Saat ini status Sarjana sudah jadi hal wajar yang dimiliki oleh sebagian besar anak muda Indonesia. Kesadaran akan pentingnya pendidikan dan bagaimana gelar dapat mengubah pemikiran dan jalan hidup membuat kita-kita ini rela belajar mati-matian, mengerjakan skripsi, demi beberapa huruf yang ditambahkan di belakang nama nanti.
Tapi harus diakui — makin banyaknya Sarjana juga membuat kita harus bekerja keras agar bisa terlihat berbeda. Saat semua orang punya gelar, apa yang harus dilakukan agar kamu tetap dilirik dan bersinar? Untukmu yang sedang dalam perjuangan menuju Sarjana atau bahkan sudah mengantunginya, 5 hal dari Hipwee ini layak kamu coba.
ADVERTISEMENTS
1. Semua orang bisa hapal teori. Kalau sudah begini kamu mesti tampil beda dengan keluwesan perilaku yang terbentuk dari pengalaman organisasi
Meski terdengar overrated sekali, pengalaman organisasi memang membentukmu jadi sarjana yang bukan cuma pintar teori. Dengan berkecimpung di kegiatan kemahasiswaan kamu akan belajar banyak hal yang dosen di kelas tidak bisa ajarkan. Sebut saja bagaimana harus menghadapi teman-teman yang selalu datang terlambat setiap ada janji rapat. Bagaimana menggerakkan kawan-kawan panitia setiap menjelang waktu kegiatan, agar semua to do lists bisa terselesaikan.
Jika ingin terlihat luwes dan mampu menghadapi berbagai kondisi di dunia kerja, aktif di organisasi sejak masih mahasiswa bisa jadi caranya. Pengalamanmu menghadapi berbagai masalah di organisasi akan menghasilkan pribadi yang matang dan mudah diajak bekerjasama. Kamu tak akan lagi kagok saat harus menghadapi berbagai intrik khas perusahaan yang kadang bikin sakit kepala.
ADVERTISEMENTS
2. Harus diakui, networking menentukan prestasi. Update Linkedin, rajin juga datang ke berbagai forum mahasiswa mulai hari ini
Rejeki memang kadang datang dari cara yang tak terduga. Teman yang dulu kamu temui di pertemuan Model of United Nations di Singapura bisa saja menawarkan pekerjaan sebagai Account Executive di perusahaan advertising multinasional selepas kamu lulus jadi Sarjana. Alasannya sederhana saja. Perusahaan itu butuh AE dari Indonesia, temanmu yang sudah lebih dulu jadi AE di sana teringat kamu yang dulu pernah ditemuinya.
Rajin mendatangi berbagai forum yang mempertemukanmu dengan mahasiswa lain layak dilakoni jauh-jauh hari. Jangan takut juga menjajal datang ke forum-forum yang memberimu kesempatan bertemu dengan para pembentuk kebijakan. Kesempatan ini akan memberimu rasa percaya diri dan koneksi yang kelak bisa membuka banyak kesempatan. Cara lain yang lebih mudah? Bikin Linkedin dan aktiflah meng-update info dan update koneksi. Percaya atau tidak, banyak peruahaan melakukan proses rekruitmennya dengan menggunakan jejaring sosial profesional satu ini.
ADVERTISEMENTS
3. Lancar Bahasa Inggris hanya akan mengantarmu sampai pintu depan sesi interview. Setelahnya semua tergantung pada kepercayaan dirimu
Hari gini cuma bisa Bahasa Inggris saja? Yaelah…di luar sana juga banyak Sarjana dengan kemampuan Bahasa Inggris tingkat dewa.
Yang akan membedakanmu dari Sarjana lainnya adalah bagaimana kamu bisa percaya diri memanfaatkan kemampuan berbahasamu dalam berbagai kesempatan.
Sebut saja dalam sesi FGD dalam proses seleksi kerja. Meski ada rekan di FGD yang Bahasa Inggrisnya sangat lancar dengan logat yang menyerupai penutur asli, rasa minder saat menyampaikan pendapat bisa kamu buang jauh-jauh.
Walau pilihan vocabulary, grammar, dan logatmu belum sempurna kamu berusaha tetap menyampaikan pendapat dengan kemampuan yang ada. Buatmu, komunikasi adalah soal usaha menyampaikan pesan sekuat tenaga. Kamu tidak khawatir dengan keterbatasan pengetahuan yang dipunya. Karena toh jika pesannya bisa tersampaikan dengan baik, berarti komunikasimu sudah berjalan sempurna.
ADVERTISEMENTS
4. Jadi mahasiswa yang aktif tapi tidak mengorbankan urusan akademik akan membuatmu dilirik. Karena kelak hidup dijamin tambah pelik
ADVERTISEMENTS
Menjadi dewasa harusnya sepaket dengan kemampuan untuk membagi waktu di tengah berbagai kewajiban yang ada. Kelak kamu akan jadi pekerja, atau pebisnis yang punya tanggung jawab usaha. Namun di belakang kepalamu juga ada urusan hati, urusan keluarga, sampai hubungan dengan kawan yang harus terus dijaga.
Jika sedari masih jadi mahasiswa kamu tidak menempa kemampuan ini – jangan harap kamu bisa bersaing di tengah dunia kerja yang makin banyak tuntutannya nanti. Agar kelak kamu tak kagok lagi, coba deh gunakan waktumu sebagai mahasiswa untuk join ke berbagai kegiatan. Mulai dari jadi panitia samapi jadi asisten riset dosen. Pastikan di tengah seabreknya kegiatan IPK mu tetap dalam batas aman.
Jika sudah mampu menyeimbangkan hidup mmacam ini, tuntutan kerja sekeras apapun kelak tak akan membuatmu terkaget-kaget lagi.
ADVERTISEMENTS
5. Menantang diri dengan join ke kompetisi akan memberimu gambaran lebih terang soal dunia industri. Dunia kerja kelak gak akan membuatmu kagok lagi
“Ikut kompetisi demi jadi sarjana yang gak mainstream dan sukses di dunia kerja? Kok bisa?”
Bisa dong. Justru dengan menceburkan diri dalam berbagai kegiatan kompetisi kamu akan mengerti bagaimana tensi sebenarnya dari dunia kerja yang kelak akan kamu hadapi. Terutama kalau kamu ikut kompetisi yang langsung diadakan oleh perusahaan yang mengajakmu menghadapi berbagai studi kasus khas industri yang kelak benar-benar bisa dihadapi.
Dengan 5 cara ini, status Sarjanamu gak akan cuma jadi tempelan di belakang nama saja. Kamu bisa jadi pribadi yang kelak sukses juga di dunia kerja.