Seperti halnya kotoran dalam tubuh yang dikeluarkan lewat urine ataupun feses, kotoran telinga pun bisa mendeteksi kondisi kesehatan kita. Kotoran telinga atau dalam dunia medis disebut sebagai serumen ini memiliki fungsi sebagai pelumas bagian dalam telinga dan menangkap kotoran atau bakteri dari luar telinga sebagai sistem pertahanan. Meski terlihat menjijikkan, kotoran telinga jelas memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Selain membawa kotoran dan bakteri, dalam kotoran telinga juga terkandung sel kulit mati, keringat, dan lemak. Konsistensi atau wujud kotoran telinga pada tiap orang pun berbeda-beda. Bukan cuma wujudnya yang bervariasi, warnanya pun ternyata beragam mulai dari yang paling pucat hingga paling gelap. Menurut pakar kesehatan, warna dari kotoran telinga ini ternyata bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan tertentu. Cek yuk, punyamu termasuk normal atau nggak?
ADVERTISEMENTS
1. Kotoran telinga berwarna kuning adalah yang paling umum untuk orang dewasa. Tenang, ini normal
Umumnya, kotoran telinga yang ideal berwarna kuning dengan tekstur yang basah dan lengket, terkadang juga berbau. Nah, tekstur yang lengket ini justru adalah yang diperlukan agar dapat menangkap kotoran maupun bakteri yang masuk ke dalam telinga. Selain itu, tekstur basah dan lengket juga membantu menjaga saluran telinga agar nggak kering dan menjadi gatal. Kotoran telinga seperti ini menandakan telinga sedang dalam kondisi sehat dan nggak terkena infeksi sama sekali.
ADVERTISEMENTS
2. Sedangkan warna kuning pucat adalah penanda normal bagi anak kecil dan peringatan jika dialami orang dewasa
Anak-anak di bawah udia 8 tahun cenderung menghasilkan lebih banyak kotoran telinga daripada orang dewasa, namun seiring bertambahnya usia, produksi ini berangsur-angsur berkurang. Warna kuning pucat adalah warna yang paling umum untuk anak-anak dan tergolong normal dan sehat. Namun, jika kondisi ini dialami oleh orang dewasa, maka artinya orang tersebut mengalami kekurangan asupan vitamin B. Sebaiknya, perbanyak konsumsi makanan seperti sereal, roti, sayuran berdaun hijau, kedelai, ikan, telur, susu, gandum, dan kacang-kacangan.
ADVERTISEMENTS
3. Tenangkan pikiranmu jika mendapati kotoran telinga berwarna cokelat gelap dan tebal, artinya kamu lagi stres berat!
Jika debit kotoran telinga berlebihan dengan warna lebih gelap seperti cokelat, ini bisa menunjukkan bahwa tubuhmu tengah mengalami masa-masa sulit. Warna gelap yang ditunjukkan merupakan hasil dari kelebihan produksi kotoran karena gangguan hormonal atau disebabkan oleh masalah kecemasan berlebih hingga stres. Kondisi ini juga bisa berarti kotoran sudah berada di dalam telinga terlalu lama. Sering-seringlah membersihkan telinga dan luangkan waktu untuk relaksasi di lingkungan yang tenang dan damai, maka si kotoran telinga akan kembali normal seperti sediakala.
ADVERTISEMENTS
4. Segera periksakan ke dokter jika kotoran telingamu berwarna hitam dalam waktu beberapa hari
Nggak perlu panik jika hal ini hanya terjadi sekali, bisa jadi kotoran telinga berwarna hitam dikarenakan gangguan hormon. Namun, jika terjadi berulang kali, apalagi jika disertai dengan rasa gatal dan lama kelamaan makin hebat, segera kunjungi dokter dan berkonsultasi, ya! Kotoran telinga berwarna hitam yang terjadi berulang menandakan infeksi jamur.
ADVERTISEMENTS
5. Ada juga lho kotoran telinga warna abu-abu! Duh, serem juga. Begini penjelasannya
Melihat kotoran telinga berwarna abu-abu dan cenderung lengket mungkin sangat nggak biasa, tapi nggak perlu khawatir. Warna abu-abu yang muncul biasanya hanya hasil proses pembersihan alami pada kotoran telinga yang berlebihan. Warna kotoran ini biasanya dialami penduduk yang tinggal di kota yang udaranya tercemar. Tapi jika kotorannya kering, rapuh dan menyebabkan gatal, maka hal ini adalah tanda dari penyakit eksim.
ADVERTISEMENTS
6. Hati-hati jika kalian menemukan kotoran telinga dengan warna semacam bekas darah. Gendang telinga sedang dalam masalah
Kotoran telinga berwarna merah ataupun semacam darah kering disertai nyeri pada telinga, menandakan gendang telinga yang berlubang dan bisa jadi cukup parah. Dalam kasus ini, telingamu bisa terkena infeksi yang dapat menyebabkan otitis atau peradangan telinga dan akibatnya pendengaranmu akan memburuk. Belum lagi jika teksturnya cenderung cair dan bernanah secara terus menerus. Jika terjadi seperti ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter karena sudah termasuk kondisi yang berbahaya.
Membersihkan telinga nggak perlu setiap hari, cukup dilakukan seminggu sekali dengan rutin. Karena pada dasarnya kotoran akan keluar dengan sendirinya, kita tinggal membersihkan di bagian pinggir-pinggir telinga saja, nggak perlu terlalu dalam. Bagi sebagian orang mungkin menjijikan, tapi melihat warna kotoran telinga kita sendiri tentu menjadi langkah antisipasi sebelum semakin serius jika memang kotoran tergolong nggak lagi normal. Yuk, peduli kesehatan!