Nabung itu bukan disisihkan, tapi dianggarkan.
Bagi beberapa orang, membiasakan diri untuk menabung bukanlah hal yang mudah. Godaan jajanan kekinian dan ajakan nongkrong teman sering kali jadi masalah utamanya. Alhasil, saldo tabungan nggak nambah-nambah dan uangnya entah lari ke mana. Padahal, jika ingin kondisi finansialmu stabil sampai hari tua nanti, wajib hukumnya menganggarkan beberapa persen pendapatan bulanan untuk ditabung.
Sudah pernah dengar tabungan berjangka? Tabungan jenis ini hadir untuk orang-orang yang sering kesulitan menabung karena nggak bisa konsisten dan disiplin. Karena sistemnya auto-debit, kamu jadi bisa mengumpulkan uang tabungan secara konsisten tanpa takut ‘kecolongan’ atau dipakai untuk hal nggak penting. Namun, memilih tabungan berjangka terbaik yang pas dan sesuai kebutuhan ternyata agak sulit. Baiknya, pahami dan cermati betul syarat tabungan berjangka yang ditawarkan masing-masing bank, sebab biasanya aturan tabungan berjangka tiap bank berbeda-beda. Contoh saja tabungan berjangka Mandiri beda dengan tabungan berjangka Danamon.
Penting untuk mengetahui kemampuan finansialmu supaya menabung di tabungan berjangka nggak terasa berat dan kebutuhan sehari-hari pun tetap bisa terpenuhi. Lewat ulasan ini, Hipwee Sukses coba berikan beberapa trik sederhana menabung dengan tabungan berjangka yang nggak bikin ngos-ngosan. Juga bisa dicoba buat kalian yang gajinya mepet UMR lo!
ADVERTISEMENTS
Apa sih tabungan berjangka? Bagaimana bisa jenis tabungan dapat membuat seseorang jadi konsisten menabung?
Tabung berjangka adalah produk dari bank yang dibuat untuk membantu merencanakan keuangan nasabah dalam jangka waktu tertentu. Dengan tabungan berjangka ini, kamu bisa menentukan sendiri nominal setoran dan jangka waktu menabung sesuai keinginan dan kebutuhan. Umumnya, tabungan berjangka dibuat untuk mencapai tujuan keuangan tertentu, misalnya untuk dana pendidikan anak atau membeli rumah.
Jangka waktu menabung di tabungan berjangka cukup bervariasi, mulai dari enam bulan hingga 20 tahun. Namun, karena memiliki tenor atau jangka waktu, kamu tak diperbolehkan mengambil uang sebelum mencapai periode yang sudah ditentukan. Biasanya bank akan memberikan denda pada nasabah yang mencairkan tabungan sebelum waktunya. Berbeda dengan sistem tabungan lainnya yang mesti setor tiap bulan, dengan tabungan berjangka kamu tak perlu repot-repot-repot setor karena sistemnya auto debit atau tarik langsung dari rekening terdaftar. Nah, karena hal inilah tabungan berjangka bisa jadi solusi buatmu yang nggak tertib menabung.
ADVERTISEMENTS
Dengan mengikuti program tabungan berjangka, kamu akan mendapatkan beberapa keuntungan dan manfaat berikut. Ternyata nggak cuma bikin nabung jadi lebih konsisten saja lo!
- Karena sistemnya auto-debit, otomatis kamu jadi lebih disiplin menabung. Jangan khawatir, waktu auto-debitnya bisa disesuaikan dengan tanggal gajianmu kok.
- Selama kamu memilih produk tabungan berjangka di bank terpercaya, seperti tabungan berjangka BCA, dana tabungan nggak akan kebobolan dan terjamin keamannya.
- Jangan khawatir, setoran tabungan berjangka pun bisa disesuaikan dengan pemasukan. Bahkan ada juga bank yang menawarkan tabungan berjangka mulai dari 100 ribu tiap bulannya.
- Tabungan berjangka juga menerapkan suku bunga yang lumayan tinggi lo! Makin lama tenor yang ditentukan, makin banyak pula suku bunga yang di dapat. Biasanya sih suku bunga tabungan berjangka bisa mencapai empat hingga lima persen per tahun.
- Beberapa bank juga menyediakan produk asuransi khusus untuk nasabah yang mengikuti program tabungan berjangka. Produk asuransinya beda-beda tiap bank, ada yang asuransi kesehatan, ada juga yang asuransi jiwa.
ADVERTISEMENTS
Berikut tips menabung dengan tabungan berjangka yang bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhanmu. Jangan sampai tabungan berjangka malah memberatkan dan bikin pengeluaranmu makin nggak terkontrol, ya!
Supaya kamu nggak kelabakan memenuhi kebutuhan harian dan tetap bisa ikut tabungan berjangka, tips menabung dan memilih tabungan berjangka berikut sepertinya perlu dipraktikkan.
