Di dunia ini, siapa sih yang suka dibohongi? Hampir semua orang akan marah, kesal, atau bahkan sedih ketika orang lain nggak berkata jujur padanya. Memang sih, nggak semua kebohongan itu berarti jahat. Di negeri barat dikenal adanya istilah white lies. Kalau di Indonesia berarti berbohong demi kebaikan. Tapi tetap saja yang namanya bohong ‘kan berarti nggak bicara sesuai fakta. Dan itu bikin sebal.
Kebohongan bisa menimbulkan kerugian, terutama ketika sebuah fakta berusaha diungkap, tapi orang yang bersangkutan nggak mau terbuka. Untuk kepentingan penyelidikan biasanya detektif, penegak hukum, atau penyidik, menggunakan alat pendeteksi kebohongan yang dinamakan poligraf. Alat ini akan dipasang ke tubuh manusia. Poligraf akan bekerja dengan mengukur perubahan fisiologis pada tubuh, misalnya jumlah helaan napas, detak jantung, tekanan darah dan reaksi mendadak pada kulit.
Tapi kalau cuma ingin mengetes kebohongan pacar, teman, atau saudara, penggunaan poligraf tentu akan super repot! Tapi jangan khawatir. Hipwee Tips sudah merangkum 10 cara sederhana yang bisa kamu terapkan ketika ingin mengetahui kebohongan seseorang, dari bahasa tubuhnya. Yuk, simak dulu.
ADVERTISEMENTS
1. Perhatikan perubahan posisi kepala lawan bicaramu
Kamu bisa coba ajukan suatu pertanyaan padanya. Kalau sebelum menjawab, ia terlihat mengubah posisi kepala seperti memiringkan, menunduk, atau menarik kepala ke belakang, berarti ada indikasi dia berbohong. Kamu perlu ajukan pertanyaan lain untuk memastikan gerakan kepalanya memang dibuat-buat.
ADVERTISEMENTS
2. Orang yang berbohong biasanya suka menarik nafas dalam-dalam
Perhatikan helaan nafas orang yang berbohong. Biasanya mereka akan menarik nafas lebih berat saat akan berkata tak jujur. Hal ini karena orang yang bohong cenderung tegang dan gugup sehingga aliran darah dan detak jantung mereka akan otomatis berubah.
ADVERTISEMENTS
3. Orang yang diam saat bicara justru bisa jadi dia sedang bohong lho
Normalnya, orang ketika bicara akan reflek menggerakkan tubuhnya, entah tangan, jari, atau kaki. Nah, orang yang berbicara dengan posisi diam justru patut diwaspadai karena bisa saja mereka sedang dalam kondisi ‘bertahan’.
ADVERTISEMENTS
4. Karena gugup, biasanya orang yang bohong akan mengulang-ulang kata
Pengulangan kata ini selain sebagai tanda kalau dia gugup, juga bisa berarti ia sedang meyakinkan kebohongan kepada dirinya sendiri. Mengulang-ulang kata juga bisa dijadikan cara mengulur waktu untuk mempersiapkan kebohongan selanjutnya lho!
ADVERTISEMENTS
5. Selain sering mengulang kata, pembohong biasanya akan bicara terlalu banyak
Saat kamu ajukan pertanyaan, orang yang berbohong akan balik memberondong kamu dengan jawaban-jawaban panjang, yang bahkan terkadang nggak berkaitan sama pertanyaan awal yang kamu ajukan. Informasi-informasi irrelevan yang ia sampaikan biasanya bertujuan supaya kamu mudah mempercayainya.
ADVERTISEMENTS
6. Orang yang menyentuh mulut bisa berarti ia malas berbicara
Orang yang sebelum bicara terlihat menyentuh bibir atau mulut, pada dasarnya menunjukkan kalau ia sedang malas bicara. Ada kemungkinan bahwa fakta yang keluar dari mulut orang yang enggan bicara nggak valid lho guys.
7. Orang berbohong juga kadang ditandai dengan sikapnya menutupi bagian rawan tubuh
Karena gugup, biasanya orang yang berbohong akan secara refleks menutup bagian tubuhnya yang rawan seperti tenggorokan, dada, atau perut. Intinya orang gugup atau tegang kebanyakan akan mengelabuhinya dengan gerakan-gerakan refleks. Padahal sebenarnya kalau jeli, kamu bisa tahu dia bohong dari sikapnya tersebut.
8. Orang yang menggoyangkan kakinya secara berkala juga bisa jadi tanda ia sedang bohong
Meski orang yang diam kadang menunjukkan dia berbohong, tapi orang yang terlihat nggak normal saat menggoyangkan kakinya juga bisa mengindikasikan ia sedang nggak jujur lho. Menggoyangkan atau menggerakkan kaki bisa berarti ia sedang nggak nyaman berada di situasi itu dan ingin segera pergi.
9. Kebohongan juga bisa menyebabkan orang kesulitan berbicara
Respon tubuh orang yang sedang gugup memang berbeda-beda. Meski di atas sudah dibahas bahwa orang bohong biasanya lebih banyak bicara, tapi bukan berarti orang yang nggak banyak bicara nggak mungkin bohong. Justru kalau kesulitan bicara bisa jadi ia sedang gugup karena berusaha menutupi sesuatu lho.
10. Orang yang menatap matamu terlalu lama juga patut dicurigai
Jika lawan bicaramu menatap matamu terlalu lama tanpa berkedip, ada kemungkinan yang sebenarnya terjadi. Bisa jadi ia sedang berusaha memengaruhimu melalui tatapan matanya. Tujuannya ya supaya kamu percaya dan kebohongannya tertutupi.
Tuh guys, ternyata mendeteksi kebohongan nggak cuma bisa dilakukan menggunakan alat ‘kan. Kamu juga nggak perlu sekolah psikologi dulu kok buat tahu kapan orang sedang berbohong, kapan orang sedang berkata jujur. Kamu bisa terapkan cara-cara sederhana di atas buat interogasi adikmu, pacarmu, atau temanmu!