Saat ini sudah banyak anak muda yang dibekali kendaraan oleh orang tuanya, apalagi yang pergi merantau. Maksudnya jelas bukan untuk memanjakan, melainkan memudahkan mereka bepergian kapan saja dan ke mana saja.
Sayangnya, nggak jarang anak-anak muda sekarang hanya bisa menyetir kendaraan itu saja; tidak tahu cara menservisnya, bahkan enggan mencucinya sendiri. Padahal, pengetahuan tentang kendaraanmu sendiri itu penting, lho. Kalau sewaktu-waktu ada masalah di jalan, kamu jadi nggak kebingungan sendiri. Pengetahuan tentang kendaraan juga bisa menghindarkan mobil atau motormu dari kerusakan yang prematur.
Mau tahu apa aja yang harus diketahui dan diperhatikan? Nih, Hipwee kasih bocorannya!
ADVERTISEMENTS
1. Cuci kendaraan di car wash memang praktis, tapi mencuci sendiri mobilmu itu lebih baik
Saat ini, tempat pencucian kendaraan sudah ada di mana-mana. Bahkan, untuk mobil sudah ada yang otomatis. Kamu nggak perlu keluar mobil dan dalam 15 menit, mobilmu sudah bersih dari kotoran dan debu. Kurang praktis apa lagi, ‘kan?
Tapi, coba deh kamu mulai menyempatkan mencuci kendaraanmu sendiri, minimal seminggu sekali. Saat mencuci, kamu bisa sambil mengecek keadaan kendaraanmu — tekanan udara di bannya, keadaan rantai motormu, sampai kondisi mesin dan akinya. Dengan begitu, kalau ada kerusakan atau masalah, kamu bisa mendeteksinya lebih dini deh.
ADVERTISEMENTS
2. Pastikan lampu sen dan indikatormu berfungsi dengan baik. Jika tidak, kasihan orang yang berkendara di dekatmu.
Lampu adalah salah satu komponen kendaraan yang terpenting. Coba deh kalau nggak ada lampu, kamu pasti akan sulit berkendara di malam hari. Selain itu, lampu lain yang nggak kalah penting adalah lampu sen dan lampu indikator yang ada di dekat setirmu. Lampu sen itu penting untuk selalu diperiksa supaya nantinya di jalanan kamu nggak menyusahkan pengendara lain saat akan berbelok. Begitu juga dengan lampu indikator, harus selalu berfungsi dengan baik supaya bisa memperlihatkan indikator bensin, aki, atau kadar panasnya mesin.
ADVERTISEMENTS
Untuk kamu yang mengendarai mobil
ADVERTISEMENTS
1. Kalau nggak ada ban, mobilmu mana bisa jalan. Selalu bersihkan brake dust dan cek tekanan bannya secara rutin
Bagi yang belum tahu, brake dust adalah debu yang berasal dari sisa-sisa pengereman. Biasanya, brake dust ada di sela-sela velg ban mobilmu, bercampur dengan kotoran lain seperti tanah dan juga pasir. Jika dibiarkan mengendap, brake dust dan kotoran dapat membuat velg ban menjadi panas, lembab, dan kemudian gosong seperti terpanggang. Untuk itu, brake dust ini perlu dibersihkan dari velg ban mobil, setidaknya setiap kali mobilmu dicuci bagian ini jangan sampai luput.
Nggak hanya membersihkan brake dust saja, tekanan udara di dalam ban mobilmu juga harus dicek secara rutin, paling tidak seminggu sekali. Ini bertujuan supaya keadaan ban selalu solid dan nggak membahayakanmu di jalan nantinya.
ADVERTISEMENTS
2. Air dalam radiator memiliki peranan penting untuk membuat mesin tetap sejuk. Periksalah selalu jumlah air dalam radiatormu sebelum berpergian
Sudah tahu ‘kan kalau radiator itu perlu diisi dengan air? Nah, fungsi dari air ini adalah untuk membantu menjaga mesin supaya tetap sejuk dan bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu, penting bagimu untuk selalu memeriksa kondisi air di dalam radiator sebelum berpergian. Kalau jumlahnya sudah menipis, tambahkan saja airnya. Dengan begitu, mesinmu nggak akan overheat, mogok, dan akhirnya memunculkan asap deh.
