Sebelum Resign Karena Bosan Atau Sakit Hati, Pertimbangkan Dulu Deh 5 Hal Ini!

Sebagai pekerja kamu pasti pernah mempunyai keinginan untuk resign dari kantor. Ada banyak alasannya, mulai dari tingkat kesejahteraannya yang kurang, lingkungan atau atasan yang gak membuat nyaman, hingga pekerjaannya yang ternyata bukan passion-mu. Keinginan untuk resign ini dialami oleh beragam kalangan, tak terkecuali para  fresh graduate atau kita yang masih berusia muda.

Tapi nggak semuanya bisa berpikir matang — banyak yang tergesa-gesa mengundurkan diri. Padahal resign terburu-buru bisa merusak CV.

Merusak CV di sini maksudnya CV-mu tidak lagi menarik di mata perusahaan yang kamu lamar di masa depan. Meski kamu punya berbagai kelebihan, mereka akan ragu untuk menerimamu karena kamu tak pernah bertahan lama di suatu posisi atau pekerjaan.

Makanya, supaya CV-mu nggak sampai rusak, pertimbangkan dulu hal-hal di bawah ini sebelum resign. Hal-hal apa sajakah itu?

ADVERTISEMENTS

1. Coba ingat lagi sudah berapa lama kamu bekerja di perusahaan itu.

Ya namanya juga kerja...

Ya namanya juga kerja… via healthyheels.org

“Besok gue resign deh. Gak sanggup kerja begini, berangkat pagi masa pulang pagi juga…”

“Lo yakin? Masa percobaan aja belum kelar.”

Ada kalanya kamu merasa lelah dengan pekerjaanmu. Selain menguras tenaga, lingkungannya pun nggak seseru yang kamu harapkan. Akhirnya kamu resign. Padahal, kamu baru kerja di sana selama satu bulan saja.

Coba deh bayangkan kalau kamu jadi HRD sebuah perusahaan yang sedang menyeleksi CV pelamar. Pasti kamu bertanya-tanya kenapa pelamar yang satu ini sudah keluar dari kantor lamanya sementara dia baru satu bulan ada di sana.

Apakah dia orang yang kurang tahan tekanan? Apakah dia keras kepala dan kurang mampu beradaptasi? Hmmm… hati-hati, terburu-buru resign bisa menyebabkan HRD di perusahaan yang kamu lamar “curiga” seperti ini.

Setelah melewati masa percobaan, bisa jadi sebenarnya kamu akan bekerja normal seperti teman-teman lainnya. Masa percobaan memang masa-masa penuh cobaan, masa di mana kamu diuji oleh perusahaan seberapa sanggup melewati ujiannya. Jangan sampai CV-mu rusak ya.

ADVERTISEMENTS

2. Telusuri lagi CV-mu deh. Kalau ini bukan pertama kalinya kamu resign dengan lama kerja kurang dari 6 bulan, ada baiknya pikirkan kembali

jangan sampai merusak CV-mu ya, 'kan sayang

jangan sampai merusak CV-mu ya, ‘kan sayang via sarungpreneur.com

“Ternyata aku ga cocok kerja di sini. Minggu depan mau resign aja terus cari tempat baru.”

“Lha kamu sebelumnya juga resign. Kalau ditotal, kamu belum ada 1 tahun pengalaman lho.”

Yang mau resign lagi karena merasa kurang cocok dengan perusahaan atau pekerjaannya, coba pikirkan kembali deh. Kamu coba nostalgia dulu di CV terakhirmu itu, apakah pengalaman bekerja di tempat lama sudah cukup baik? Karena lagi-lagi HRD sangat memerhatikan waktu lamamu bekerja. Jangan sampai mereka menilaimu sebagai kutu loncat ya, yang belum setahun kerja di satu tempat sudah berpindah-pindah.

