Pilih jalani peran ganda sejak kuliah | Illustration by Hipwee via www.hipwee.com
SoHip, pernahkah kamu menghadapi kondisi ketika harus melakukan beberapa peran dalam satu waktu?
Misalnya harus kuliah sambil bekerja, jadi working mom yang kerja kantoran atau jualan sambil ngurus anak, atau kerja jadi karyawan sambil urus bisnis sendiri. Beberapa hal tersebut memang sangat melelahkan saat dijalani, butuh tenaga dan pikiran ekstra supaya semua peran bisa dijalani dengan baik. Bahkan, kadang setiap peran sama-sama menuntut untuk lebih didahulukan, nah di sinilah titik kebingungan yang dirasakan ‘para pemain peran ganda’. Harus pilih yang mana dulu kalau sama-sama penting? Gimana cara atur waktunya?
Hal tersebut sebenarnya menjadi masalah pokok yang pasti dihadapi dan jalan keluarnya hanya ada pada diri kita sendiri. Percaya deh, teori-teori ahli soal manajemen waktu nggak semuanya bisa diterapkan ketika yang dihadapi adalah Ujian Akhir Semester (UAS) dan rapat tahunan kantor secara bersamaan. Kondisi kritis seperti itulah yang sering aku temui selama 4 tahun ke belakang. Yap, aku adalah pemain peran ganda sebagai karyawan kantoran, mahasiswa, bahkan sambil menjalani bisnis kecil-kecilan. Nggak cuma lelah raga, lelah jiwa pun pernah kualami~
Kalau ditanya apa yang membuatku kuat dan berhasil melewati itu semua, jawabannya adalah tanggung jawab, manajemen waktu dan paham prioritas. Ketiga hal ini memang nggak bisa lepas dari keputusan menjalani peran ganda yang aku pilih. Buat kamu yang sedang berjuang atau masih bimbang untuk menjalani peran ganda, coba simak gimana caraku menjalani hidup sebagai karyawan, mahasiswa dan bisnis kecil-kecilan buat nambah penghasilan!
ADVERTISEMENTS
Menjalani peran ganda adalah pilihan hidup yang tanggung jawabnya nggak gampang, tapi harapannya bisa hidup lebih mapan
| Credit by Wayhomestudio on Freepik
Sebagian orang mungkin pernah menjalani peran ganda dan menganggap sebagai hal yang lumrah, bagaimana pun setiap kita memang ditakdirkan untuk belajar mengatur peran dalam kehidupan. Tapi bagiku,
menjalani beberapa peran dalam satu waktu adalah pilihan hidup. Ketika sudah memiliki pekerjaan, bisa saja saat itu aku memilih untuk tekun dan fokus menjalani peran di sana. Namun, aku memilih untuk melanjutkan studi dengan harapan bisa hidup lebih mapan karena punya pekerjaan yang lebih baik.
Ternyata jadi karyawan sambil kuliah itu nggak gampang! Banyak drama dan biaya hidup jadi kurang banyak, apalagi kalau harus membiayai kuliah sendiri. Akhirnya, mau nggak mau aku juga harus cari tambahan penghasilan dengan bisnis kecil-kecilan. Nah, nambah lagi dong, jadi menjalani 3 peran sekaligus. Kalau ditanya, berat nggak? Tentu berat dan capek banget!
Aku menganggap setiap pilihan dalam hidup dan keputusan yang sudah diambil pasti punya konsekuensi. Berat, capek, ribet, stres dan sebagainya adalah bagian dari konsekuensi yang harus aku jalani demi mempertanggungjawabkan pilihan yang aku ambil. Yap, kuncinya sih tanggung jawab ya, karena kalau nggak ada rasa tanggung jawab pasti gampang nyerah kapan pun. Apalagi ketika peran ganda saling bentrok dan menuntut untuk lebih didahulukan.
