Kalau ada salah satu aplikasi paling laris belakang ini, TikTok akan muncul menjadi salah satu juaranya. Pasalnya, aplikasi Tiktok yang berbasis video ini terasa komplet dari segi editing. Dan lagi yang jadi nilai plus lagi orang awam pun bisa menggunakannya. Mulai dari pemberian lagu latar, transisi, hingga efek-efek yang serba ada membuat banyak orang betah berlama-lama di depan layar kaca untuk berkreasi di sana. Walau sempat ada drama pemblokiran namun kini penggunanya justru makin melonjak.
Akan tetapi, kamu penasaran nggak sih akan sosok di balik platform raksasa ini? Kira-kira seperti apa dan bagaimana kok sampai kepikiran untuk membuat TikTok? Jika iya, Hipwee Sukses punya jawabannya. Ikuti yuk perjalanan karier Zhang Yiming sampai sesukses saat ini!
ADVERTISEMENTS
Sejalan dengan apa yang dikerjakan saat ini, Zhang Yiming adalah seorang lulusan bidang teknik perangkat lunak
Ia merupakan seorang lulusan Universitas Nankai, Tianjin jurusan teknik perangkat lunak sehingga ia paham betul mengenai dunia komputer dan jaringannya. Dilansir dari Business Insider, ia lulus tahun 2005 dan mendapatkan pekerjaan pertamanya menjadi seorang karyawan di sebuah website untuk booking perjalanan bernama Kuxun. Ia mengaku menjadi seorang karyawan biasa di tahun pertama namun di tahun kedua ia bertanggung jawab terhadap back-end technology serta tugas lain terkait produk di mana menjadi tempat belajarnya. Sebelum mendirikan ByteDance, ia juga bekerja di Microsoft namun akhirnya memilih pergi dari sana dan mendirikan start up-nya sendiri.
ADVERTISEMENTS
Zhang adalah sosok yang ambisius, ia bahkan ingin menyaingi Google dan membuat aplikasi bernama Toutiao
Pada tahun 2012, Zhang mendirikan sebuah agregator berita bernama Toutiao yang didukung oleh artificial intellegence di bawah perusahaan start up-nya yaitu ByteDance. Teknologi yang digunakan akan mampu untuk memprediksi apa yang ingin dibaca pengguna pada saat itu. Dilansir dari Lifepal, ternyata membuat mesin pencari untuk mengakses informasi merupakan hal yang sulit untuk dilakukan di Cina saat itu karena aturan sensor yang dinilai kejam. Akan tetapi, di tahun 2017 aplikasi agregator berita ini menjadi aplikasi paling populer dan banyak diunduh di iOS App Store, Cina.
ADVERTISEMENTS
Ia kemudian menciptakan sebuah aplikasi paling laris yang sekarang mungkin terinstal di telepon pintarmu. Yap, TikTok!
Aplikasi ini dibuat tahun 2016 dengan nama Douyin untuk merekam dan menyajikan momen berharga serta berbagai kreativitas penggunanya dengan durasi 15 detik. Mereka memiliki target pengguna anak muda dan tercapai dengan bukti kesuksesan aplikasi ini yang diunduh sebanyak 500juta kali pada tahun 2018. Bahkan kini sudah lebih dari 1 milyar orang menggunakannya dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Karena aplikasi inilah akhirnya nama Zhang Yiming masuk ke dalam jajaran miliarder di dunia dan orang terkaya
Di balik kekayaan Zhang dan kisah gemilangnya aplikasi TikTok ternyata tetap ada ujian di baliknya lo. Aplikasi ini juga sempat kena ban atau dilarang di beberapa negara termasuk di Indonesia. Dilansir dari CNN, India bahkan juga melarang 59 aplikasi dari Cina termasuk TikTok. Begitu juga dengan Australia yang sempat takut dengan alasan keamanan. Pun dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang mempertimbangkan pelarangannya. Namun, nyatanya di Indonesia sendiri aplikasi ini tetap berjaya, banyak pula ‘penikmatnya’ di seluruh dunia.
Zhang pertama kali dinobatkan sebagai seorang miliarder di tahun 2018 dengan kekayaannya yang mencapai $4 miliar dan kini pendapatannya kian meningkat. Dilansir dari Forbes, kini pendapatannya tercatat mencapai $16,2 milyar dan dinobatkan menjadi orang paling kaya nomor 61 di dunia. Meskipun begitu ia tetap sering terlihat santai dengan kaus dan gayanya yang kasual.
Menurutnya, prinsip yang ia bawa selama meniti karier adalah selalu melakukan yang terbaik di posisi apapun ia bekerja termasuk di pekerjaan pertamanya ketika di Kuxun. Misalnya, saat itu ia di bidang teknologi tapi ketika tim produk memiliki persoalan, ia berusaha untuk memberikan masukan. Walau banyak yang mengatakan bahwa ia tak seharusnya melakukannya namun ia yakin rasa tanggung jawab dan keinginan untuk melakukan hal yang terbaik akan membawanya ke sesuatu yang besar.