Kini perusahaan start-up kian menjamur di dunia, bahkan produk mereka bisa digunakan mulai dari sesaat setelah bangun tidur. Mulai dari berbelanja, olah raga, transportasi, rasanya hampir semua bidang sudah disentuh oleh aplikasi yang dikembangkan para pendiri start-up. Walau kelihatannya ide apa saja bisa diwujudkan dan didigitalisasi namun ternyata mengeksekusi ide menjadi sebuah sistem hingga dipakai banyak orang tak semudah itu lo.
Makanya banyak orang yang sudah sukses mendirikan perusahaan start-up namun lebih memilih untuk menjualnya ke orang lain yang lebih berpotensi membuat perusahaan yang didirikan menjadi lebih besar. Tentunya transaksi terjadi setelah kedua belah pihak setuju dengan syarat dan harga yang ditentukan. Beberapa orang malah berhasil mendapat nominal yang sangat besar dari hasil ‘jualan start-up’ ini. Simak yuk siapa saja!
ADVERTISEMENTS
1. Jika kamu sudah punya hobi blogging sejak lama mungkin kamu sempat akrab dengan Tumblr, pendirinya ternyata menjualnya ke Yahoo lo
Tumblr merupakan sebuah sarana untuk microblogging yang didirikan oleh David Karp pada tahun 2007. Platform ini sempat booming dan menjadi sarana favorit bagi banyak orang. Akan tetapi, David akhirnya memutuskan untuk menjual Tumblr kepada Yahoo setelah beberapa bulan bekerja sama. Uniknya, sebenarnya ia tak berpikir untuk menjual perusahaan tersebut tapi kesempatan seolah ada di depan matanya. Menurutnya dengan menjual Tumblr maka ia akan mendapatkan jalan pintas dari berbagai rintangan yang akan ia hadapi. Yahoo yang memiliki berbagai sumber daya dianggap bisa menyelamatkan Tumblr kala itu. Akhirnya, Yahoo benar membelinya dengan harga US$1,1 miliar.
ADVERTISEMENTS
2. Sebelum TikTok sepopuler sekarang, dulu ada sebuah aplikasi berbagi video bernama Vine yang dijual pendirinya kepada Twitter
Kamu mungkin familiar dengan aplikasi ini jika sudah mulai berselancar di internet sekitar tahun 2012. Pasalnya, di tahun itu pula aplikasi ini didirikan oleh Dom Hofmann bersama dua co-founder yang lain dan langsung menjadi populer hanya dalam beberapa bulan saja setelah dirilis. Makanya, tahun 2012 Twitter membeli aplikasi ini dengan harga$30 juta. Walau sempat memiliki 200 juta pengguna namun sayangnya tahun 2016 aplikasi ini dihentikan oleh Twitter karena adanya platform lain yang bermunculan seperti Instagram.
ADVERTISEMENTS
3. Kini hampir semua orang menggunakan WhatsApp untuk berkirim pesan tapi siapa sangka pendirinya memilih menjualnya ke Facebook
WhatsApp didirikan pada tahun 2009 oleh seseorang bernama Jan Koum yang kemudian menjualnya ke Facebook pada tahun 2014 lalu. Ia mendapatkan uang sebesar $19 miliar yang merupakan harga fantastis kala itu, nilai ini juga termasuk dalam bentuk saham sebesar $3 miliar. Saat itu ia juga mendapatkan jabatan sebagai direksi di Facebook namun akhirnya memilih untuk mundur pada tahun 2018 lalu.
ADVERTISEMENTS
4. Cerita pendiri Instagram hampir mirip dengan pendiri WhatsApp, namun perusahaan ini dibeli Facebook dalam jumlah yang lebih kecil
Instagram merupakan sebuah aplikasi yang didirikan pada tahun 2010. Tahun 2012, Mark Zuckeberg memutuskan untuk membeli perusahaan milik Kevin Systrom ini karena dianggap sebagai sebuah ancaman bagi Facebook. Alih-alih bersaing, Mark lebih memilih untuk membelinya. Harga yang ditawarkan saat itu cukup mengejutkan yaitu sebesar $1 miliar untuk sebuah perusahaan yang baru memiliki 13 orang karyawan kala itu. Akan tetapi, pembelian tersebut rupanya tak sia-sia karena aplikasi ini kini memiliki miliaran pengguna dan menyumbang revenue yang sangat besar pada Facebook.
ADVERTISEMENTS
5. Nama yang satu ini mungkin kurang populer di telinga tapi Fahri Diner mampu menjual start-up pertamanya, QTera dengan harga $3,5 miliar
Fahri Diner memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebelumnya untuk mendirikan start-up miliknya sendiri yaitu QTera, sebuah perusahaan di bidang hardware yang bergerak dengan cepat. Dengan passion dan modal terbatas yang ia miliki, ia berhasil menarik investor dan mendapat dana sebesar $5 juta. 3,5 tahun kemudian, ia mendapatkan hasil yang luar biasa. Akhirnya setelah mendapatkan modal $35 juta, QTera menjual perusahannya ke Nortel sebesar $3,5 miliar.
Wah, ternyata start-up dengan ide yang potensial walaupun belum memiliki pengguna dalam jumlah yang besar juga memiliki kesempatan untuk dijual dengan harga yang tinggi. Hal tersebut juga membuktikan kalau ternyata pendiri nggak harus ikut jadi pemimpin kok dalam suatu perusahaan, ada yang spesialis bikin ide biar orang lain yang mengeksekusi agar lebih berkembang.