Selain tanggung jawab, hal yang paling penting lainnya adalah manajemen waktu, supaya bisa atur kapan saja dan gimana prosesnya buat menjalani masing-masing peran. Klise sih, tapi nggak semua orang bisa, kan?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Harus pintar bagi waktu untuk menjalani kewajiban sebagai mahasiswa, karyawan dan tanggung jawab sama bisnis sendiri walau kecil-kecilan. Begini tips yang bisa SoHip coba!
Buat manajemen waktu | Credit by rawpixel.com on Freepik
Bagi pemain peran ganda, manajemen waktu adalah kunci sukses yang nggak bisa ditukar pakai joki atau orang bayaran buat menggantikan salah satu peran. Artinya, semua peran adalah tanggung jawab diri kita sendiri. Bagiku pun begitu, manajemen waktu ibaratnya senjata untuk bertempur. Bahkan, nggak hanya bisa bantu atur waktu dan kepentingan saja, tapi untuk menjaga tubuh fit dan pikiran tetap waras.
Melansir dari laman Northeastern, mengatur waktu sama saja mengatur kehidupan yang dijalani, bagaimana supaya banyak kepentingan nggak saling tumpang tindih dan memberikan kemudahan untuk menjalani tanggung jawab lebih baik. Manfaatnya bisa mengurangi kelelahan fisik dan pikiran karena setiap kepentingan sudah punya alur atau jadwalnya masing-masing.
Sejak menjalani peran ganda, aku sengaja membuat beberapa aturan yang harus dipatuhi diri sendiri. Aturan ini membuat manajemen waktu lebih teratur dan nggak nyiksa diri sendiri, lo. Serapi apa pun manajemen waktumu, kalau kondisi lagi hectic pasti bisa bubar juga, apalagi kalau urusannya dengan capek tenaga dan pikiran. Nah, coba deh tips manajemen waktu yang biasa aku jalani, berikut:
Alokasikan waktu untuk setiap peran
Ini merupakan cara manejemen waktu paling dasar. Coba bagi waktu yang kamu punya untuk peran yang harus dijalani. Misalnya, dalam 24 jam dibagi jam berapa saja yang digunakan untuk bekerja, belajar dan hal lainnya. Tentukan di hari apa yang bebas dengan urusan kerjaan, sehingga hanya fokus urusan belajar. Jangan lupa, tentukan juga waktu untuk bebas dari urusan kerjaan dan tugas-tugas, supaya hidup sedikit lebih santai.
Komitmen buat disiplin dan jangan menunda
Kalau udah buat alokasi waktu atau jadwal, kamu harus berkomitmen terhadap aturan yang telah dibuat. Kuncinya sih, komitmen buat disiplin dan nggak menunda kegiatan dari jadwal yang sudah dibuat. Hal ini akan membantu manajemen waktumu berjalan lancar. Bayangkan deh, kalau jadwal udah dibuat, tapi mager dan akhirnya menunda, lalu datang lagi pekerjaan yang lain, akhirnya berantakan semua. Akibatnya bakal makin repot dan kewalahan sendiri, kan?
Jangan pernah mencoba multitasking
Sesibuk apa pun, jangan pernah untuk melakukan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu. Selain nggak bisa fokus dan mungkin hasilnya nggak memuaskan, kebiasaan multitasking bisa menyebabkan kelelahan otak dan fisik, lo. Akibatnya bisa mengganggu memori, kemampuan kognitif, respon rangsangan dan lebih berisiko terhadap stres. Jadi, kalau lagi super sibuk lebih baik diselesaikan satu per satu dan pahami prioritasnya, mana yang lebih penting diselesaikan lebih dulu.
Tidur yang cukup di malam hari
Ingat ya, istirahat terbaik itu tidur bukan scrolling media sosial sambil rebahan sampai lupa waktu! Saat tubuh dan pikiran terforsir untuk menjalani beberapa peran, tubuhmu benar-benar butuh istirahan yang layak. Maka, usahakan waktu tidurmu di malam hari tercukupi, paling tidak 6-7 jam, syukur kalau bisa 8 jam supaya tubuhmu bisa tetap fit dan pikiranmu tetap segar.