ADVERTISEMENTS

3. Apakah perusahaan lain nantinya akan jauh lebih baik bagimu daripada sekarang? Bisa saja kamu gak betah lagi dan melakukan hal yang serupa

ekspektasi berlebih kadang muncul saat kamu diterima kerja di kantor baru, padahal belum tentu akan lebih baik ya

ekspektasi berlebih kadang muncul saat kamu diterima kerja di kantor baru, padahal belum tentu akan lebih baik ya via www.wellheeledblog.com

Kalau sedang dilanda keinginan untuk resign, biasanya kamu menilai kantor saat ini buruk dalam segala hal. Mulai dari tingkat kesejahteraannya, job desk pekerjaan, teman-teman, hingga atasan. Padahal yang menjadi penyebab ingin resign hanya pada satu hal, ketidakpuasanmu jadi melebar ke mana-mana.

Nah, hal ini juga membuatmu menaruh harapan lebih pada perusahaan lain. Kamu jadi berpikir kalau perusahaan di luar sana pasti jauh lebih-lebih bagus bagimu. Emosimu ini merupakan wujud kamu yang tak terpuaskan oleh perusahaan, padahal perasaan gak puas itu ‘kan kadang timbul kadang tenggelam juga. Jangan sampai menyesal ya.

ADVERTISEMENTS

4. Kamu gak suka pekerjaannya atau gak suka bosnya? Sayang untuk resign kalau cuma yang kedua.

do you hear me? yes ma'am

do you hear me? yes ma’am via www.avclub.com

“Bosku tuh gitu, seenaknya sendiri. Mentang-mentang bos. Resign aja deh kalau gini terus.”

Namanya juga manusia, mau siapapun dia pasti pernah melakukan tindakan-tindakan yang nggak menyenangkan. Mau kamu resign dan melamar lagi di tempat baru, kamu akan menemukan beragam jenis atasan yang nggak luput dari kekurangan.

Nah, kalau memang kamu ingin resign karena atasanmu, kenapa nggak mencoba berbicara dengan HRD? Mereka pasti memiliki tindakan, sebab HRD lah yang menjaga iklim kerja suatu perusahaan. Setiap permasalahan yang menyangkut tentang hubungan pekerja, HRD wajib mengetahui. Daripada keburu menyesal, mendingan lakukan usaha dulu untuk memperbaikinya.

ADVERTISEMENTS

5. Kalau nanti ditanya HRD perusahaan yang kamu lamar kenapa pindah-pindah, sudah tahu belum akan jawab apa?

interview lagi, jadi deg-degan

interview lagi, jadi deg-degan via yahoo-style-xe.tumblr.com

“Dilihat dari CV, kamu sudah pernah bekerja di 3 perusahaan dengan posisi yang berbeda. Masing-masing cuma 2 bulan. Kok begitu ya, bisa cerita?”

*deg*

Resign tetap mantap kamu lakukan, selanjutnya adalah mencari pekerjaan baru. Kalau dibandingkan dengan tes tertulis, sebetulnya tes wawancara lebih berat untuk dihadapi. Kamu harus menjawab berbagai macam pertanyaan yang diutarakan oleh HRD.

Nah, pertanyaan HRD inilah yang cukup menyulitkan karena mereka akan berusaha menggali kepribadianmu untuk bekerja pada perusahaannya. Jadi, jangan heran kalau CV-mu akan mereka lihat secara detail, terutama bagian pengalaman bekerjamu. Makanya, apa kamu sudah benar-benar menyiapkan jawaban pertanyaan di atas?

Kalau belum, atau bahkan kalau kamu tidak tahu ingin menjawab apa, lebih baik  urungkan niatmu untuk resign. Daripada sudah mengundurkan diri, terus susah dapat kerjaan?

Memiliki keinginan untuk resign itu wajar saja. Namun, sebelum memutuskan, sebaiknya kamu pikirkan dahulu secara baik-baik. Tanyakan juga kepada keluarga dan teman-teman dekatmu. Mendengarkan nasihat dari mereka nggak ada salahnya lho. Sebagai orang yang akrab denganmu, mereka tentu tahu yang terbaik untukmu. Namun, semuanya itu kembali lagi pada dirimu. Mari biasakan memikirkan secara matang agar tak menyesal keesokan harinya.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini