Kroto merupakan larva dari semut rangrang yang biasa dimanfaatkan untuk pakan burung. Kandungan proteinnya yang tinggi membuat para peternak burung rela merogoh kocek tinggi untuk membeli kroto. Namun sayang, sumber protein ini makin sulit untuk ditemui. Nah, kamu bisa memanfaatkan kesempatan langka ini untuk menjajal beternak kroto.
Selain omzet yang diperoleh cukup menjanjikan, beternak kroto juga mudah dilakukan, asal ada niat dan ketekunan. Nggak perlu peralatan yang neko-neko, kamu bisa memanfaatkan stoples plastik kecil untuk tempat ternaknya. Jika kamu berminat, belajar bareng Hipwee Sukses di sini, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Tahap paling awal dari budi daya kroto ialah pembibitan. Tahap ini juga merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil kroto yang maksimal
Karena bisa menerima seluruh asupan makanan, bibit kroto akan lebih banyak didapat dari semut rangrang di alam bebas. Kamu bisa mencari bibitnya di sekitaran pohon mangga, mahoni, atau kersen. Ambil sarangnya dengan memotong batang daun, kemudian tempatkan sementara di wadah terbuka agar semut rangrang nggak stres dan kabur.
Tapi, kalau kamu kesulitan cari semut rangrang di alam liar, kamu bisa membelinya dari peternak lain. Oiya, pastikan dalam satu koloni bibit tersebut terdapat jenis semut rangrang yang lengkap: ratu semut, prajurit, semut pejantan dan semut pekerja sehingga semut dapat bertelur dengan sempurna.
ADVERTISEMENTS
2. Setelah bibit diperoleh, selanjutnya kamu bisa mempersiapkan tempat pembibitan
Kamu bisa gunakan stoples plastik yang berukuran sedang dan memiliki tutup yang besar. Namun sebelum diisi rangrang, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
- Lubangi bagian bawah stoples dengan diameter lima hingga tujuh senti, tutup rapat lubang tersebut dengan lakban.
- Masukkan bibit beserta sarang yang sudah kamu punya sebelumnya, lalu tutup stoplesnya.
- Siapkan nampan datar, isi dengan air cukup setengah tinggi nampan saja. Tujuannya supaya semut rangrang nggak kabur.
- Jika sarang ternak lebih dari satu stoples, buatkanlah rak berbahan serat terbuka sebagai tempat penyimpanan. Tapi jangan buat rak terlalu banyak biar nggak menggangu sirkulasi udara.
- Jangan lupa juga untuk menempatkan nampan berisi air di bawah rak dengan tujuan yang sama.
Pemilihan lokasi sangatlah penting untuk mendukung produktivitas kroto. Lokasi yang baik dalam melakukan ternak kroto yaitu jauh dari keramaian sekitar 50 hingga 500 meter, ketinggian 1.500 hingga 1.800 m/dpl, suhu 26 derajat celcius dan kelembapan udara 60-70%.
ADVERTISEMENTS
3. Setelah semua siap, kamu perlu memberi makan budi daya krotomu supaya berkembang dan bertelur banyak
Serangga yang sudah mati merupakan makanan favorit semua rangrang. Misalnya kecoak, belalang, ulat, atau jangkrik mati. Berikan makanan sekitar dua hari sekali atau setelah pakan habis. Untuk hasil yang maksimal, berikan larutan gula atau madu yang ditempatkan di wadah datar biar nggak mengotori area sarang. Letakkan makanan dan larutan gula atau madu di luar stoples, ya!
ADVERTISEMENTS
4. Selain memberinya makan, budi daya kroto juga butuh beberapa perawatan khusus lo! Tenang, semuanya mudah kok untuk dilakukan
Perawatan budi daya kroto cukup mudah. Bahkan kamu bisa membudi-dayakan kroto dibarengi dengan melalukan pekerjaan lain kok. Ini yang harus diperhatikan:
- Jauhkan sarang ternak dari predator. Selain meletakkan nampan berisi air pada bagian dasar kaki rak atau stoples, kamu juga bisa berikan kapur semut di bagian bawah kaki rak, ya! Kamu juga harus menjaga sarang supaya terhindar dari tokek dan cicak.
- Letakkan rak atau sarang pada ruang yang memiliki siklus udara bagus agar suhu ruangan nggak pengap dan semut rangrang nggak kabur.
- Pastikan ada atap di atas sarang atau rak yang digunakan untuk beternak agar air hujan nggak merusak sarang rangrangmu.
ADVERTISEMENTS
5. Setelah sang ratu bertelur banyak, saatnya memanen kroto!
Pemanenan dapat dilakukan setelah jumlah kroto stabil, yakni sekitar empat hingga enam bulan setelah pembibitan. Umumnya, setelah masa panen, panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 15 hingga 20 hari berikutnya. Nah, saat memanen, lakukan cara di bawah ini supaya mudah dan aman.
- Siapkan wadah berupa nampan datar. Buka tutup stoples lalu tuangkan isi di dalam seluruhnya.
- Pisahkan kroto dari semut rangrang dengan cepat. Jangan lupa gunakan sarung tangan karet ager terhindar dari gigitan, ya!
- Masukkan kembali semut rangrang yang sudah dipanen pada stoples yang digunakan untuk ternak. Nggak perlu susah-susah, angkat nampannya dan tuangkan saja semut rangrangnya.
- Tutup kembali stoples dengan rapat dan letakkan di rak penyimpanan.
Setiap satu stoples, biasanya akan menghasilkan kroto sebanyak satu hingga dua ons. Nah, tinggal kalikan saja dengan dengan jumlah stoples yang kamu budi dayakan.
Nah, itu tadi cara membudidayakan kroto dengan media stoples. Kamu bisa menggunakan stoples-stoples nggak terpakai yang ada di rumah kok untuk tempat ternaknya. Jika ditekuni dengan benar, usaha ini bisa jadi sumber rejeki yang cukup menjanjikan lo! Bayangkan saja, harga jual perkilonya bisa mencapai 200 ribu. Siapa tertarik?