menu, eh yang datang nggak sesuai dengan yang kamu bilang. Karena ini bukan kesalahanmu, maka kamu nggak perlu bilang maaf untuk minta ganti pesanan. Cukup dengan memanggil pelayan restorannya, lalu segera jelaskan yang benar apa, selesai deh!
ADVERTISEMENTS
4. Seharusnya orang-orang yang suka menghalangi jalan itu lebih peka. Kamu pun nggak perlu ‘mlipir’ buat mengalah pada mereka
Saat lagi mau masuk atau pergi keluar, area dekat pintu sering dipadati oleh beberapa orang. Kamu yang ingin melewatinya pun merasa sungkan dan enggan untuk memberitahu mereka. Apalagi kalau kamu nggak kenal, yang ada malah diam saja nunggu mereka pergi. Atau kamu yang memang terburu-buru langsung bilang “permisi” sebagai bentuk minta maaf karena ganggu mereka.
Padahal, jika dipikirkan lagi, yang kamu lakukan itu benar dan nggak salah sama sekali. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kamu langsung saja lewat tanpa mengucap maaf. Toh, salah siapa mereka nggak peka? 🙂
ADVERTISEMENTS
5. Saking nggak enakannya, kamu sampai berkali-kali kepikiran saat ingin mengambil cuti. Lho, ini ‘kan hak-mu?
Suka ada rasa berat hati ketika kamu mau ambil cuti kerja. Teman-teman yang lagi sibuk bekerja, lalu kamu putuskan untuk segera ambil cuti, imbasnya malah jadi nggak enak hati. Cuti itu hak-mu sebagai karyawan dan kamu memang pantas mendapatkannya.
Kalau memang kamu merasa berat dengan meninggalkan kantor di saat lagi genting seperti itu, lebih baik coba kamu selesaikan pekerjaan dulu, lalu silahkan kamu ambil cuti. Jangan sampai, kamu malah jadi nggak enakkan karena mengambil hak-mu sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Pacarmu ketahuan selingkuh dan kamu justru bilang ‘maaf ya, mungkin selama ini aku yang nggak bisa jagain kamu’. Come on, kamu serius?
Hadirnya orang ketiga kadang membuatmu sangat-sangat marah, bahkan merasa bersalah. Tapi tahu nggak sih kalau masalah seperti ini harusnya jadi ajang koreksi masing-masing, bukan malah membebani salah satu pihak?
Kamu yang diselingkuhi pun kadang hilang akal, lalu menyalahkan diri sendiri karena nggak ada daya buat menjaga pacarmu dari pihak ketiga. Kamu pikir ini akan mengembalikan pacarmu dan sikap-sikap baiknya saat dulu pertama kali bertemu? Oh, BIG NO!
Yang harus kamu lakukan adalah ‘memberi pelajaran’ untuknya dengan cara yang elegan; bentak, lalu tinggalkan.
Meminta maaf itu sikap mulia yang seharusnya semua orang punya. Bukan cuma bertujuan untuk mendamaikan situasi, tapi juga menyimpan rapat-rapat ego di dalam hati. Tapi, jangan mau meminta maaf jika kamu nggak salah! Kasarnya, jangan biarkan orang lain menindas dan menganggapmu remeh karena terlalu baik.