Bulan Desember seharusnya memang jatahnya musim hujan, namun banyak juga yang merasakan cuaca di hari-hari ini justru nggak menentu. Kadang bisa panas terik, kadang mendung, kadang berawan, kadang juga turun hujan tanpa disangka-sangka, atau bahkan ada yang daerahnya selalu diguyur hujan setiap harinya.
Nah, di cuaca-cuaca yang nggak menentu seperti sekarang ini, rasanya perlu bagi kita untuk bisa memprediksi cuaca dengan hanya melihat keadaan di sekitar. Meskipun hasilnya nggak 100 persen akurat, tapi nggak ada salahnya juga untuk mencoba.
ADVERTISEMENTS
1. Amati rumput atau tanaman di pagi hari, keberadaan embun bisa menandakan apakah di hari itu akan turun hujan atau nggak
Kalau kamu melihat rumputnya kering tanpa embun, tandanya awan dan angin lagi kencang, hal ini menandakan hujan akan datang. Tapi kalau ada embun, kemungkinan nggak akan hujan pada hari itu. Beda lagi kalau malam harinya hujan lo ya, maka metode prediksi cuaca pakai embun ini nggak bisa dipakai.
ADVERTISEMENTS
2. Perhatikan jenis awan-awan tertentu yang berpotensi membawa titik-titik hujan
Kalau cara mudah yang biasa diterapkan sehari-hari adalah melihat apakah awan tersebut terlihat gelap/mendung atau bukan. Tapi bisa kamu telusuri lebih jauh prediksimu dengan mengamati awan-awan yang berpotensi membawa hujan berikut:
- Nimbostratus: jenis awan yang terlihat gelap keabu-abuan dan bergelantungan rendah di udara menandakan akan turun hujan sebentar lagi.
- Towering: awan yang menjulang ke atas menandakan akan terjadi hujan keesokan harinya bisa jadi bakal hujan lebat 3 jam ke depan.
- Kumulonimbus: awan tebal yang menjulang tinggi kayak bunga kol ini kalau muncul di pagi hari dan terus bertambah banyak di sepanjang hari, ada kemungkinan cuaca yang buruk akan segera terjadi.
ADVERTISEMENTS
3. Rasakan arah angin yang berhembus di sekitarmu, gunakan sehelai daun atau tisu untuk mengetahuinya
Cobalah melempar daun atau tisu ke udara lalu lihat dengan saksama arah tiupan anginnya. Jika terbangnya ke arah barat, bisa dibilang cuaca saat itu sedang cerah. Tapi kalau terbangnya ke arah timur, bisa jadi bakal turun hujan. Ingat angin muson barat dan timur, kan? Seperti itulah kira-kira penerapannya.
ADVERTISEMENTS
4. Langit merah di pagi dan sore hari atau senja beda lo artinya untuk memprediksi cuaca
“Red sky at night, sailor’s delight.
Red sky at morning, sailor take warning.”
Kalau kamu melihat langit merah menjelang matahari terbenam atau saat senja, artinya ada tekanan udara tinggi dengan angin kering yang menggerakkan partikel debu di udara. Hal ini menandakan cuaca lagi baik.
Kebalikannya, kalau langit merahnya pas pagi hari saat matahari terbit, artinya udara kering sudah bergerak melewati kamu dan tekanan udara rendah yang sedang menuju daerah tersebut akan membawa uap lembap. Cuaca ini nggak disukai nelayan karena diprediksi akan ada badai datang.
ADVERTISEMENTS
5. Deteksi cuaca lewat pernapasan juga lumayan ampuh lo. Coba deh hirup udara di sekitarmu untuk meramal hujan
Ambil napas dalam dan ciumlah bau dari udara di sekitarmu. Tumbuhan biasanya akan melepaskan aroma tertentu mirip kompos yang merespon tekanan udara rendah di sekitarnya, ini mengindikasikan akan turun hujan di waktu mendatang. Aroma di udara akan terasa lebih kuat saat udaranya lembap.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu pun bisa memprediksi hujan dengan memerhatikan penampakan bulan dan sekitarnya
Jika bulan bewarna pucat, maka tekanan udara sedang tinggi di mana cuaca yang akan cerah. Namun jika warna bulan saat itu terang dan tajam bisa diprediksi akan turun hujan. Sebuah cincin yang mengitari bulan akibat pancaran cahaya atau biasa disebut halo juga menandakan kemungkinan akan turun hujan dalam tiga hari berikutnya.
7. Hati-hati, kalau kamu lihat pelangi di pagi hari bisa jadi peringatanmu untuk 12 jam ke depan
Pelangi yang muncul di barat saat pagi hari berarti kelembaban sedang cukup tinggi dan menandakan hujan sedang dalam perjalanan. Di sisi lain, pelangi yang muncul di timur saat matahari terbenam berarti bahwa hujan sedang menjauhimu.
8. Perhatikan juga gerak-gerik hewan tertentu yang lebih peka dan akan bereaksi apabila terjadi perubahan tekanan
Ada beberapa hewan yang bisa memprediksi cuaca seperti katak, burung, sapi, lebah, kupu-kupu, maupun semut. Kita ambil dua contoh yang bisa dijadikan pertanda akan turun hujan, ya.
Misalnya, sekawanan burung akan terbang rendah atau berkeliaran di satu titik tertentu, artinya cuaca sedang nggak bersahabat dan berpotensi hujan. Atau semut, mereka merespon tanda akan turun hujan dengan membangun bukit yang curam di sekitar rumahnya sebagai perlindungan.
9. Karena kelembapan yang tinggi, rambutmu akan terlihat lebih cepat lepek, juga pintu-pintu kayu yang mengembang dan sulit ditutup
Cuaca yang menandakan akan turun hujan ditandai dengan kelembapan yang tinggi. Kamu bisa merasakan rambutmu lebih gampang kusut dan lepek. Atau pintu-pintu kayu di rumahmu akan mengembang dan menyebabkannya sulit untuk ditutup atau dibuka.
10. Bisa juga diprediksi dengan menyalakan api unggun dan memerhatikan arah asapnya
Asap api unggun harusnya naik terus jika cuacanya sedang cerah. Tapi kalau asapnya justru berputar-putar dan malah turun ke bawah, itu pertanda tekanan udaranya rendah, yang berarti akan turun hujan.
Demikian beberapa cara mudah untuk memprediksi cuaca apakah akan turun hujan atau nggak di daerah sekitarmu. Memang, pertanda alam nggak selalu bisa akurat, tapi kalau sedang dalam keadaan darurat, nggak ada salahnya mencoba, bukan?