Memendam emosi mungkin terdengar sepele dan tanpa sadar sering kita lakukan. Tapi tahukah kamu dampak buruk yang mungkin terjadi dari terlalu sering memendam emosi? Seperti yang banyak diketahui orang, memendam emosi dapat dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Namun tak banyak yang tahu bahwa ternyata memendam emosi pun dapat berimbas pada kesehatan fisik.
Penasaran apa saja dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari emosi yang terpendam? Simak ulasan dari Hipwee Tips berikut!
ADVERTISEMENTS
1. Mood swing nggak cuma dialami mereka yang lagi PMS atau hamil, kamu yang suka memendam emosi juga
Merasa tertekan karena sering memendam emosi dapat membuat mood menjadi tidak stabil dan sering berubah tiba-tiba. Perubahan mood yang ekstrim selain memengaruhi suasana hati juga dapat meningkatkatkan intensitas tantrum. Hal tersebut terjadi karena emosi yang dipendam justru dapat membuat emosi semakin tidak terkontrol dan bisa meledak kapan saja.
ADVERTISEMENTS
2. Padahal nggak sakit mag, tapi bawaannya mual setiap saat
Salah satu dampak dari terlalu sering memendam emosi adalah gangguan pencernaan. Hal itu dapat terjadi karena ada saluran usus yang berhubungan erat dan langsung dengan otak. Apabila otak merasa tertekan maka akan berdampak pada usus sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, kembung, sakit perut, konstipasi bahkan diare.
ADVERTISEMENTS
3. Memicu inflamasi dan reaksi alergi. Nggak heran kalau kamu tiba-tiba batuk atau sesak napas karenanya
Terlalu sering memendam emosi juga dapat menyebabkan radang. Emosi yang terjebak dan tidak dikeluarkan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun sehingga berisiko menyebabkan peradangan kronis dan dapat memicu kondisi seperti batuk, asma, dan alergi lainnya.
ADVERTISEMENTS
5. Mudah merasa lelah akibat beban mental yang ditumpuk setiap hari
Pernahkah kamu merasa kelelahan sepanjang waktu? Bisa jadi itu karena kamu terlalu sering memendam emosi. Emosi yang tidak disalurkan dapat menumpuk dan ter-represi sehingga menjadi beban yang dapat menyebabkan kelelahan mental bahkan kelelahan fisik. Rasa lelah yang teramat sangat tersebut perlu ditangani segera karena dapat menggangu konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENTS
5. Secara nggak sadar, kamu jadi kesulitan tidur dan bikin insomnia. Yah, gimana mau fit badannya?
Dampak yang paling terasa saat terlalu banyak memendam emosi adalah gelisah. Gelisah dan cemas dapat mengganggu jam tidur sehingga dapat menyebabkan insomnia. Gejala insomnia yang paling umum adalah tidak bisa tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Hal tersebut tentu mengurangi kualitas tidurmu dan membuat tubuhmu menjadi kurang beristirahat.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu yang memendam emosi lebih berisiko terkena penyakit serius daripada mereka yang menyalurkan emosinya
Selain menurunkan kekebalan tubuh, energi negatif dari emosi yang terpendam dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan seperti kanker dan penyakit jantung. Risiko penyakit lain yang mungkin terjadi adalah tumor, kaku sendi, pengerasan arteri dan pengeroposan tulang. Tak heran jika penelitian di Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa risiko kematian prematur meningkat 35 persen pada orang yang sering memendam emosi dibandingkan pada orang yang terbiasa menyalurkan emosinya.
7. Stres berkelanjutan yang bisa berakhir depresi
Memendam emosi terus menerus dapat menyebabkan stres berkelanjutan. Emosi yang terlalu lama dipendam tanpa penyaluran dapat membuatmu semakin tertekan. Dalam tahap yang lebih parah, stres berkelanjutan yang tidak segera ditangani dapat berakhir menjadi depresi.
Agar terhindar dari berbagai dampak buruk tersebut, cobalah untuk menemukan cara penyaluran emosi yang sehat. Kamu bisa mencoba menulis, bercerita dengan orang terdekat, atau bahkan konseling dengan bantuan profesional bila perlu. Tak ada yang salah dalam mengekspresikan emosi, akui dan terimalah apapun emosi yang sedang kamu rasakan sehingga kamu tak harus memendamnya sendirian.