Terapi bekam telah dipraktikkan sejak zaman dahulu, berawal dari Timur Tengah, Mesir dan Cina. Terapi ini merupakan pengobatan yang dipercaya dapat mengeluarkan racun dan zat-zat berbahaya serta membantu penyembuhan penyakit.
Bekam dilakukan dengan cara memanaskan gelas kemudian ditempelkan ke permukaan kulit dan dibiarkan beberapa saat. Kulit akan tertarik, pembuluh darah ikut melebar, dan sebagian kecil darah akan keluar. Aktivitas ini dipercaya dapat merangsang energi alami yang ada di dalam tubuh.
Meski bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan, terapi bekam juga bisa menyebabkan efek samping. Nah, sebelum mantap melakukan terapi bekam, perhatikan aturan-aturan yang sudah Hipwee Tips rangkum berikut, ya!
1. Pastikan kamu sedang nggak dalam kondisi lemah, periksa tekanan darah terlebih dahulu, 80 mmHg adalah ukuran minimal kamu boleh melakukan bekam
Bekam mengharuskan pasiennya memiliki kondisi fisik yang nggak lemah. Meskipun sedang nggak sehat, tekanan darahmu nggak boleh kurang dari 80 mmHg. Kondisi yang lemah dan kelelahan berat akan menyebabkan risiko shock dan pingsan. Karenanya, terapi bekam sangat nggak dianjurkan bagi pasien lansia dan anak-anak di bawah usia 3 tahun yang relatif lemah fisiknya.
2. Jangan lakukan terapi bekam jika kamu menderita penyakit serius yang berisiko terhadap kesehatan
Baiknya kamu menghindari terapi bekam jika kamu punya riwayat penyakit yang sensitif terhadap luka kulit, punya penyakit menular atau penyakit terkait darah lainnya. Contohnya anemia, jantung, diabetes, hepatitis, penyakit kulit, AIDS, dan penyakit berisiko lainnya. Penyakit-penyakit ini dikhawatirkan akan memperparah kesehatan dan menular ke terapis atau pasien lain lewat darah ataupun alat yang digunakan untuk membekam.
3. Perhatikan kondisi perut agar nggak kelaparan, kehausan atau kekenyangan sebelum dan setelah bekam. Lalu apakah boleh melakukan bekam ketika puasa?
Pada pasien yang kondisi tubuhnya sedang kurang sehat, puasa justru bisa membahayakan. Puasa dalam hal ini maksudnya adalah makan dan minum secukupnya 2 jam sebelum berbekam, dalam waktu tersebut diharapkan proses pencernaan makanan telah selesai, sehingga bisa memperkecil risiko pingsan akibat bekam.
Begitupun 2 jam setelah bekam, tubuhmu belum siap untuk menerima makanan di dalam perut. Kamu dianjurkan untuk konsumsi madu sambil menunggu waktu.
4. Sebaiknya kunjungi terapis bekam yang terpercaya dengan peralatan yang nggak ala kadarnya
Pastikan terapis bekam yang kamu kunjungi sudah mengantongi nama dengan kredibilitas yang bagus. Jangan percayakan terapi bekam pada terapis abal-abal. Terapis bekam terpercaya akan menggunakan alat sterilisator standar yang memperkecil risiko terkena infeksi selama bekam. Hindari terapis bekam yang menggunaan silet, jarum, ataupun tisu gulung untuk toilet karena dirasa kurang aman dan jauh dari kata profesional.
5. Semakin banyak titik bekam maka semakin cepat sembuh hanyalah mitos, yang benar adalah pemilihan titik yang tepat
Selain nggak efektif, kesalahan dalam menentukan titik bekam akan memengaruhi hasil pembekaman. Daerah punggung adalah yang biasa dijadikan titik bekam paling efektif.
Hindari melakukan bekam pada bagian tubuh berikut:
- Lubang alami seperti mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu.
- Area kelenjar getah bening, seperti di bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping atau bawah telinga.
- Bagian tubuh yang luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises.
Hindari juga melakukan penyayatan luka yang terlalu dalam. Hal ini selain memperlambat penyembuhan luka juga menimbulkan risiko pembuluh darah yang membesar sehingga bisa timbul pendarahan.
6. Jangan langsung mandi setelah bekam, apalagi mandi air dingin. Begini aturannya..
Kamu baru boleh mandi setelah 2 jam selesai berbekam, gunakan air hangat agar tubuh lebih rileks. Penggunaan air dingin akan mengubah suhu tubuh dengan sangat cepat dan berisiko terhadap kesehatan.
7. Bekam dilarang untuk cewek yang sedang mengalami haid, wanita hamil dan nifas
Hindari juga berbekam bagi cewek yang sedang haid dan nifas, karena pada kondisi tersebut cewek sedang mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Begitupun wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama, karena akan memengaruhi kesehatan janinnya.
8. Kamu yang baru saja melakukan donor darah ataupun tengah menjadi korban kecelakaan juga dilarang berbekam
Orang yang baru saja mendonorkan darah tentu saja dilarang untuk berbekam, karena kondisi mereka sedang dalam masa pemulihan dan membutuhkan regenerasi darah untuk tubuhnya sendiri. Begitu juga bagi mereka para korban kecelakaan, tahan dulu ya keinginan bekamnya. Baiknya tunggu hingga rentang waktu minimal satu bulan.
9. Begitupun jika kamu sedang mengonsumsi obat pengencer darah, hindari berbekam daripada kesehatanmu jadi taruhan
Ada jenis penyakit tertentu yang memerlukan obat pengencer darah. Pasien dengan konsumsi obat seperti ini dilarang melakukan bekam, sebab dikhawatirkan kondisi tubuh dan darahnya yang belum stabil. Tunggulah selama dua hari ke depan untuk mendapatkan kondisi yang lebih optimal.
Demikian adalah tips-tips yang perlu diperhatikan sebelum kamu menjalani terapi bekam. Sebetulnya masih diperlukan lebih banyak penelitian lagi mengenai bekam, manfaat serta efek sampingnya. Konsultasikan dengan dokter jika kamu masih ragu dalam menjalani terapi ini, ya!