Masih ingat, kabar tentang mantan ibu negara, Ani Yudhoyono yang pernah dirawat karena menderita kanker darah menjadi pertanyaan bagi sejumlah warganet. Pasalnya, nggak ada tanda-tanda sebelumnya yang menunjukkan bahwa Ibu Ani tengah mengidap sakit yang serius. Bahkan keluarganya sempat mengira Ibu Ani hanya kelelahan saja. Apakah memang sebegitu misteriusnya penyakit kanker darah itu?
Biar kamu nggak keliru memahami apa dan bagaimana kanker darah sehingga nggak mudah percaya dengan mitos-mitos yang berseliweran di luar sana, yuk simak ulasan langsung dari Konsultan Senior Hematologi di Parkway Cancer Center (PCC), Singapura, Lim ZiYi seperti yang telah Hipwee Tips kutip dari dan rangkum berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Kanker darah sama dengan leukimia
Banyak orang yang mengira bahwa kedua penyakit ini sama. Kanker darah itu sama dengan leukimia. Memang benar, tapi persisnya, leukimia adalah salah satu dari tiga jenis kanker darah selain limfoma dan myeloma. Leukimia terjadi akibat pertumbuhan sel darah putih yang abnormal. Limfoma menyerang kerja kelenjar getah bening dan sistem limfatik, biasanya disebut penyakit getah bening. Sedangkan myeloma terbentuk dari sel plasma ganas.
ADVERTISEMENTS
2. Kanker darah termasuk penyakit keturunan
Banyak juga yang beranggapan bahwa kanker darah adalah penyakit keturunan. Padahal, kendati kanker darah merupakan penyakit genetik, tapi perubahan gen pada penderita kanker darah terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Perubahan ini nggak diturunkan, melainkan terjadi ketika sudah berkembang dalam tubuh. Beberapa faktor risiko yang sudah terbukti bisa memicu kanker darah adalah paparan terhadap kemoterapi, radiasi, atau zat kimia tertentu yang digunakan di industri petrokimia seperti benzena.
ADVERTISEMENTS
3. Tanaman dolar bisa menjadi penyebab leukimia
Pernah muncul berita yang mengatakan bahwa tanaman dolar bisa menyebabkan kanker darah. Padahal anggapan ini keliru. Meski tanaman ini beracun dan bisa menyebabkan gatal-gatal atau iritasi jika tertelan, namun studi yang dilakukan oleh Lembaga Pengetahuan Indonesia membuktikan bahwa tanaman ini nggak menyebabkan leukimia. Tanaman dolar hanya mengandung oksalat yang dapat menimbulkan perasaan gatal, namun bukan merupakan zat karsinogen yang dapat memicu leukimia.
ADVERTISEMENTS
4. Kanker darah baru bisa dideteksi saat sudah stadium akhir
Jangan cemas dulu, kanker darah bisa dideteksi dini dengan memeriksakan gejala yang kerap timbul seperti demam berkepanjangan, penurunan berat badan secara drastis, dan munculnya pembengkakan pada getah bening untuk jenis limfoma. Pengecekan kesehatan khususnya jumlah sel darah bisa mengetahui kondisi darah dan kanker dalam tubuh. Jadi nggak ada istilah ‘stadium’ atau penanganan terlambat pada kanker darah. Pasalnya, kanker jenis ini menyerang sel darah yang beredar di seluruh tubuh.
ADVERTISEMENTS
5. Kanker darah sulit disembuhkan dan merupakan hukuman mati
Penderita kanker darah nggak lantas tinggal menunggu ajal saja karena penyakitnya nggak bisa disembuhkan. Hingga kini sudah ada berbagai terobosan di ilmu kedokteran yang bisa membantu penyembuhan kanker darah. Faktor kunci yang paling utama adalah diagnosis awal yang tepat dan perawatan yang sesuai dengan kondisi spesifik yang dialami pasien.
ADVERTISEMENTS
6. Donor sumsum tulang belakang harus berasal dari keluarga pasien
Berlawanan dengan mitos yang beredar, pasien bisa mendapatkan transplantasi sumsum tulang belakang atau sel punca (stem cell) dari donor selain keluarga atau yang nggak memiliki hubungan darah. Bahkan pasien juga bisa mendapatkan donor sumsum tulang belakang dari stok darah tali pusat yang tersimpan di bank darah tali pusat. Pendonornya sendiri nggak akan merasakan efek samping yang berkepanjangan selain merasa sakit dan kelelahan paling lama seminggu setelah proses donor. Kemajuan teknologi saat ini membuat proses donor nggak memerlukan operasi yang berat.
Demikian beberapa penjelasan dari info-info yang sering beredar tentang kanker darah. Semoga kamu nggak lagi salah paham agar nggak memperburuk keadaan para penderita dan keluarga pasien kanker darah, ya!