ADVERTISEMENTS
3. Mesin mobilmu perlu pelumas supaya bisa bekerja dengan baik. Gantilah oli setiap 10.000 km, supaya tidak merusak dan mengganggu kerja mesin
Supaya bisa bekerja dengan halus dan maksimal, mesin mobilmu memerlukan oli untuk melapisi setiap elemennya. Nah, oli ini nggak bisa dipakai selamanya, perlu diganti secara berkala untuk menjaga performa mesin mobilmu.
Cara mengetahui kapan oli harus diganti cukup mudah, kok. Pertama, lihat warna oli mobilmu; kalau sudah hitam, WAJIB untuk segera diganti. Kedua, periksa stik pada tempat oli mobilmu; kalau tandanya sudah mendekati LOW, kamu perlu untuk menggantinya sesegera mungkin. Cara terakhir adalah melihat jarak yang sudah kamu tempuh. Kalau sudah mendekati angka 10.000 km, oli mobilmu harus segera diganti dengan yang baru.
4. Jangan bersihkan saringan karburator dengan hair dryer. Lebih baik pakai kuas atau sikat gigi.
Mau berangkat ke kampus, eh mobilnya nggak bisa di-starter. Tenang, jangan panik dulu. Mobilmu belum tentu rusak, mungkin hanya saringan karburatornya saja yang agak sedikit kotor. Jadi, suplai bahan bakar atau udara untuk karburator tidak mencukupi.
Kalau kamu berada dalam keadaan semacam ini, segera buka kap mesin dan cek karburator mesinnya. Cabut saringan karburator, lalu bersihkan kotorannya menggunakan kuas atau sikat gigi. Memang sih menggunakan hair dryer bisa mempercepat luluhnya kotoran, tapi panas yang ditimbulkan bisa merusak dinding saringan tersebut. Jadi, jangan digunakan, ya.
5. Dongkrak, kunci roda, dan ban cadangan nggak boleh “turun” dari mobilmu. Kamu nggak akan tahu kapan ban mobilmu akan kempes atau bocor
Ada 3 barang yang nggak boleh “turun” dari mobilmu, yaitu dongkrak, kunci roda, dan ban cadangan atau ban serep. Ketiga barang ini harus tetap ada untuk jaga-jaga apabila di perjalanan nanti ban mobilmu kempes atau bocor, kamu nggak lagi kebingungan dan bisa menggantinya sendiri.
6. Saat ban mobilmu kempes atau bocor, inilah yang harus kamu lakukan
Ban mobil yang kempes atau bocor bisa kamu rasakan pertama kali dari setir yang terasa lebih berat. Kalau ini terjadi, segera lakukan langkah-langkah ini:
Parkirkan mobilmu ke tepi jalan
Saat tahu bahwa ban mobilmu kempes atau bocor, jangan paksakan untuk tetap berjalan. Walaupun jaraknya sudah dekat, keadaan ban seperti ini bisa membahayakan jika dipaksa karena bisa meledak dan membuat setirmu oleng.
Posisikan transmisi mobil dengan tepat
Kalau mobilmu manual, setel posisi gigi pada 1 atau R (reverse), kemudian tarik rem tangan. Kalau mobilmu matic, posisikan transmisi pada P (parking) dan tarik rem tangan.
Ganjal seluruh ban dengan batu atau kayu
Ini perlu dilakukan supaya mobil tetap pada tempatnya, terutama saat ada di jalan tanjakan atau turunan.
Nyalakan lampu hazzard dan tanda segitiga
Kamu juga harus tetap memperhatikan kenyamanan dan keselamatan berkendara orang lain. Untuk itu, nyalakanlah lampu hazzard (tombol segitiga merah) dan plang segitiga yang ada di bagasi sebagai tanda peringatan.
Pasang dongkrang, ganti bannya deh
Taruh dongkraknya di dekat ban yang akan diganti, ya, supaya terangkat dengan sempurna.
7. Jangan takut mendorong atau menderek mobil matic yang mogok. Yang penting, pastikan transmisi pada posisi N dan jarak dorongnya maksimal 15 km
Banyak yang bilang mobil matic itu nggak boleh didorong atau diderek, soalnya bisa merusak sistem transmisi. Tapi menurut situs Auto2000, sebenarnya mobil matic itu boleh-boleh saja didorong atau diderek, asalkan hanya untuk membawanya ke tepi atau maksimal jarak 15 km. Selain itu, persneling atau gigi harus berada pada posisi N supaya tidak merusak transmisi.
