Perbedaan generasi di tempat kerja | Ilustration by Hipwee via www.hipwee.com
Kenapa ya, anak muda zaman sekarang suka kutu loncat? Padahal orang-orang di generasi sebelumnya bisa tahan belasan hingga puluhan tahun di tempat kerja.
Hal tersebut mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian orang yang mengamati kehidupan di tempat kerja saat ini. Bahkan, mungkin kamu atau orang-orang terdekatmu juga mengalaminya. Fenomena kutu koncat atau keseringan berganti-ganti tempat kerja memang banyak terjadi pada anak muda zaman sekarang. Fenomena tersebut sebenarnya bisa kita amati dari perilaku dan pola kerja tiap generasi.
Selain itu, ada juga fenomena lain di tempat kerja yang cukup menjadi persoalan serius bagi pengelola sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kerja, yakni generation gap atau kesenjangan generasi di tempat kerja. Pasalnya, saat ini tempat kerja dihuni oleh 4 generasi sekaligus, yakni 25 persen Baby Boomers (1946-1964), 33 persen Gen X (1965-1980), 35 persen Gen Y atau Milenial (1981-2000) dan 5 persen Gen Z (2001-2020). 4 generasi yang digolongkan berdasarkan tahun kelahiran tersebut memang memiliki perbedaan perilaku.
Coba bayangkan jika dalam satu ruangan kamu punya rekan kerja seumuran dengan orang tuamu dan adikmu. Bisa jadi tiap generasi punya pandangan yang berbeda dalam menghadapi permasalahan pekerjaan. Beberapa data penelitian memang mengungkap kesenjangan usia tersebut bukan masalah yang serius. Namun, nyatanya sering terjadi masalah karena perbedaan perilaku dan pola kerja dari tiap generasi. Mari kita pahami lebih dalam bagaimana perilaku dan pola kerja tiap generasi saat ini!
ADVERTISEMENTS
Kecenderungan perilaku Baby Boomer, Gen X, Gen Y, dan Gen Z di tempat kerja
Setiap generasi memiliki aspirasi atau harapan dan tujuan keberhasilan yang berbeda-beda terhadap dunia kerja. Melansir dari laman resmi Purdue Global, Dr. Bea Bourne, pengajar di Universitas Purdue Global mengungkap bahwa perbedaan aspirasi tiap generasi memengaruhi perilaku kerja mereka. Baby Boomer bekerja dengan tujuan kenyamanan, Gen X dengan keseimbangan hidup mereka,
Gen Y dengan kebebasan dan kemudahan, sementara Gen Z cenderung memilih stabilitas dan keamanan dalam aspirasi mereka.
Dari perbedaan asrpirasi tersebut, tentu menjadikan perilaku mereka pun berbeda-beda. Sebenarnya kecenderungan perilaku pekerja lintas generasi nggak hanya dipengaruhi oleh aspirasi saja. Namun, ada banyak faktor lain yang membentuk perilaku dalam menghadapi berbagai situasi di tempat kerja. Misalnya peristiwa-peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan tiap genersi, seperti perang, konflik politik, reformasi dan krisis ekonomi. Hal tersebut tentu memberikan pengaruh pada pembentukan sikap tiap generasi di dunia kerja.
Mari kita telisik lebih dalam lagi dari pola kerja tiap generasi
ADVERTISEMENTS
Baby Boomer memiliki kecenderungan pola kerja yang optimis dan sangat loyal pada perusahaan
Baby Boomer saat ini adalah para senior di tempat kerja | Credit by Yan Krukov
Usia pensiun di Indonesia rata-rata berkisar antara 55 hingga 60 tahun tergantung instansi atau perusahaan yang menaunginya. Sehingga, Baby Boomer di tempat kerja saat ini bisa dipastikan mereka adalah para senior alias sesepuh kantor yang mungkin sudah puluhan tahun bekerja dan sedang menghadapi persiapan pensiun. Generasi ini telah melewati berbagai perubahan zaman dan berbagai peristiwa bersejarah yang penting dan mempengaruhi kehidupan.
Melansir dari The Balance Careers, pengalaman hidup Baby Boomers membentuk sikap yang optimis, kompetitif, independen dan pekerja keras. Selain itu, mereka juga dikenal sangat loyal pada perusahaan. Bahkan, generasi ini cukup mampu bertahan dengan berbagai perubahan di lingkungan kerja, karena sikap yang mereka miliki. Sehingga, hal ini membuat mereka mampu bertahan cukup lama dalam perusahaan. Coba tanyakan orang tua atau orang-orang terdekatmu dari generasi Baby Boomer, berapa tahun mereka bisa bertahan di suatu perusahaan?
