Menginjak usia 20-an, pikiran kamu pasti sering terbentur pada dua hal yang kamu rasa menjadi penting untuk bisa segera kamu dapatkan, yakni persoalan mencari pasangan dan pekerjaan yang tepat. Sadar atau nggak, keduanya merupakan suatu hal yang sama namun beda, karena mereka sama-sama harus diperjuangkan dan yang membedakannya terletak pada hasil dan rasa yang dipetik.
Tapi, kamu harus bisa memilih dengan cermat hal apa yang sebaiknya kamu dapatkan terlebih dahulu. Bukan hal yang menyesatkan jika kamu mulai memikirkan kalau akan jauh lebih baik jika kamu bisa mendapatkan pasangan yang tepat sebelum nantinya kamu akan menemukan pekerjaan yang tepat buatmu.
Hal-hal ini akan buat kamu mengerti kenapa pasangan yang tepat akan lebih baik kalau kamu dapatkan terlebih dulu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Pasangan memang nggak akan memberimu gaji bulanan. Tapi kamu akan mendapatkan banyak hal yang lebih dari sekadar uang.
Bersama dengan pasangan, kamu jelas tidak akan mendapatkan upah yang berupa gaji darinya. Tapi dengannya, kamu akan mendapatkan hal yang jauh lebih berharga dari sekadar rupiah semata. Kamu akan mendapatkan cinta dalam bentuk perhatian, kenyamanan, dan kebahagiaan.
Hal-hal tersebut nggak akan kamu bisa beli dengan mudah dari uang yang kamu punya. Dengan nyaman dan bahagia yang kamu punya, justru akan dapat membantumu untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Dan… otomatis dengan mimpi kebahagiaan kalian bangun untuk masa depan, semangat untuk memiliki pekerjaan yang tepat akan lebih mudah terbangun.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Pekerjaan bisa menghujanimu dengan tekanan. Karena itu sebelumnya kamu butuh dukungan
Bukan menjadi hal yang mustahil jika ada masanya kamu merasa tertekan dan stres akibat tumpukan pekerjaan dan tekanan yang kamu dapatkan dari atasan. Kamu akan merasa itu menjadi suatu hal yang berat dan sulit untuk kamu jalani. Namun, kamu akan merasakan perasaan yang lain ketika kamu sudah menemukan pasangan yang tepat untuk dijadikan tambatan hatimu.
Dengan perhatian yang dimilikinya, kamu akan bisa merasakan betapa nikmatnya menjadi orang yang istimewa. Keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan ketika kamu sudah terlebih dahulu memiliki pasangan yang tepat adalah kamu bisa berbagi keluh kesahmu tentang pekerjaan yang membuatmu tertekan.
Meski dia nggak bisa membantumu menyelesaikannya, tapi setidaknya dia bisa membantu kamu mengurangi beban pikiran. Hal itu pasti akan sangat membantu kamu untuk lebih ringan melewatinya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Saat kamu jatuh sakit pasanganmu akan mengkhawatirkan dan mengerti bagaimana kondisimu, sedangkan pekerjaan nggak bisa mengerti itu.
Memang nggak ada akan ada yang mau merasakan nggak enaknya jatuh sakit, tapi sebagai manusia nggak mungkin juga kan akan selamanya sehat. Bisa aja sewaktu-waktu kamu harus terbaring karena demammu yang tinggi. Jika kamu sudah memiliki pasanganmu, dia pasti akan mengkhawatirkan kondisimu. Sudah pasti kemudian dia akan mengerti bagaimana kondisimu, dia akan membawamu berobat dan memberikan perhatian ekstra yang bisa membuatmu merasa sedikit lebih baik.
Sedang pekerjaanmu, apa bisa menerima sakitmu gitu aja? Sebagian besar kemungkinan pekerjaan tidak mau menunggu hanya karena sakitmu yang dinilai ‘cuma begitu’. Mereka akan menunggumu untuk sakit yang lebih mengkhawatirkan untuk memberikanmu izin beristirahat dengan embel-embel tunggakan pekerjaan yang menanti saat kamu pulih kembali.
Hubungan serius juga butuh kerja keras. Cuma bedanya, dengan pasangan evaluasi kinerja bisa dilakukan dengan penuh cinta
Menjalin hubungan dan bekerja merupakan dua hal yang sama untuk dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sangat membutuhkan kerja keras. Namun di antaranya, ada hal yang sangat jelas untuk membedakannya, yakni evaluasi kinerja. Yap! Di tempat kamu bekerja pasti akan ada evaluasi atas kinerja yang kamu lakukan. Kalau kinerjamu bagus, kamu akan dapat pujian, namun jika kinerjamu buruk, bukan nggak mungkin kamu akan dapat teguran bahkan makian.
