Hipwee dulu pernah membahas tentang burnout, alias kelelahan dan kejenuhan dalam bekerja. Dalam artikel tersebut, Hipwee menjabarkan tentang tanda-tanda dan gimana cara ngilangin rasa lelah dan kejenuhan dalam bekerja. Nah, di artikel yang ini Hipwee bakal ngebahas tanda-tanda kalau ternyata kamu nggak cocok dengan profesi yang kamu tekuni sekarang.
Mungkin sekarang kamu bingung: apakah kamu cuma bosan dan capek untuk sementara dengan profesimu? Ataukah kamu memang sebenarnya nggak cocok dengan profesi itu? Kenali perbedaan keduanya yuk. Simak tanda-tanda kalau kamu memang nggak cocok dengan pekerjaanmu:
ADVERTISEMENTS
1. Menurutmu, apa yang kamu kerjakan nggak sesuai dengan apa yang udah kamu pelajari di bangku sekolah
Alih-alih jadi peron (platform) yang baik untuk mengembangkan teori-teori penting yang sudah kamu pelajari selama sekolah, pekerjaanmu membuat kamu mentok dan nggak berkembang secara ilmu. Misalnya, kamu yang udah banting tulang mempelajari kalkulus sekarang harus menghabiskan waktumu untuk menjawab telepon, memesan katering, dan mencari tempat outing seru sebagai anggota junior departemen HRD di perusahaanmu. Sudah begitu, atasan kamu tidak pernah memberikanmu kepercayaan lebih, sehingga tantangan kerjamu dari dulu itu-itu saja.
Akibatnya, kamu merasa bahwa ilmu yang sudah ada di kepalamu percuma. Ini bikin kamu nggak nyaman bekerja, dan akhirnya kamu jadi kehilangan semangat.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu sudah cukup puas jadi pekerja yang biasa-biasa aja
Nyaman dengan pekerjaan bukan jaminan kalau itu adalah pekerjaan yang paling tepat buatmu. Kamu yakin kalau rasa nyaman itu berasal dari kepuasan, dan bukan kemalasan?
Selain itu, orang-orang yang udah ngerasa nyaman bisa terjebak dalam ancaman zona nyaman. Karena udah ngerasa keenakan, biasanya orang itu jadi kurang kreatif dan produktif lagi.
Kalau kamu sama sekali nggak bersemangat untuk mendapatkan pencapaian yang lebih baik lagi, artinya pekerjaan kamu tidak cukup membuatmu merasa tertantang. Jika kamu merasakan hal ini, bisa jadi ini tanda kalau sebenarnya pekerjaanmu bukanlah yang kamu inginkan. Pekerjaan yang tepat adalah pekerjaan yang bisa membuatmu terus berkembang sebagai individu.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu bekerja hanya karena gengsi
Coba tanyakan pada nuranimu, apakah benar kamu menekuni profesimu yang sekarang ini betul-betul karena minatmu? Atau jangan-jangan kamu melakukan pekerjaan ini cuma karena kamu ingin menaikkan derajat sosialmu aja? Kalau alasanmu bekerja karena gengsi dan materi semata, bisa jadi kamu nggak sepenuhnya menikmati pekerjaanmu.
Bekerja karena ingin dipandang tinggi oleh orang lain adalah alasan yang banyak dimiliki orang. Tapi, memegang alasan ini bisa membuat diri kita diatur-atur secara berlebihan oleh anggapan orang lain. Lagipula, kamu yakin banget kalau pekerjaanmu yang sekarang memang mengesankan orang?
Mulai sadarilah bahwa sesungguhnya pekerjaan yang tepat untuk kita adalah pekerjaan yang bisa kita lakukan dengan hati kita.
