Belajar bahasa Inggris itu paling oke kalau dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Nggak perlu terlalu serius, apalagi sampai bikin tegang. Bukankah awalnya bahasa ada untuk memudahkan hidup manusia? 🙂
Nah, di artikel ini, kamu bisa menemukan berbagai tips sederhana untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrismu dengan mudah. Tak perlu menghafal tenses atau verb 1 sampai 3, meski tentu saja kamu tetap harus usaha.
Dengan menguasai yang terangkum di bawah ini, kamu bisa menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahan umum yang sering kita temui sehari-hari. Yuk, sudah siap menaikkan kemampuan bahasa Inggrismu satu level lagi?
ADVERTISEMENTS
1. Seringkah kamu mengucap“Thanks God”? Mungkin, yang kamu maksud adalah “Thank God” tanpa huruf ‘s’
“Thanks, God” dan “Thank God” secara aturan berbahasa sebenarnya sama-sama tepat. Tapi, keduanya punya arti yang berbeda. “Thank God” adalah yang seharusnya kamu pakai jika kamu mau bilang “Untunglah” atau “Untung aja.” Contoh:
“Duh, aku kok ngerasa capek banget ya hari ini? Untung sekarang hari Jumat.”
“I don’t know why I’m feeling really tired today. Thank God it’s Friday.”
“Thanks, God” bisa diucapkan jika kamu memang sedang bercakap-cakap langsung dengan Tuhan. Misalnya, saat kamu sedang berdoa atau sembahyang. Sebenarnya kalimat ini sama dengan “Thank you, God” atau “Terima kasih, Tuhan”. Hanya saja sifatnya lebih santai atau informal.
ADVERTISEMENTS
2. “Which is” memang enak diucapkan. Tapi seringkali, ia lebih cocok dihilangkan
“Dosen pembimbingku sibuk banget, which is aku jadi susah kalau mau minta bimbingan.”
Kadang-kadang kita menyelipkan frasa “which is” dalam obrolan untuk menghubungkan dua kalimat yang berbeda. Padahal, penggunaannya tidak selalu tepat. Contoh di atas, misalnya, justru lebih masuk akal kalau “which is”-nya dihilangkan.
“Dosen pembimbingku sibuk banget, aku jadi susah kalau mau minta bimbingan.”
Begitu saja sudah masuk akal, bukan?
“Which is” sebenarnya adalah frasa yang berfungsi menjelaskan isi kalimat pertama lewat kalimat kedua. Contohnya:
“I was born in Jakarta, which is the capital city of Indonesia.”
Nah, dalam contoh di atas, “which is” ada untuk menjelaskan lebih jauh bahwa Jakarta adalah ibukota dari Indonesia. “Which is” di sini tepat guna dan tidak sia-sia.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak ada yang worthed di dunia ini. Karena adanya yang worth it…
Seringkah kamu mendengar kata “worthed” diucapkan? Kemungkinan besar, maksudnya adalah “worth it” alias “layak” atau “pantas”. Begini contoh kalimatnya:
“Eh, keril 60 liter harga 800.000 worth it nggak sih buat dibeli?”
“Aduh itu mahal banget. Gak worth it, biasanya 650.000 juga udah dapet kok!”
ADVERTISEMENTS
4. Walau tidak di bahasa Indonesia, di bahasa Inggris determiner mutlak pentingnya
Dalam bahasa Indonesia, ada-tidaknya kata “sebuah”, “sesuatu”, atau “sepotong” di dalam kalimat tidaklah terlalu penting. Contohnya, kita lebih sering bilang “Aku punya kue” daripada “Aku punya sebuah kue”, bukan?
Tapi dalam bahasa Inggris, peran determiner “a”/”an”/”the” mutlak penting. Misalnya, kalau kamu mau bilang “Aku lagi baca buku”, “I’m reading a book” adalah terjemahan yang tepat — bukan “I’m reading book” saja. Lain kali saat kamu menulis sebuah kata benda tunggal, jangan lupa menyisipkan “a”,”an”, atau “the” sebelumnya ya.
ADVERTISEMENTS
5. “Than” dan “then” adalah saudara yang saling tak menyukai. Jangan tertukar kalau kamu tak mau rugi
“Than” dan “then” adalah saudara yang saling nggak menyukai. Meski mirip, “sifat” (baca: arti) kedua kata ini berbeda sama sekali. “Than” bermakna “daripada” dan digunakan untuk membandingkan sesuatu. Sementara “then”, artinya “lalu” atau “kemudian”. Contoh kalimatnya sebagai berikut:
“I should practice my English every day, then I will become better than anyone I know.”
Oh iya, cara pengucapan “than” dan “then” pun sedikit berbeda. “Then” dilafalkan dengan bunyi ‘e’ yang jelas, sementara “than” seperti suara di antara “a” dan “e”. Jangan sampai tertukar di antara keduanya ya!
ADVERTISEMENTS
6. Mengganti “please” dengan “kindly” sah-sah saja. Tapi, memakai keduanya sekaligus akan terdengar berlebihan di telinga
Selain “please”, kamu juga bisa menggunakan “kindly” untuk menyampaikan permohonan pada orang lain dengan cara yang sopan. Contohnya:
“Please repeat your question.”
“Kindly repeat your question.”
Perlu diperhatikan, memakai “kindly” akan membuatmu terdengar lebih old-fashioned, layaknya penutur bahasa Inggris dari sekitar tahun 1950-an gitu. Oh iya, jangan lupa: kamu tidak perlu memakai keduanya sekaligus karena sebenarnya salah satu saja sudah cukup. “Please kindly” is a redundancy.
7. “Congraduation” adalah kata hasil kreasi kita. “Happy Graduation Day!” sudah cukup, sebenarnya
“Congraduation!”
Kata ini sering diucapkan untuk menyelamati seseorang yang akhirnya diwisuda. Kalau kamu menyukai kata ini dan tetap mau memakainya, sebenarnya sah-sah saja sih. Walau patut diperhatikan, ucapan ini sebenarnya tidak umum di antara para penutur bahasa Inggris yang asli. “Happy Graduation Day!” adalah kalimat yang lebih umum atau wajar diucapkan.
8. Mau mengucap selamat ke teman yang akan menikah? Supaya kalimatmu tak menggantung, ganti deh “Happy wedding” jadi “Happy wedding day!”
“Happy wedding!” tidak salah dari sisi grammar sih, tapi terdengar menggantung saja. Coba deh ganti ucapan ini dengan “Happy wedding day!” Selain lebih enak di telinga, yang ingin kamu selamati adalah hari pernikahan temanmu, bukan?
Itu dia 8 tips yang bisa membuat kemampuan bahasa Inggrismu “naik pangkat” jika terus kamu ingat. Mudah, ‘kan? Tuh, siapa bilang belajar bahasa Inggris harus sampai bikin pusing?
Jangan lupa melatih kemampuan bahasa Inggrismu dari waktu ke waktu. Perlahan-lahan, kamu akan semakin nyaman menggunakannya dan tak lagi menemui hambatan berarti saat menulis atau membaca. Kalau ada tips lainnya yang pernah membuat level bahasa Inggrismu meningkat, bagi-bagi di kolom komentar ya! 😀