Media sosial merupakan indikator yang jelas dari gambaran kepribadian seseorang. Oleh karena itu nggak heran jika selain menyeleksi CV dan portofolio dari para pelamar kerja, HRD biasanya melakukan pengecekan media sosial para kandidat. Hal yang biasanya dicari tahu oleh para perekrut dari unggahan akun media sosial kandidat adalah profesionalitas, kesantunan, kemampuan bersosialisasi dan gambaran diri di luar pekerjaan. Beberapa hal tersebut menjadi pertimbangan tersendiri untuk menentukan apakah para kandidat layak diterima atau tidak.
Penasaran apa saja jenis unggahan yang bisa bikin HRD ilfeel? Nah, kali ini Hipwee Sukses telah merangkum hal-hal apa saya yang tidak seharusnya kamu unggah di media sosial yang bisa bikin peluang karirmu melayang. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Jangan tulis label ‘job seeker’ pada profil linkedIn-mu
Alih-alih menarik perekrut, menambahkan embel-embel jobseeker di profil linkedIn-mu justru akan membuatmu terlihat tidak profesional dan tidak menjual. Jika kamu belum memiliki pengalaman kerja, setidaknya kamu bisa menuliskan dari jurusan dan lulusan mana kamu berasal.
2. Jangan memposting kegalauan dan keluhan-keluhan hidupmu di media sosial
Unggahan status atau tweet galau di medsos akan memberikan kesan pertama yang buruk bagimu. Oleh karena itu, hindari bergalau ria dan mengeluhkan hal-hal yang tidak perlu di media sosial.
3. Jangan mengunggah konten yang berbau SARA dan intoleransi
Unggahan berbau SARA akan memberi kesan buruk bagimu karena HRD akan menganggapmu berafiliasi dengan kelompok atau paham tertentu yang intoleran.
4. Jangan umbar pandangan politikmu, cukup simpan untuk dirimu sendiri
Mengumbar pandangan politik di media sosial selain tidak perlu juga sangat berisiko. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kalau saja perekrut bersifat diskriminatif.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan memakai atau mengunggah foto yang tidak profesional
Jangan pernah memasang foto selfie atau foto yang tidak profesional sebagai foto profil linkedin-mu. Selain kurang pantas, hal itu juga akan mengurangi nilai jualmu sebagai pencari kerja.
6. Jangan pernah menceritakan masalah di perusahaan lama di media sosial
Jangan pernah menjelek-jelekan atau menceritakan masalah yang terjadi di perusahaan lama di media sosial. Hal itu akan membuatmu terkesan tidak bisa dipercaya. Risikonya, kamu bisa langsung di-blacklist oleh perekrut dari perusahaan baru.
7. Kurangi konten yang berisi tentang kehidupan personal
Pandai-pandailah menyaring mana konten kehidupan personal yang layak diunggah di media sosial, mana yang tidak. Jangan sampai unggahan konten kehidupan personalmu malah akan membawa dampak buruk bagi karirmu.
8. Jangan mengunggah komentar-komentar negatif atau hate speech
Hindari kebiasaan nyinyir atau berkomentar negatif di media sosial. Para perekrut tentu tidak akan mau merekrut orang yang hobi menyebarkan ujaran kebencian atau hate speech di media sosial.
Jadi gimana, guys? Mana yang masih sering kamu lakukan di media sosial? Yuk, mulai sekarang biasakan menggunakan media sosial dengan bijak. Jangan biarkan unggahan media sosialmu menutup peluang karirmu!