10 Jenis Grup WhatsApp yang Sebaiknya Kamu Tinggalkan. Daripada Bikin Otak Pusing, Ya ‘Kan?

Pada era yang sudah serba canggih seperti sekarang ini, menjalin komunikasi bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Meskipun berjauhan, kamu bisa dengan mudah ngobrol dengan orang lain. Bagaimana tidak, ragam fitur yang ada di ponselmu tentu bisa menjadi fasilitas yang menjawab semua persoalan jarak.

Membicarakan hal tersebut, rasanya WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang cukup diminati untuk berkomunikasi dalam bentuk chatting. Kamu tentu juga sudah paham jika di dalamnya kamu nggak hanya bisa chat secara personal, tapi juga bisa berkomunikasi dalam grup. Akan tetapi ada ruginya juga, saat grup WhatsApp-mu sudah mencapai puluhan dan semuanya aktif. Bingung dan pusing memilah informasi itu pasti, mungkin itulah salah satu penyebabnya.

Nah, daripada kamu pusing sendiri untuk menghadapi mereka semua, ini lho daftar grup WhatsApp yang lebih baik kamu tinggalkan. Daripada membuat pusing ‘kan?

ADVERTISEMENTS

1. Grup yang di dalamnya hanya berisi gosip tanpa ada edukasi atau segala informasi penting lainnya

grup khusus gosip!

grup khusus gosip! via repusurance.blogspot.co.id

Rasanya nggak salah kalau kamu memutuskan untuk meninggalkan grup WhatsApp yang di dalamnya hanya berisi gosip tanpa ada informasi penting dan bermanfaat lainnya. Ya, daripada membuang waktu hanya untuk menikmati gosip yang nggak penting mending keluar saja, ‘kan?

ADVERTISEMENTS

2. Grup komunitas atau kumpulan yang di mana kita sudah nggak lagi aktif di dalam kegiatannya

kan udah nggak aktif...

kan udah nggak aktif… via synergycommunity.com

Ketika kamu sudah nggak lagi aktif di dalam sebuah komunitas atau kumpulan yang ada, nggak apa-apa kalau lantas kamu keluar dari grup tersebut. Selain karena akan bingung sendiri untuk menanggapi apa yang mereka bicarakan, rasanya bukan nggak mungkin juga kalau kamu akan terganggu dengan apa yang dibicarakan mereka. Daripada merasa nggak enak ada di dalam sana, mending cabut.

ADVERTISEMENTS

3. Grup kumpulan tentatif alias grup yang muncul untuk bikin satu acara terus bubar setelah selesai

tiba-tiba muncul.

tiba-tiba muncul. via boyindra.com

Sepertinya juga nggak ada alasan yang bisa membuat kamu bertahan dari sebuah grup satu ini. Yaitu grup yang muncul hanya untuk membuat sebuah acara dan bubar setelah acara tersebut selesai. Sering kali sih kamu kemudian lupa untuk menghapusnya. Ya, daripada nunggu lupa mending langsung saja keluar setelah acara selesai. Nggak usah nunggu orang-orang.

ADVERTISEMENTS

4. Grup yang di dalamnya suka “baper” soal politik. Daripada makan hati, cabut saja deh…

bahasnya politik? hadeh!

bahasnya politik? hadeh! via www.wisebread.com

Grup yang suka bawa perasaan alias baper soal politik juga seringkali membuat jengkel sih. Kalau memang dasarnya kamu bukan pengamat politik sungguhan, mending keluar saja dari grup. Ya, selain untuk menghindari kejengkelan karena makan hati, nggak lagi bergabung dengan mereka juga akan bisa membuat pemikiranmu lebih terbuka dan netral dalam melihat keadaan polotik yang sebenarnya.

ADVERTISEMENTS

5. Grup yang sering kali bikin kamu merasa roaming saat ngobrol di dalamnya

daripada roaming....

daripada roaming…. via gohopscotch.com

Saat kamu sering merasa roaming dengan ragam obrolan yang ada di dalam grup, maka sudah waktunya buat kamu untuk meninggalkan saja. Karena untuk apa juga ‘kan bertahan di sana jika apa-apa saja yang dibicarakan kamu nggak memahaminya.

ADVERTISEMENTS

6. Grup yang memaksa kamu bergabung di dalamnya

masuknya aja dipaksa...

masuknya aja dipaksa… via hai-online.com

Kalau caranya mengundang kamu adalah dengan nggak baik-baik alias memaksa, ya, buat apa bertahan di sana. Kalau begitu keadaannya jelas rasanya kalau kamu memang perlu keluar saja, untuk apa ada di sana lama-lama kalau dari awal cara bergabungnya saja nggak berterima.

7. Grup yang sudah nggak pernah ada lagi interaksi selama 3 bulan lebih, misalnya…

kok sepi sih....

kok sepi sih…. via www.universidadedabeleza.com

Jika kamu memiliki grup yang sudah lebih dari 3 bulan nggak lagi ada interaksi, maka jangan ragu untuk segera meninggalkannya. Alasannya ya karena untuk apa bertahan di dalam sana kalau komunikasi yang saja sudah nggak ada. Kalau memang penting untuk berkomunikasi lagi, mungkin bisa langsung saja secara personal untuk mengontaknya.

8. Grup bekas kantor yang sudah kamu tinggalkan

gabungnya sama kantor baru aja~

gabungnya sama kantor baru aja~ via moumcom.com

Jika kamu sudah berpindah tempat kerja, bisa jadi nggak ada lagi alasan untuk kamu bertahan dalam grup bersama mereka. Terlebih jika dalam grup tersebut sering kali ada bahasan soal pekerjaan yang sudah kamu tinggalkan. Agak sungkan saja jika kamu terus bertahan di sana. Lain soal kalau kemudian kamu membuat grup berbeda dengan teman-teman dekatmu dari kantor lama untuk sekadar bercanda dan bertukar cerita.

9. Grup yang suka menjelek-jelekkan atau nge-bully kamu

ya buat apa...

ya buat apa… via www.welt.de

Ragam candaan tiap orang mungkin memang berbeda-beda, dan menjelek-jelekkan atau nge-bully seseorang juga sering kali masuk dalam ranah “hanya bercanda”. Nah, itupun rasanya cukup sering terjadi di dalam grup. Mungkin niatnya bercanda, tapi bisa bikin sakit hati juga. Dan kalau kamu menjadi bahan bully-an tersebut, maka nggak ada alasan lain untuk segera saja tinggalkan mereka. Nggak penting!

10. Grup di mana ada nama mantanmu di dalamnya

kalau ada mantannya, cabut aja.

kalau ada mantannya, cabut aja. via www.buzzlap.com

Saat ada grup di mana mantan juga berada di dalamnya, akan lebih baik kalau kamu langsung meninggalkannya saja. Alasannya ya jelas agar kamu nggak lagi mudah terngiang-ngiang akan dirinya. Selain itu percayalah kalau semua demi kebaikan usaha move on kamu juga.

Itu dia beberapa grup WhatsApp yang rasanya memang akan sangat baik untuk ditinggalkan daripada bikin kepalamu pusing sendiri. Ya, daripada mengurusi dan membuang waktu membaca serta meladeni mereka semua, akan lebih baik jika menggantiknya dengan kegiatan lain lagi. Selamat bersih-bersih chat dan keluar dari grup, Guys.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka kuning dan Kamu.