Aku lupa menghitung waktu, entah sudah berapa lama aku berkelana sendirian di rumah sakit ini.

Pledoi Seno ditolak, mereka ingin pengakuan dan rasa bersalah Seno. Rasa bersalah yang Seno sadar bisa menghancurkan hidupnya dengan seketika.

Sudah lama suratnya tak ada balasan. Belasan surat yang dikirimkan tapi tiada balasan.

Kepalanya terjatuh di dekat kepala ibunya, ia lalu menangis, terus menangis, dan hanya menangis, pilu, di samping ibunya.

Aku dan semua cinta pertamaku. Dibalik itu, aku masih menunggu dia yang akan datang padaku

Aku yang lemah hanya bisa terdiam dan bersimpuh, sembari menunggu majikanku bangun dari tidur panjangnya.

Semua manusia itu memalsukan dirinya, baik terlihat baik maupun terlihat buruk.

Kami memiliki keluarga, kami memiliki Ayah dan Ibu, kami disayang. Dan kami pasti akan dicari,

Sejak itu aku menjadi seperti boneka dan pasrah dengan mereka yang mengatur hidupku.