Hayoo, berapa IPK-mu semester kemaren?
IPK memang sering menjadi momok tersendiri buat kamu yang mahasiswa. Angka yang tercetak di transkrip harus benar-benar dijaga, kalau tidak, masa depan taruhannya. Tak hanya memengaruhi lama masa studi saja, IPK juga bisa menentukan kariermu setelah menjadi sarjana. Otomatis dengan ini, banyak mahasiswa yang berlomba-lomba memiliki IPK tinggi.
Padahal punya IPK biasa saja itu tak mengapa lho.
Mahasiswa tak melulu harus punya IPK sempurna. Memang IPK itu penting, namun tidak 3.5 ke atas pun tidak mengapa. Asalkan ada salah satu dari 6 hal ini yang kamu punya!
ADVERTISEMENTS
IPK biasa saja, tak mengapa. Yang penting, kamu punya leadership experience semasa menjadi mahasiswa
IPK tinggi memang penting, namun jika kamu tak bisa meraihnya tak mengapa — toh ada skill serta ilmu lain yang kamu dapat selama kuliah. Mungkin selama ini waktumu lebih tersita untuk mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan. Tak apa, sebenarnya dengan mengikuti kegiatan organisasi di luar kuliah justru akan mempertajam skill kepemimpinanmu. Kamu bisa belajar cara mengatur orang, bernegosiasi dan mengadakan kegiatan, mencari uang dengan menyebar proposal, serta mempertahankan mental di tengah tingginya tekanan.
Saat terjun ke dunia kerja nanti, skill di atas akan lebih dibutuhkan daripada IPK tinggi. Dan tentu saja, skill kepemimpinan hanya bisa didapatkan dari partisipasimu di organisasi.
ADVERTISEMENTS
Sah-sah saja jika tak melulu berkutat dengan buku. Mungkin kamu justru lebih bisa banyak belajar lewat komunitas (yang juga akan membuat jaringanmu luas)
Buku memang jendela dunia. Tapi, dunianya yang asli ada di luar sana — menunggu untuk kamu sapa.
Mungkin kamu bukan tipe mahasiswa yang selalu berkutat dengan buku. Daripada memperdalam ilmu yang didapat di kelas, kamu lebih suka nongkrong atau bahkan ikut komunitas tertentu. Sebenarnya apa yang kamu lakukan ini tetap memiliki nilai positifnya kok. Dengan memiliki banyak teman karena aktif di komunitas, kamu pun jadi punya banyak jaringan.
Bahkan bukan tak mungkin justru jaringan yang kamu punya inilah yang akan mengantarkanmu ke perusahaan yang selama ini kamu impikan. Karena bergaul dengan banyak orang, kamu jadi punya jalan pintas untuk berkenalan dengan orang-orang dari berbagai profesi. Bukankah ini justru bisa membantu menemukan minatmu yang sejati?
ADVERTISEMENTS
Maafkan diri sendiri ketika IPK-mu tak sesuai ekspektasi. Yang penting kamu tidak plagiasi dan menghancurkan harga diri
Apa artinya IPK tinggi jika kamu mendapatkannya dengan jalan yang tak jujur? Copas pekerjaan teman hingga mencontek waktu ujian. Jika cara ini yang ditempuh, kamu tak perlu membanggakan diri karena mendapat angka IPK yang tinggi. Yang perlu kamu banggakan adalah ketika kamu mendapat IPK yang pas-pasan namun dilandasi dengan kerja keras dan kejujuran. Setidaknya kamu sudah memberikan yang terbaik dan berjuang hingga titik keringat penghabisan demi meraihnya.
ADVERTISEMENTS
Tidak cum laude bukan masalah. Yang lebih penting, begitu lulus kamu sudah tahu kemana harus melangkah.
Orangtua mana yang tak bangga ketika buah hatinya bisa berhasil mendapatkan gelar cum laude? Namun, memang perjuangan untuk mendapatkannya sungguh membutuhkan upaya yang tak main-main. Walau demikian, kamu bisa kok meyakinkan diri sendiri bahwa kamu tetap bisa membuat bangga orangtua meski kamu tak meraih gelar cum laude.
Ya, orangtua tak kalah bangga ketika mengetahui bahwa kamu sudah tahu kemana harus melangkah setelah lulus kuliah. Mungkin memang dulu jurusan kuliahmu tak sesuai minat sehingga membuat IPK-mu pas-pasan. Namun, setelah lulus kamu harus bisa membuktikan kepada ayah dan ibu bahwa kamu tahu kemana harus bekerja dan meniti karir sendiri. Hal inilah yang akan membuat mereka bangga padamu.
ADVERTISEMENTS
Mungkin kamu memang tidak bisa menjadi asisten dosen. Tapi kamu punya pengalaman kerja lainnya yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Seringnya para mahasiswa yang memiliki nilai IPK yang tergolong tinggi akan diminta tolong untuk merangkap sebagai asisten dosen. Tentu saja pekerjaan ini sangat berguna. Tak hanya menambah sedikit uang saku, namun ilmu yang dimiliki pun kian tertimbun. Namun tentu saja asdos bukan jadi satu-satunya pekerjaan sampingan yang membanggakan.
Walau tak memiliki IPK tinggi dan menjadi asdos, kamu tetap bisa memiliki pengalaman kerja lainnya yang tak bisa dipandang sebelah mata. Nantinya ketika kamu lulus dan melamar bekerja, pengalaman bekerja ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh atasan. Dan bukan tak mungkin kamu justru diterima bukan karena IPK melainkan karena segudang pengalaman kerja serta keahlian yang kamu punya.
ADVERTISEMENTS
IPK tidak harus bintang lima, yang penting cukup baik untuk membantumu lolos seleksi kerja. Toh nantinya di dunia kerja, kesungguhan dan kredibilitasmulah yang jadi kunci kesuksesan utama
Kamu tak harus bersusah payah demi memiliki IPK yang sempurna. Beri target pada dirimu sendiri bahwa yang penting IPK yang akan diraih sudah cukup aman untuk membuatmu lolos seleksi kerja. Memang IPKmu bisa digunakan sebagai kendaraan supaya kamu bisa diterima di tempat kerja, namun kesungguhan serta kredibilitasmulah yang dijadikan patokan untuk mempertahankanmu bekerja.
Kamu yang masih memiliki IPK pas-pasan hingga kini, tak perlu berkecil hati ya! Buat apa merasa ‘bodoh’ kalau kamu justru punya kelebihan-kelebihan lainnya? 🙂