Evaluasi kinerja itu pun seringkali terjadi hanya satu arah. Kemudian mereka akan memberikan solusi berupa tuntutan yang harus kamu lakukan, tanpa lagi mengajakmu untuk berdiskusi. Tapi, jika bersama dengan pasanganmu, nggak akan ada tuh yang namanya evaluasi kinerja. Kamu memang perlu mengajaknya mengevaluasi apa yang sudah kalian lakukan bersama, membicarakan masalah yang pernah terjadi, tapi dengan cara yang wajar, yakni menjalin komunikasi dua arah untuk berdiskusi. Pastinya nggak akan membuatmu merasa takut dan sakit hati.
Semenantang apapun pekerjaan, dia tetap penuh dengan tuntutan. Dukungan pasangan bisa menyelamatkan
Saat kamu memiliki pasangan, pasti dia akan terus membantu dan memberikan kamu dukungan supaya kamu dapat mencapai berbagai prestasi yang kamu dambakan. Bahkan bisa jadi dia menyiapkan sebuah perayaan atas keberhasilan yang sudah kamu dapatkan. Hal itu pasti akan buat semangat kamu bertambah terus.
Namun, kamu nggak bisa gitu aja menjadikan pekerjaanmu sebagai bantuan untuk menyemangatimu, mereka nggak akan kasih kamu dukungan jika itu bertentangan dengan pekerjaan yang kamu lakukan. Justru, untuk membuat dirimu merasa cocok dengan pekerjaanmu, dibutukan semangat lebih dan dukungan dari dirimu sendiri ke dalam pekerjaan tersebut. Hmm… Itu justru akan bisa bikin semangatmu jadi luntur.
Dalam dunia kerja, rekan bisa jadi pesaing yang mengkhianatimu. Paling tidak kamu bisa tetap percaya pada pasanganmu
Pada kenyataannya, dunia kerja akan terasa sangat keras. Kamu akan menemukan rekan kerja yang sewaktu-waktu berubah menjadi sainganmu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Meskipun dia rekan kerja yang cukup dekat dengan kamu, itu nggak bisa jadi jaminan kalau dia nggak akan khianatin pertemanan yang kalian jalin.
Bedanya, jika dengan pasanganmu, dia nggak akan membuatmu sakit hati karena pengkhianatan yang dia pikirkan. Justru dia akan selalu berusaha menjagamu, menjaga hubungan kalian sebaik mungkin. Jika dia pasangan yang benar-benar tepat untuk kamu, dia akan selalu mencari cara untuk membuatmu bahagia.
Dalam diri pasangan kamu akan menemukan penerimaan. Di perusahaan tempatmu bekerja kamu mesti mati-matian mengikuti standar
Setiap orang pasti punya kebiasaan buruk yang terlihat jelas atau nggak. Tapi, meskipun kebiasaan burukmu nampak jelas, pasangan kamu pasti akan bisa menerima apa adanya. Malah dia akan membantu kamu untuk mengubah kebiasaan itu sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya kamu nggak lagi dekat dengan kebiasaan itu.
Namun, nggak akan semudah itu jadinya jika kamu secara nggak sadar memperlihatkan kebiasaan buruk itu pada atasanmu. Bisa jadi timbul di pikiran mereka untuk mengeluarkanmu akibat kebiasaan yang kamu punya. Untuk itu, akan jauh lebih baik kamu memiliki pasangan terlebih dahulu yang mampu membantu kamu untuk berubah ke arah yang lebih baik sebelum kamu memutuskan untuk bekerja.
Dicuekin, diambekin, diancam diputusin — kamu masih bisa mendapatkan hatinya kembali. Perusahaanmu, mana mau begini?
Sebagai pasangan yang baik buat kamu, dia pasti akan sangat marah jika kamu melakukan sebuah kesalahan yang sangat fatal. Tapi, karena perasaan yang dimilikinya untuk kamu, dia pasti selalu berusaha untuk menemukan cara agar kembali bisa memaafkan dan menerima kamu. Meski susah, tapi dia akan melakukannya diikuti dengan komitmen baru agar kamu tidak mengulangi kesalaha itu lagi, misalnya.
Itu akan sangat baik untuk kamu yang sudah melakukan kesalahan besar daripada perusahaan tempat di mana kamu bekerja yang biasanya nggak lagi memberikan kesempatan setelah kamu melakukan kesalahan besar. Alias mereka akan langsung memecat kamu. Duh…
Begitulah alasan kenapa lebih baik kamu mencari pasangan yang tepat sebelum akhirnya kamu menemukan pekerjaan yang tepat, karena pendampingmu pasti akan membantu kamu untuk mengetahui dengan baik apa yang menjadi nyamanmu. Satu hal yang harus kamu pegang sebelum dua hal itu kamu dapatkan adalah kamu harus tau apa yang jadi tujuan utama dalam hidupmu. Selamat mencari!