ADVERTISEMENTS
4. Kamu nggak mencintai pekerjaanmu sendiri
Entah disadari atau tidak, kamu jadi sering banget mengeluh tentang segala hal yang berhubungan dengan pekerjaanmu. Mulai dari tugas yang menumpuk, sistem kerja yang masih berantakan, hingga tingkah laku teman-teman kantor yang mengganggu. Kalau ini terjadi, bisa jadi kamu sebenarnya memang nggak suka dengan pekerjaanmu.
Jika kamu punya rasa cinta pada pekerjaanmu, kamu nggak akan berhenti pada aksi mengeluh dan mengkritik. Kamu akan terpacu melaksanakan sesuatu untuk mengubah hal yang kurang beres di tempat kerjamu itu. Kamu bakal berusaha ikut berkontribusi untuk menyelesaikan masalah kantor, karena kamu punya sense of belonging terhadap kantormu itu.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu sering mangkir dengan alasan sakit
Mungkin karena jenuh, kamu jadi berusaha mencari akal untuk curi-curi waktu libur. Kamu jadi sering minta ijin nggak masuk kerja dengan alasan sakit. Padahal, karaktermu sebenarnya jauh dari kata pemalas.
Jika kamu udah termasuk sering melakukan hal ini, bisa jadi itu tanda kalau sebenarnya kamu memang nggak suka dengan pekerjaanmu.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu keki ketika ada orang yang bertanya-tanya tentang pekerjaanmu
Ketika ada orang yang bertanya-tanya tentang hal yang kita sukai dan kuasai dengan baik, udah pasti kita bakal dengan bersemangat dan senang hati menjelaskannya pada orang tersebut. Sama dengan pekerjaanmu. Jika ada saudara atau teman-temanmu yang bertanya mengenai karirmu sekarang dan kamu bersemangat menjawabnya, itu artinya kamu benar-benar menyukai pekerjaanmu. Sebaliknya, jika kamu malas dan enggan menjawab pertanyaan itu, bisa jadi kamu memang nggak suka dengan pekerjaanmu sendiri.
7. Kamu selalu cari alasan untuk menunda-nunda pekerjaan
Menunda pekerjaan bisa dikarenakan kamu punya terlalu banyak beban kerja. Tapi kalau kamu menunda pekerjaan cuma karena kamu udah nggak ada semangat lagi untuk bekerja, mungkin kamu memang udah harus siap-siap rajin cari lowongan pekerjaan baru yang sesuai dengan minatmu.
Selalu saja ada hal lain yang menurutmu lebih menarik dan lebih penting ketimbang menyelesaikan tanggung jawab di kantor. Kamu pun akan cari-cari pledoi ketika pekerjaanmu yang gak beres-beres ditegur oleh atasanmu. Hal ini nggak akan terjadi kalau kamu menekuni pekerjaan yang tepat buatmu.
8. Kehilangan semangat kerja dalam jangka waktu yang lama
Kalau kamu udah menemukan pekerjaan yang tepat yang sangat kamu sukai, kamu akan selalu menemukan cara untuk kembali semangat bekerja. Meskipun kamu sempat burnout, setelah refreshing dan istirahat yang cukup kamu akan merasa rindu lagi dengan pekerjaanmu, dan kamu akan punya semangat yang bergelora kembali ketika kamu mulai bekerja.
Tapi kalau kamu memang nggak cocok dengan pekerjaanmu saat ini, kamu nggak bisa ngerasain hal seperti itu. Kamu udah melakukan berbagai cara untuk bisa menaikkan performa kerjamu, tetapi hasilnya tetap saja nihil. Segeralah berkemas, dan temukan pekerjaan yang memang kamu minati.
Pekerjaan bukan soal materi dan gengsi semata. Pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang bisa membuatmu merasa nyaman dan bisa berkembang. Itulah kenapa orang lain selalu bernasihat agar kita banyak-banyak mencari pengalaman, karena lewat pengalaman itulah kita bisa menemukan mana sebenarnya yang kita butuhkan. Jadi nggak masalah kalau pada akhirnya kamu harus banting setir, yang penting kamu bisa bekerja sesuai dengan minat dan kebutuhanmu!