Pernahkah kamu mengalami kondisi di mana kamu secara nggak sengaja menemukan orang yang membuatmu tertarik? Pasti pernah ‘kan? Entah itu di kendaraan umum, toko buku sampai coffee shop. Nggak sedikit dari kita malah memilih ‘balik kanan’. Kemudian kamu membiarkan kesempatan untuk berkenalan dengan orang tersebut hilang.
Buat membangun kedekatan, tentu kita memerlukan awal yang dinamakan perkenalan. Berani berkenalan, berarti membuka relasi dan kesempatan baru untuk mengenal lebih jauh bagaimana karakter masing-masing orang. Termasuk berusaha mencari pasangan, seperti trik-trik jitu yang Hipwee Tips tuangkan. Simak, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Sebagai awalan, kamu harus percaya diri. Buktikan, kalau kamu orang yang ramah dan berani
Kalau kamu sudah yakin kalau orang yang tersebut layak buat kamu perjuangkan, get it done! Setelah kamu yakin, kumpulin tuh keberanian kamu. Mau kenalan tapi kamunya gak berani, ya….. sama aja bohong atuh. Membulatkan rasa berani adalah yang paling esensial untuk lanjut ke tahap berikutnya.
ADVERTISEMENTS
2. Tapi, jangan percaya diri yang overdosis. Supaya nggak dikira terlalu narsis
Hai, boleh kenalan? Kalau dari logatnya, kayaknya kamu orang Semarang, ya?
Semuanya perlu tahap, guys. Cewek gak bakal suka sama orang yang kaya gitu. Bakal risih ntar dianya. Mulailah dengan kata-kata salam biasanya seperti “Hai!” atau “Halo!”. Ini pasti bakal menjadi tahap yang paling susah. Langkah kaki dan kata-kata yang hendak keluar dari bibir gak seberat seperti biasanya. Kamu juga bisa pakai salam umat muslim kalau yang kamu ajak kenalan pasti seorang muslim.
ADVERTISEMENTS
3. Bukannya basa-basi, tapi kamu wajib memulai obrolan ringan namun tetap berisi
Apa yang seharusnya dilakukan selanjutnya? Setelah salam pembuka tadi, cobalah bertanya atau mengatakan hal-hal yang sederhana, seperti “Panas banget ya hari ini.” – pastikan hari itu memang lagi panas.
Kalau keadaannya kamu lagi di kendaraan umum seperti bis atau kereta, pastikan tempat kamu berdiri tak terlalu jauh dari dia dan keluarkan pertanyaan sederhana, seperti “Mau kemana, mbak?”. Atau kalau kamu udah tau tujuan kendaraan tersebut, kamu bisa langsung tembak pertanyaan, “Mau ke Jogja juga, Mbak?”.
ADVERTISEMENTS
4. Bahkan, dalam ilmu komunikasi pun ada penjelasannya. Ya, teori ‘bawang’ ini akan membuatmu berhenti menerka
Kita bukan sedang belajar ilmu komunikasi memang. Tapi ini penting buat kamu yang hendak berkenalan dengan orang baru. Biar nggak salah sikap dan ucap, pakailah bawang sebagai analogi.
Kenyataan sebenarnya, manusia memiliki beberapa layer atau lapisan kepribadian. Dan soal menganalogikannya dengan bawang, ketika kita mengupas kulit terluar bawang, maka kita bakal menemukan lapisan kulit yang lainnya. Pun begitu pribadi manusia.
Lapisan terluar adalah hal yang terbuka bagi publik dan biasa kita perlihatkan pada orang lain secara umum. Kedua, ada lapisan semi pribadi yang gak terbuka buat semua orang. Dan terakhir, lapisan paling dalam adalah wilayah pribadi. Buat kamu yang baru kenalan, gunakanlah lapisan luar. Tanya siapa namanya, asalnya mana, sekolah atau kuliah dimana. Ketika hal-hal umum sudah kamu ketahui, maka kamu boleh lanjut ke tahap selanjutnya.
Beginilah ilustrasinya…
Nah, jadi tahu ‘kan kalau kenalan sama orang itu ada tahapan-tahapannya?
ADVERTISEMENTS
5. Ketika sudah mulai tahu nama dan di mana dia tinggal, menjalin kedekatan lah yang selanjutnya harus kamu jajal
Bangunlah kedekatan lewat isi pembicaraan kamu dengannya. Untuk itu, kamu perlu mencari hal yang punya kedekatan di antara kamu berdua. Memang mencari kedekatan gak bisa langsung terarah dengan baik. Berikan pernyataan atau pun pertanyaan yang bisa memicu minat orang tersebut untuk mau banyak berbicara sama kamu.
ADVERTISEMENTS
6. Sesekali, kenalkan dirimu secukupnya. Lanjutkan jika dia meminta, hentikan jika tampangnya sudah mulai tak terima
Momen ini adalah momen yang tepat buatmu untuk bercerita tentang siapa sebenarnya dirimu. Ceritakanlah ketika dia memintamu. Tapi yang harus kamu ingat, jangan berlebihan dalam membuka jati diri. Buat dia penasaran dan berikan dia kesempatan untuk kembali bertanya tentang kehidupanmu.
7. Jika mulai canggung dan saling diam, aktiflah! Tanyakan lagi, kira-kira apa sih yang menarik buat orang ini
Kamu akan mungkin bakal menemukan momen di mana kehabisan topik. Tapi, biar semua tetap berjalan dengan baik, cobalah seaktif mungkin kamu nyari bahan obrolan. Contohnya, hal yang hangat jadi pembicaraan dan umum diketahui banyak orang.
Satu hal penting lainnya, jangan pernah membicarakan hal yang serius dan susah dia mengerti.
8. Sudah kenal bukan berarti langsung berteman. Beri obrolan singkat, supaya dia juga nyaman
Dalam rangka menjauhi rasa risih yang bisa kapan saja menghinggapi dia, usahakan setelah kamu cukup melakukan hal-hal di atas, sudahi perkenalan kalian. Jangan lama-lama, dibikin ngegantung aja pembicaraannya, biar ada bahan di kesempatan selanjutnya.
Bukannya basa-basi. Kamu hanya perlu mengatur situasi. Buat dia nyaman dan tak risih dengan obrolan singkatmu, kala itu. Sebentar tapi berkesan itu jauh lebih baik, daripada berlama-lama tapi nihil hasilnya.
9. Sebagai pembuka pertemuan berikutnya, kamu perlu meminta kontaknya. Jangan modus, agar perkenalan ini tak tinggal nama
Kamu gak mau ‘kan apa yang kamu omongin pas kenalan cuma kayak angin lewat yang terus menghilang? Nah, makanya setelah kamu bikin obrolan ngegantung, kamu harus berani minta kontaknya. Dengan cara yang sopan, tentunya. Jangan ada kesan memaksa. Biar dia lebih segan untuk memberikannya.
Gimana? Masih suka modus dengan cara-cara lama? Mendingan kamu move on segera, deh!