#30HariTerimaKasih
Aku Berjanji Akan Terus Berupaya. Karena Mimpi yang Paling Berguna Adalah Mimpi yang Jadi Nyata
Artikel ini terinspirasi oleh @adahannia , pemenang hari ke-30 #30HariTerimaKasih dari Hipwee. Hayo, sudahkah kamu beryukur hari ini?Aku berhutang pada mimpi-mimpiku. Merekalah alasanku untuk segera bangkit dari tempat tidur begitu terjaga di pagi hari. Merekalah jawaban yang bisa kuberikan pada diri sendiri saat aku bertanya untuk apa aku menjalani hidup ini. Dan ketika aku jatuh terperosok ngarai dalam, mimpi-mimpi […]
Saat Identitas Sebagai English Debater Jadi Pilihan Diri, 8 Suka-Duka Ini Pasti Kamu Akrabi
Becoming a debater was one of the most pivotal moments in your life. Here’s why.
Atas Nama Jarak dan Kesibukan — Kamu Lebih Sering Kutitipkan Pada Tuhan
Berjanjilah kita bertemu dalam doa dulu?
“Kalau Naik Kelas Nanti, Aku Masih Boleh ‘Kan Diajar Ibu? Aku Sayang Ibu Guru.”
Menjadi seorang guru, adalah panggilan hidupku.
Kita Memang Kerap Dihajar Kesibukan. Tapi, Ini Demi Pulang ke Alamat yang Sama di Masa Depan
Semoga kita diberi kesabaran. Ini sebenarnya demi masa depan.
“Sudah, Ini Buat Mbak dan Adik Saja. Bapak Udah Kenyang.” dan Berbagai Paradoks di Baliknya
Demi kami kalian rela menahan diri. Keinginan tegas dikebiri demi menyokong kami mengejar mimpi.
Kita Kerap Lupa. Cinta yang Paling Tulus Itu Adalah Antara Tuhan Dengan Hamba-Nya.
Apakah kamu sudah menyerahkan segala hatimu untuknya?
Untuk Mantan Teman-teman Kost yang Membuatku Merindu. Selalu Ada Tempat di Rongga Hatiku Buatmu
Jangan bertanya apa aku sudah lupa. Mana mungkin melupakan anggota keluarga sendiri?
Kepada Kamu, yang Selama Ini Hanya Kucintai Sebatas Punggung
Biarkan ia terus mencintai punggungmu. Hingga saatnya nanti, kau sendiri yang akan tahu.
Saat Akhirnya Kau Kumiliki Nanti, Anakku: Hidup-Matiku Adalah Untukmu
Kehadiranmu selalu kunanti. Untukmu, hidupku serta mati.
Tidak Semua Orang Bisa Mengerti. Namun Beginilah Gunung Membuat Kita Jatuh Hati
Sampai kapanpun, gunung dan pendakian tetap akan membuat pelakonnya jatuh hati.
Yang Kuinginkan Adalah Berkata, “Ambil Apapun yang Mama Suka. Biar Aku yang Membayarnya.”
Bersabarlah sebentar, Mama dan Papaku sayang. Suatu hari di masa depan nanti, kalimat itu akan fasih kuucapkan.
End of content
No more pages to load