Dalam kehidupan bermasyarakat, perihal pinjam-meminjam uang menjadi sesuatu yang lumrah. Pinjam-meminjam juga merupakan salah satu praktik saling membantu. Sebagai makhluk sosial, sudah seyogyanya kita membantu orang lain, bukan?
Berbeda dengan kasus lainnya — saat teman, kerabat, ataupun orang lain minta pertolongan pada kita untuk meminjamkan sejumlah uang kepadanya, kebanyakan kita akan merasa keberatan dan berpikir dua kali untuk mengabulkan permintaannya tersebut. Belum lagi jika si peminjam uang nggak kunjung mengembalikan uang dalam batas waktu yang disepakati bersama, nggak jarang hal ini akan menjadi penyebab perselisihan.
Nah, supaya nggak diliputi rasa bersalah saat kamu berniat untuk nggak meminjamkan uang pada seseorang, siapapun itu, berikan jawaban melalui kalimat-kalimat yang sudah Hipwee Tips rangkum berikut.
ADVERTISEMENTS
1. “Uang sih ada, tapi aku masih ada tagihan bulanan yang belum kebayar. Ada listrik, air, kirim ke orangtua, belum lagi belanja bulanannya…”
Cara menjawab dengan kalimat seperti ini dirasa cukup ampuh karena alasan yang diutarakan perihal pengeluaran yang sifatnya penting dan rutin, seperti tagihan listrik, air, belanja bulanan, hingga uang kiriman untuk orangtua. Usahakan untuk nggak menyebutkan bahwa kamu sedang ingin membeli barang yang sifatnya konsumtif seperti fashion item ataupun gadget baru. Karena justru menyiratkan bahwa kamu punya simpanan uang berlebih. Hal ini justru akan membuat si peminjam menjadikan kamu sebagai orang pertama yang dimintai tolong untuk bisa berutang. Mau?
ADVERTISEMENTS
2. “Duh maaf, bukannya nggak mau minjemin, tapi aku punya tanggungan cicilan. Kalau telat bayar bisa kena denda nih. Kecuali kamu mau ikut nanggung bunga sama dendanya sih…”
Bilang saja jika kamu sedang punya tanggungan cicilan, entah cicilan kendaraan, rumah, gadget, ataupun cicilan lainnya yang harus dibayarkan setiap bulannya. Alasan ini dijamin akan membuat calon peminjam mundur perlahan. Pasalnya, bukannya mendapat pinjaman, malah ditantang ikut menanggung bunga dan denda ke bank. Mana ada yang mau?
ADVERTISEMENTS
3. “Lah kok sama, aku juga lagi butuh uang nih! Enaknya minjem ke siapa ya?”
Hahahaha, ini lucu sih! Alasan ini bisa kamu praktikkan ke orang-orang yang suka memaksa saat meminjam uang. Sehingga jawaban apapun yang kamu lontarkan saat diminta meminjamkan uang selalu nggak mempan buat dia. Dengan memberikan alasan ini, otomatis mereka akan segera membatalkan keinginan untuk berutang karena kamu akan dianggap nggak punya uang juga. Tapi hati-hati, jangan sampai kamu terlihat berbelanja dalam sementara waktu. Kamu nggak mau ‘kan dicap pembohong?
ADVERTISEMENTS
4. “Waduh, duitku juga lagi dipinjam orang nih, sampai sekarang belum dibalikin huhuhu sedih~”
Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi jika kamu memberi alasan penolakan seperti ini. Pertama, si peminjam maklum dan membatalkan niat meminjam uang ke kamu, yang kedua, si peminjam nekat menawarkan diri untuk menjadi penagih utang untuk kemudian ia gunakan uangnya. Biasanya ini terjadi jika ia benar-benar membutuhkan pinjaman uang. Untuk mengantisipasi hal ini, siapkan seseorang untuk berpura-pura berutang padamu sebagai rencana cadangan seandainya yang terjadi adalah skenario kedua.
ADVERTISEMENTS
5. “Maaf belum bisa kasih pinjaman. Aku punya komitmen untuk nggak meminjamkan uang ke siapapun. Jangankan ke kamu, ke keluarga saja nggak”
Penolakan seperti ini dinilai cukup tegas karena kamu dengan jelas menyatakan bahwa nggak akan memberikan pinjaman ke siapapun, bahkan ke keluarga. Selain tegas, alasan ini juga bisa membuat namamu dihapus dalam daftar orang-orang yang bisa dimintai pinjaman. Kamu juga bisa memberikan alasan ini saat sudah mentok dan nggak punya alasan lain untuk menjawab permintaan temanmu yang anak berutang.
Menolak permintaan pinjaman uang adalah hak setiap orang. Oleh karena itu, kamu nggak perlu merasa berdosa saat nggak bisa meminjamkan uang kepada teman atau kerabatmu. Kalau memang sedang nggak punya cukup uang atau khawatir dengan proses pelunasannya nanti, kenapa harus takut menolak?