8. Lakukan servis secara rutin untuk mobilmu, setidaknya setiap 3 bulan sekali. Apalagi kalau mau berpergian jauh
Servis mobil nggak harus selalu saat ada yang rusak atau mencapai jarak tempuh 10.000 km saja, lho. Sebisa mungkin, lakukanlah servis secara rutin setiap 3 bulan sekali di bengkel. Periksa secara keseluruhan dari mulai mesin, oli, freon AC, hingga keadaan ban mobilmu. Ini penting supaya mobilmu selalu berada dalam keadaan yang baik dan kalau ada masalah bisa cepat terdeteksi. Servis mobil juga wajib dilakukan saat kamu akan berpergian dalam jarak yang cukup jauh. Semuanya demi kelancaran perjalananmu nanti.
Untuk kamu yang mengendarai motor
1. Servis motormu itu secara rutin, saat sudah mencapai jarak tempuh 2.000 km atau sekitar 3 bulan sekali
Mesin motor memang nggak sebanyak dan seribet mobil, tapi bukan berarti bisa diremehkan. Kualitas dan kinerja mesin motormu perlu untuk tetap dijaga supaya kamu bisa mengendarainya dengan aman dan nyaman.
Bawalah motormu ke tempat servis resmi secara rutin, kurang lebih setiap 3 bulan sekali atau saat sudah menempuh jarak 2.000 km. Periksa mulai dari mesin, rantai, oli, hingga keadaan ban motormu sendiri. Dijamin deh serasa naik motor baru kalau motormu rajin diservis.
2. Peran busi sangat penting untuk membantu kelancaran berkendaramu. Selalu cek kelayakannya setiap 1 bulan sekali
Mau tahu seberapa penting peran busi? Yap, kalau nggak ada busi, mesin motormu nggak akan bisa menyala. Busi ini mengeluarkan percikan api yang berfungsi untuk menghantarkan panas keluar dari ruang pembakaran. Secara singkat, busi ini adalah pemicu pembakaran bensin yang kamu gunakan. Maka dari itu, kelayakannya penting untuk selalu diperhatikan. Walaupun mampu hidup sampai jarak tempuh 8.000 km, nggak ada salahnya untuk selalu memeriksa kelayakan busi maksimal setiap bulannya. Kalau kepala busi sudah menghitam seperti gosong, lebih baik ganti baru saja.
3. Sebelum berpergian, pastikan keadaan rantai motormu tidak kendor ataupun kering
Rantai pada motormu itu memiliki fungsi untuk menggerakkan roda bagian belakang. Kalau keadaannya nggak sesuai —entah itu kendor atau kering—, tentu saja motormu jalannya jadi nggak enak. Makanya, penting banget untuk membiasakan diri mengecek keadaan rantai sebelum kamu berpergian.
Kalau misalnya rantai motormu kendor, cukup kamu setel saja dalam keadaan mesin mati. Tapi kalau kering, kamu perlu menyalakan motor, set di gigi 1, lalu semprot deh rantai motormu menggunakan chain lube atau oli rantai. Tanganmu jangan sampai menyentuh rantai saat mesin nyala, ya.
4. Belt pada motor matic memang tidak perlu diservis, tetapi WAJIB diganti setiap jarak tempuh 25.000 km
Beda dengan motor manual yang menggunakan rantai, motor matic menggunakan belt untuk menggerakkan roda belakangnya. Belt ini memang jarang kendor dan nggak perlu diberi oli, apalagi diservis. Tapi, lama kelamaan belt ini akan aus dan kalau dipaksa, bisa putus di tengah jalan. Oleh karena itu, wajib bagimu untuk menggantinya setiap sudah menempuh jarak 25.000 km.
5. Ketahuilah dengan baik seberapa besar tekanan yang diperlukan oleh ban motormu. Kalau tiba-tiba kempes, kamu bisa mengisinya sendiri di SPBU secara gratis
Sebenarnya, tekanan udara di dalam ban motor nggak perlu terlalu spesifik seperti mobil. Hanya saja, kamu sebagai yang mengendarainya perlu tahu tekanan yang pas dan enak untuk dibawa berpergian. Jadi, kalau nanti sewaktu-waktu di jalan banmu kempes, nggak ada bengkel, dan cuma ada SPBU, kamu bisa mengisi tekanan banmu sendiri, ‘kan?
Kendaraan itu seperti pacaran. Kamu jangan hanya punya karena suka dan butuh saja, tetapi juga harus dipelihara serta dirawat dengan baik supaya “dia” betah bersamamu dan “hubungan” kalian awet, deh. Setuju, nggak?