ADVERTISEMENTS
Gen X cenderung fleksibel, mengutamakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan perusahaan serta tahan terhadap perubahan
Gen X cukup baik dalam menghadapi perubahan di tempat kerja | Credit by Rodnae on Pexels
Meski nggak melewati terlalu banyak perubahan zaman seperti Baby Boomer, Gen X memiliki resiliensi dan ketahanan terhadap perubahan yang cukup kuat. Hal ini karena mereka mengalami perkembangan teknologi yang pesat di usia dewasa. Sehingga mau nggak mau generasi ini terlatih dalam menghadapi perubahan. Melansir dari Business News Daily, Gen X sangat fleksibel dalam menghadapi permasalahan di tempat kerja. Di satu sisi ia bisa mendengarkan arahan dari Baby Boomer, di sisi lainnya ia mencoba memahami pandangan Gen Y.
Selain itu, Gen X juga sangat mengutamakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Mereka bisa menyeimbangkan dua kepentingan yang berbeda sebagai tanggung jawab yang sama. Sehingga nggak heran jika Gen X juga dikenal cukup bisa bertahan lama di suatu tempat kerja. Rata-rata Gen X bekerja di atas 5 hingga belasan tahun di satu tempat kerja.
ADVERTISEMENTS
Gen Y memiliki kecenderungan kompetitif, berpikiran terbuka, menyukai tantangan dan pengembangan diri
Gen Y menyukai tantangan | Credit by Fauxels on Pexels
Kesenjangan antara Baby Boomer dan Gen X terhadap Gen Y bisa dibilang cukup signifikan, jika melihat latar belakang zaman yang mereka lalui. Gen Y tumbuh bersama kemajuan teknologi yang cepat dan persaingan yang semakin ketat. Apalagi banyak perubahan peraturan atau kebijakan perintah yang terjadi, terutama reformasi, saat sebagian generasi ini masih remaja. Melansir dari The Balance Careers, Gen Y memiliki kecenderungan kompetitif dan berorientasi pada pencapaian serta memiliki pemikiran yang terbuka.
Meski dikenal sebagai generasi kutu loncat yang mudah berganti-ganti oraganisasi atau tempat kerja, sebenarnya Gen Y cukup adaptif pada perubahan. Namun, mereka lebih senang mencari tantangan dan memiliki aspirasi kebebasan. Nggak heran jika ada perubahan yang nggak cocok mereka mudah untuk memutuskan keluar dan cari tempat kerja baru. Selain itu generasi ini juga cukup loyal pada perusahaan asal budayanya sesuai dengan idealisme dan nggak menghambat pengembangan diri mereka.
ADVERTISEMENTS
Gen Z cenderung bersifat global, progresif dan kreatif dalam mengahdapi permasalahan di dunia kerja
Gen Z di tempat kerja | Credit by Fauxels on Pexels
Saat ini keberadaan Gen Z di dunia kerja hanya sekitar 5 persen saja, sehingga belum terlalu berpengaruh pada masalah kesenjangan antar generasi. Kebanyakan Gen Z di tempat kerja saat ini masih dalam percobaan atau magang. Melansir dari Forbes, Gen Z dinilai sebagai revolusi dunia kerja karena mereka lahir dan tumbuh di era kejayaan teknologi yang membuat mereka nggak perlu banyak beradaptasi. Selain itu, peran generasi sebelumnya juga turut membentuk perilaku positif mereka dalam dunia kerja. Karakter yang global, progresif dan kreatif membuat Gen Z bisa mengikuti pola kerja dan menjalin kerjasama dengan Gen X dan Gen Y dengan baik.
Hubungan Baby Boomer, Gen X, Gen Y dan Gen Z dalam menjalin kerja sama di tempat kerja
Infografis – Illustration by Hipwee
Dari penjelasan kecenderungan perilaku dan pola kerja generasi ke generasi, bisa kita simpulkan dalam infografis di atas untuk memudahkan kita memahami perbedaan dari tiap generasai. Meski terlihat banyak perbedaan, bagaimana pun saat ini penguasa dunia kerja adalah 4 generasi tersebut. Sehingga mau nggak mau semuanya harus bisa bekerja sama. Jika dilihat dari perilaku Baby Boomer dan Gen X sebenarnya nggak ada perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang cukup terasa pada 2 generasi tersebut dengan Gen Y. Apalagi jika menyangkut soal teknologi, biasanya Gen Y lebih mudah adaptif denga teknologi dalam menyelesaikan masalah.
Sementara Baby Boomer sebagai pengawas dan mendampingi dalam pengambilan keputusan. Semntara itu, melansir dari Randstad, Gen Y dan Gen Z di dunia kerja disebut geneasi kolaborasi. Kedua generasi ini dipercaya mampu melakukan kerja sama yang lebih baik daripada Gen Y dan 2 generasi sebelumnya. Hal tersebut karena Gen Y dan Gen Z memiliki kesamaan dalam cara komunikasi dan menyukai kolaborasi, sehingga memudahkan mereka untuk mencapai tujuan yang sama.
Nah, sebenarnya perbedaan perilaku dan pola kerja dari generasi ke generasi ini justru bisa membentuk budaya perusahaan yang unik. Sebab, baik Baby Boomer, Gen X, Y dan Z bisa saling melengkapi dalam sebuah tim, asalkan memertimbangkan perilaku masing-masing. Bagimana menurutmu? Apakah kamu juga pernah merasakan satu tim dengan rekan kerja lintas generasi?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.