1. Tentukan dulu rencana keuangan yang mau dicapai dan hitung nilai aset yang kamu punyai sampai saat iniÂ
Pikirkan dari sekarang tabungan berjangka ini mau dipakai untuk apa; bikin rumah, dana pendidikan anak, atau biaya naik haji. Setelah mengetahui tujuan keuangan dengan jelas, kamu perlu menghitung semua nilai aset yang dimiliki sekarang untuk menentukan alokasi yang mesti dimasukkan ke tabungan berjangka.
2. Sebelum mengalokasikan dana untuk tabungan berjangka, tracking dulu pengeluaranmu di dua atau tiga bulan terakhir
Dari tracking pengeluran ini, kamu bisa mengecek berapa dana yang mesti dianggarkan untuk ditabungkan ke tabungan berjangka. Tapi baiknya, tracking setidaknya dilakukan sampai ke dua bulan terakhir untuk memastikan kestabilan pengeluaran dan pemasukannya. Nah, biar lebih mudah, catatlah semua pengeluaranmu setiap hari, termasuk ongkos parkir ataupun dana kecil lainnya. Kalau perlu, kumpulkan juga setruk belanja supaya catatan pengeluaran lebih valid dan maksimal.
3. Kalau sudah jelas, tinggal alokasikan berapa persen penghasilan untuk dimasukkan ke tabungan berjangka setiap bulannya
Idealnya, dana tabungan ialah 20 persen pendapatan. Tapi tak semua kudu dimasukkan ke tabungan berjangka. Untuk tabungan berjangka, kamu bisa sisihkan 10 persennya saja atau disesuaikan lagi dengan rencana keuangan, kebutuhan, dan kemampuanmu. Jangan paksakan untuk menyetor dana terlalu besar kalau sekiranya kamu nggak mampu. Daripada malah kelabakan memenuhi kebutuhan dan rugi karena tabungan berjangka diambil sebelum waktunya.
Supaya lebih yakin, kamu bisa meminta pihak bank untuk menunjukkan simulasi tabungan berjangka yang mau dipilih. Biasanya, tabungan berjangka BNI dan tabungan berjangka Cimb Niaga atau yang lainnya mau kok dimintai simulasi ini.
4. Untuk mendapatkan produk terbaik, pelajari dan bandingkan suku bunga tabungan berjangka di tiap-tiap bank
Selain menanyakan tenor waktunya, kamu juga perlu mengetahui suku bunga tiap bank yang memiliki tabungan berjangka. Setoran awal juga perlu dijadikan bahan pertimbangan lo! Pilihlah bank yang setoran awalnya rendah, tenornya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan suku bunganya cenderung stabil.
Alih-alih memilih tabungan berjangka dengan suku bunga tinggi, tabungan berjangka suku bunga stabil lebih direkomendasi. Pasalnya, suku bunga tabungan berjangka kadang bisa berubah sesuai perkembangan ekonomi perusahaan. Atau, kalau mau lebih untung, pilih tabungan berjangka berhadiah. Biasanya ada kok beberapa bank yang punya program ini, tabungan berjangka BRI misalnya.
5. Pastikan kamu tak mengambil tabungan berjangka sebelum jatuh waktu tenornya. Makanya, alokasinya kudu benar-benar pas, biar nggak rugi di akhirÂ
Daripada memasukkan seluruh uang tabungan ke tabungan berjangka, mending sisihkan sebagian dana darurat ke instrumen lain, misalnya reksa dana pasar uang yang cenderung cepat dicairkan. Mencairkan tabungan berjangka sebelum waktunya akan mengurangi suku bunga dan membuatmu mesti membayar denda. Secara otomatis, hal ini tentu bisa membuatmu merugi.
6. Tanyakan biaya administrasi atau biaya lain yang terkait dengan produk tabungan berjangka
Saat memilih tabungan berjangka, mungkin kamu akan ditawarkan beberapa produk lainnya, seperti asuransi misalnya. Jika ini tak memengaruhi setoran atau saldo tabungan berjangkamu nanti, bisa coba dipertimbangkan. Tapi kalau ternyata hal tersebut bisa berpengaruh pada pendapatan akhir invetasi, lebih baik tak usah diambil atau coba konsultasikan lagi. Pastikan kamu benar-benar menayakan biaya dan hasil akhir tabungan berjangka agar tak merasa tertipu dan menyesal setelahnya.
Kalau nggak mau mengurus administrasi macam-macam, tabungan berjangka Jenius bisa jadi alternatif pilihan. Setorannya mulai dari nol rupiah dan suku bunganya pun stabil. Proses pembukaan dan tarik bisa dilakukan mandiri melalui aplikasi lo! Meski begitu kamu tetap perlu membandingkannya dengan tabungan berjangka lainnya. Pokoknya pilih yang paling sesuai kebutuhan, ya!