Kini banyak orang yang memiliki kemampuan editing yang minim dimudahkan dengan adanya platform yang menyediakan desain-desain cantik dan estetik. Salah satu yang paling terkenal adalah aplikasi Canva, mungkin kamu juga salah satu penggunanya. Mulai dari kartu ucapan, kiriman di Instagram, hingga desain poster semua tersedia dan kita hanya cukup mengganti isinya saja maka desain ciamik bisa didapatkan dengan gratis. Selain diberikan cuma-cuma, ada juga pilihan premium untuk yang ingin mendapatkan produk secara lebih optimal.
Kini sudah ada 15 juta pengguna setiap bulannya yang menggunakan aplikasi asal Australia ini dari beberapa negara. Pemiliknya, Melanie Perkins bahkan kini menjadi perempuan terkaya nomor 3 di negaranya gara-gara aplikasi ini. Padahal awalnya ia membuat ide ini karena kekesalannya lo! Kita simak yuk kisah suksesnya!
ADVERTISEMENTS
Awalnya Melanie merasa bahwa tidak ada software desain yang ramah terhadap pengguna awam sehingga ia melihat peluang dari sana
Dilansir dari The CEO Magazine, Melanie merupakan seorang mahasiswa komunikasi dan perdagangan di University of Perth yang merasa kesulitan karena desain yang ditawarkan Adobe dan Microsoft terlalu sulit bagi mahasiswi seperti dirinya. Kemudian justru muncul ide dari sana, ia dan pacarnya, Cliff Obrecht akhirnya membuat platform mereka sendiri saat usianya 19 tahun. Melanie memang sudah menyukai dunia desain dengan bukti bahwa ia pernah jualan syal yang didesain sendiri ketika usianya 14 tahun.
Awalnya mereka membuat software desain online untuk membuat buku tahunan sekolah yang diberi nama Fusion Book. Jika biasanya perusahaan sukses kantornya dari garasi, Melanie menggunakan ruang tamu ibunya sebagai kantor. Ia dan pacarnya kemudian menjadi partner bisnis. Ternyata situsnya memiliki banyak peminat. Akan tetapi, menurutnya ini baru langkah awal dari mimpinya yang besar, sehingga ia mulai mencari investor.
ADVERTISEMENTS
Ia kemudian mulai meyakinkan investor sampai ke San Fransisco. Ternyata Melanie juga sempat insecure lo
Melanie sudah mengalami ditolak oleh investor sebanyak 100 kali dalam setahun, namun ia tidak menyerah begitu saja. Justru ia akan mengulas mana yang kira-kira bisa diperbaiki saat melakukan pitching selanjutnya. Dilansir dari CNCB, tahun 2010 Melanie memiliki kesempatan untuk menemui investor Sillicon Valley yaitu Bill Tai lalu mengundangnya ke San Fransisco. Selama melakukan presentasi Bill tampak tak tertarik karena selalu melihat teleponnya sehingga Melanie merasa ia tak tertarik dengan apa yang dikatakannya. Akan tetapi, sampai di rumah Melanie baru menyadari bahwa Bill mengenalkannya ke beberapa investor, teknisi, dan developer. Tentunya Bill juga berinvestasi di sana. Setelah 3 tahun berusaha ke sana-ke mari, Melanie akhirnya sukses juga.
ADVERTISEMENTS
Kini Melanie disebut-sebut sebagai perempuan muda paling kaya nomor 3 di Australia, kekayaannya bahkan berlipat ganda selama pandemi Corona
Dilansir dari Daily Mail, sampai Maret ini Melanie berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar US$1,3 miliar atau setara Rp18,5 triliun. Bahkan selama pandemi Corona ia berhasil memeroleh kekayaan dua kali lipat karena banyaknya orang yang mengakses desain di platform Canva. Kini kekayaan tersebut mencapai US$2,5 miliar atau Rp35,6 triliun yang membawanya menjadi orang paling kaya nomor 3 di Australia i usia 32 tahun. Saat ini nilai Canva sendiri mencapai $8,77 miliar atau Rp125 triliun setelah mengumpulkan sekitar $87 juta atau Rp1,2 triliun dalam putaran investor terbaru.
Kini Canva sudah berhasil melebarkan sayap ke beberapa negara lain seperti Perancis, Beijing dan Manila. Menurut Melanie saat ingin mendirikan perusahaan start up yang sukses maka yang harus diperhatikan adalah menerima saran orang lain dan mencari mana yang berhasil serta membayangkan seperti apa masa depan sehingga bisa mengambil langkah kecil ke tujuan yang benar. Keren~