Namanya hidup pasti naik turun, kadang semangat kadang down. Bayangkan bila hidup ini serba datar. Sama seperti sayur kurang bumbu: hambar.

Setiap perubahan besar, bisa diawali dari diri sendiri. Tapi mengubah diri sendiri pun ternyata nggak gampang~

Sama seperti orang lain, kamu juga mungkin melakukan kesalahan. Jika kamu bisa memaafkan orang lain, mengapa tidak dengan diri sendiri?

Maunya santai, tapi jadi resah gara-gara kanan kiri seolah ngecap diri ini NGGAK LAKU. Ya ampun, sepicik itu kah anggapan soal nikah itu?

Iri adalah perasaan yang manusiawi. Tetapi memeliharanya, hanya akan merugikan diri sendiri.

Pilihan S2 atau langsung kerja nggak bisa dipukul rata. Karena setiap orang menghadapi kondisi yang beda-beda.

Apa momen terberat dalam hidupmu, dan bagaimana kamu berhasil melaluinya?

Seandainya pelaku perundungan tahu bahwa dampak perbuatan mereka bukan sekadar rasa malu dan sakit fisik saja…

Mungkin benar kalau momen awal jadi maba itu masa culun-culunnya, sekaligus masa yang penuh euforia karena akhirnya kamu resmi disebut mahasiswa.