Perbedaan tanggal tua ke tanggal muda memang sangat tipis, apalagi sejak ada fasilitas paylater dari berbagai penyedia e-money belakangan ini. Bokek jadi nggak kerasa. Bayangkan, di tanggal tua sekalipun kini kamu bisa tetap membeli ini itu karena limit saldo paylater yang rasanya tak kunjung ada habisnya. Pas tanggal muda alias satu dua hari setelahnya baru deh bayar dengan uang gajian. Hal tersebut mungkin dilakukan karena banyak pertimbangan seperti adanya tawaran diskon atau memang sedang super kepepet.
Meskipun begitu sebaiknya tetap kontrol diri ya kalau nggak mau terjerumus ke dalam pusaran utang. Apalagi pengajuan paylater tak perlu ribet dan terlalu banyak syarat. Banyak yang bilang lebih praktis daripada kartu kredit. Lalu, apa sih perbedaan dan kesamaan di antara dua fitur ini? Simak yuk penjelasan selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
1. Dokumen atau persyaratan yang diperlukan untuk mengajukan paylater relatif lebih mudah dibandingkan dengan kartu kredit
Dilansir dari Detik Finance, untuk mengajukan kartu kredit maka proses pengajuannya bisa cukup panjang. Mulai dari pengajuan dokumen yang lebih beragam, proses survei yang dilakukan oleh bank terhadap pengaju yang kadang meliputi pihak bank menghubungi beberapa orang terdekat yang dicantumkan namanya, hingga melalui proses BI checking. Sedangkan untuk mengajukan paylater, maka seseorang hanya perlu mengisi pendaftaran yang dilakukan secara online saja. Data yang dibutuhkan pun biasanya hanya foto bersama kartu identitas saja.
ADVERTISEMENTS
2. Salah satu yang nempel dengan kredit adalah suku bunganya, ternyata paylater justru punya bunga yang lebih tinggi lo
Bank Indonesia telah menetapkan suku bunga maksimal untuk kartu kredit yaitu sebesar 2,25% sehingga bank tak boleh asala menerapkan suku bunga yang jauh dari angka tersebut. Paylater ternyata justru memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Dilansir dari Lifepal, Ovo Paylater memiliki bunga 2,9%, Kredivo dan Shopee Paylater mencapai 2,95%, Traveloka Paylater bahkan menetapkan bunga sebesar 2,14 sampai 4,78%.
ADVERTISEMENTS
3. Tenor atau jangka waktu untuk sebuah kredit yang ditawarkan kedua penyedia ini juga berbeda, kartu kredit bisa lebih lama
Memiliki tenor yang lebih lama mungkin terlihat lebih aman karena tak dikejar-kejar, namun jika dijumlah maka total yang harus dibayar pun akan lebih banyak karena ditambah dengan bunga setiap bulannya. Makanya, orang biasanya punya preferensi sendiri terhadap waktu ini. Kartu kredit biasanya menyediakan waktu pinjaman yang lebih lama yaitu sampai 2 tahun, sedangkan untuk paylater biasanya maksimal hanya satu tahun. Masing-masing biasanya juga memberikan pilihan sperti jangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dsb.
ADVERTISEMENTS
4. Sebagai pendahulu, kartu kredit bisa digunakan di lebih banyak tempat. Paylater terbatas pada produk-produk tertentu
Kartu kredit bisa digunakan secara offline maupun online di banyak tempat belanja maupun restoran. Sedangakn untuk saat ini penggunaan paylater masih cukup terbatas pada produk tertentu, misalnya jika menggunakan Shopee Paylater maka hanya bisa digunakan untuk di e-commerce Shopee, Traveloka Paylater yang hanya bisa digunakan di aplikasi Traveloka, dsb.
ADVERTISEMENTS
5. Limit atau batas peminjaman kartu kredit biasanya lebih besar, sedangkan paylater lebih rendah dan fleksibel
Ketika memiliki fitur kredit artinya kita tak bisa terus-terusan menggunakannya sampai jumlah yang tak terbatas. Ada limit yang ditetapkan di mana biasanya kartu kredit menawarkan limit yang lebih tinggi daripada paylater namun tetap disesuaikan dengan penghasilan setiap bulannya. Paylater memiliki limit yang lebih rendah namun biasanya akan berangsur naik jika lebih sering digunakan dan tak bermasalah sepanjang penggunaannya.
Nah, itu dia perbedaan paylater dan kartu kredit. Kedua hal ini sama-sama bisa menjadi sebuah pisau bermata dua, bisa membantu keuanganmu namun bisa juga malah makin menyusahkan kalau tak hati-hati dan mengontrol diri. Jadi, jika menggunakannya, tetap harus bijak ya!