ADVERTISEMENTS
Kadang harus mengorbankan satu hal demi hal lain yang lebih penting, karena badan dan pikiran nggak bisa dibadi 2 dalam satu waktu. Makanya, belajar menentukan skala prioritas itu penting!
Manajamen waktu aja cukup nggak sih, biar banyak peran tapi tetap sehat jiwa raga?
Kalau secara teori, mungkin manajemen waktu udah bisa atur semua peran beserta kepentingan-kepentingannya. Tapi nyatanya, nggak cukup, lo! Meski sudah diatur sedemikian rupa, kadang tetap ada hal yang nggak terduga datang bersamaan, padahal rasanya penting semua. Sebagai pemain peran ganda, hal semacam itu sering sekali aku temui. Maka dari itu aku belajar yang namanya skala prioiritas untuk membantu menganalisa dan menentukan mana kepentingan yang harus didahulukan.
Melansir dari Acti Time, skala prioritas bisa diukur dengan berbagai cara sebagai dasar pertimbangan menentukan mana hal yang paling penting dari semua yang dianggap penting. Salah satunya dengan teori prioritas yang dikenalkan oleh Eisenhower, mantan presiden Amerika Serikat ke-34 yang dikenal punya manajemen waktu dan prioritas tugas yang sangat baik. Teori ini dikenal dengan matrik prioritas Eisenhower.
Matrik prioritas Eisenhower | Ilustration by Hipwee
Matrik ini dibagi menjadi 4 kolom yakni mendesak, tidak mendesak, penting dan tidak penting. Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan kita dalam menentukan prioritas.
K1: Penting dan mendesak = lakukan sekarang juga!
Kamu bisa menempatkan hal yang kritis misalnya soal masalah yang mendesak untuk diselesaikan, deadline, dan hal-hal yang nggak bisa dialihkan atau ditunda. Kamu juga harus bisa melihat risiko tiap-tiap kepentingan ya. Hal-hal yang memliki risiko besar dan merugikan jika ditunda atau dialihkan ke orang lain bisa ditaruh di kolom ini.
K2: Penting tapi tidak mendesak = lakukan segera
Hal-hal berikutnya yang harus kamu lakukan adalah golongan penting untuk dilakukan tapi nggak terburu oleh waktu, jadi bisa ditunda sebentar. Kepentingan semacam ini nggak bisa dialihkan ke orang lain, sehingga harus kamu sendiri yang melakukannya setelah hal-hal di K1 selesai.
K3: Tidak penting tapi mendesak = bisa diwakilan orang lain
Kamu bisa menempatkan hal-hal seperti rapat, undangan, atau hal-hal yang sekiranya harus dihadiri saat itu juga tapi bisa diwakilkan. Sehingga kamu bisa menjalani peran lain atau mendahulukan kepentingan lain yang harus kamu sendiri yang melakukannya. Sementara kepentingan di kolom ini, bisa dilakukan orang lain.
K4: Tidak mendesak dan tidak penting = tidak perlu dilakukan
Hal-hal di kolom ini adalah segala yang tidak membuatmu menjalani tugas atau tanggung jawab dalam peran yang kamu miliki. Artinya, bukan prioritas yang harus didahulukan. Sebenarnya, boleh saja dilakukan tapi setelah semua prioritas atau kepentingan terselesaikan, misalnya hangout, main media sosial dan sebagainya.
Sekali lagi aku ingatkan ya, kalau menjalani peran ganda itu nggak mudah! Bahkan banyak hal yang harus dikorbankan, makanya aku selalu berusaha menjalani semua peran dengan rasa tanggung jawab sepuya pengorbanan itu nggak sia-sia. Buat kamu penjuang peran ganda, boleh banget kalau mau adaptasi cara manajemen waktuku bagaimana pun tanggung jawab peran, kesejahteraan mental dan kesehatan fisik semuanya sangat berharga. Jadi harus pintar atur waktu yang baik untuk semuanya! Pun dengan memahami setiap kepentingan, konsekuensinya dan solusi kala ada hal-hal yang bentrok dalam satu waktu. Intinya, keep fight and love your process!
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.