Memulai berbisnis artinya berani mengambil risiko untuk menghadapi kegagalan dan kehilangan banyak hal termasuk tenaga, waktu, hingga uang. Makanya banyak yang ingin meminimalisir risiko ini dengan menyiapkan modal milik sendiri dulu sebelum memulai usaha, sehingga kalau bisnis tiba-tiba jatuh maka uang yang hilang hanya milik sendiri dan tak ada tanggungan harus mengembalikannya lagi. Akan tetapi, beberapa orang ternyata cukup berani untuk mengambil risiko yang lebih besar dengan berutang untuk mendirikan usaha.
Bisnis yang didirikan pun bukan hanya yang kecil-kecilan saja tapi juga bisnis besar. Tentunya jalan untuk berutang ini diambil setelah mempertimbangkan matang-matang ya. Rencana bisnis yang baik dan detail, tujuan yang jelas, serta target-target yang harus dipenuhi sudah disiapkan dengan saksama. Nah, kira-kira siapa saja orang tersebut? Simak yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Pendiri GoPro ternyata mengawali usahanya dengan barutang cukup besar, meskipun dari orang tua tapi tetap ada kewajiban untuk mengembalikan
Pendiri GoPro, Nicholas Woodman yang saat ini menjadi seorang miliarder ternyata mengawali bisnis dengan balik jungkir mencari modal. Ia bahkan menjual berbagai barang seperti kotak perhiasan sampai ikat pinggang dari sebuah mobil van di Kalifornia. Setelah mendapatkan keuntungan, akhirnya ia kembali dan menambal kekurangan modal dengan meminjam uang dari ayah dan ibunya sebesar $235 ribu untuk membuat GoPro. Angkanya yang sebegitu besar tentu membuatnya memiliki tanggung jawab untuk mengembalikannya walaupun dipinjam dari orang tua. Kini, dilansir dari Forbes kekayaannya mencapi $1,75 miliar.
ADVERTISEMENTS
2. Walt Disney yang sebegitu terkenal hingga sekarang pernah bangkrut dan memulai lagi dari awal bermodalkan utang
View this post on Instagram
Kisah perusahaan Disney ternyata tak seindah cerita-cerita dongengnya. Tahun 1920 Disney membuat studio bernama Laugh-O-Gram dengan bantuan dana dari penyokong. Sayangnya penyokong tersebut bangkrut dan meninggalkan utang yang harus ditanggung oleh Disney. Akan tetapi, ia tak menyerah hingga berani memulai usaha lagi dengan bantuan dana utang dari keluarga pada tahun 1923. Kesuksesannya terbuka pada tahun 1928 ketika ia menciptakan tokoh Mickey Mouse namun ternyata kebangkrutan harus kembali dihadapi karena proses pembuatan Snow White yang menghabiskan dana berkali-kali lipat dari bujet. Untungnya, ia mendapatkan pinjaman bank dan berhasil merilis film tersebut serta memperoleh kesuksesan dengan untung kotor empat kali lipat dari biaya produksi.
ADVERTISEMENTS
3. Dr. Ir. Ciputra mungkin terkenal sukses dan kaya raya karena bisnis propertinya tapi siapa sangka dulunya ia punya utang bank yang cukup besar
Ciputra merupakan sosok pengusaha sukses di balik Jaya Grup, Metropolitan Grup, dan Ciputra Grup. Ia juga merupakan seorang pendiri Dunia Fantasi atau yang lebih dikenal dengan Dufan. Ternyata ketika mendirikan usaha yang satu ini ia tak memiliki modal yang cukup hingga akhirnya memutuskan untuk berutang pada bank swasta sebesar Rp7 miliar. Perkembangan bisnis ini ternyata sangat bagus hingga ia bisa mampu membayar utangnya dalam waktu 4 tahun saja.
ADVERTISEMENTS
4. Sebelum sesukses sekarang ternyata Gojek sempat mengalami kekurangan modal hingga Nadiem harus menerima pinjaman uang
View this post on Instagram
Pada tahun 2011, Nadiem memikirkan sebuah ide untuk mendirikan penyedia layanan ojek dengan sistem SMS dan telepon. Kala membangun usaha tersebut ternyata ia harus menerima berbagai masukan hingga kritikan yang justru mempertemukannya dengan Patrick Walujo yang merupakan seorang penyedia modal. Kala itu, Patrick memberikan pinjaman uang sebesar $800 ribu yang digunakan untuk membuat aplikasi dan peningkatan lainnya pada Gojek.
ADVERTISEMENTS
5. Walau usianya masih muda saat memulai bisnisnya namun William Tanuwijaya cukup berani memulai Tokopedia bermodalkan utang
William Tanuwijaya berpikir untuk menyediakan layanan yang menghubungkan penjual dengan konsumen dari seluruh Indonesia. Nyatanya mencari modal untuk mengembangkan bisnisnya tak semudah yang dibayangkan hingga ia terus mencari sampai tahun 2009. Kala itu, mantan bosnya menawarkan untuk meminjamkan dana sebesar Rp2,5 miliar untuk dikembalikan dalam jangka 2 sampai 3 tahun. Setelah melihat perkembangan Tokopedia, akhirnya para investor banyak yang berdatangan. Kini Tokopedia menjadi salah satu layanan e-commerce yang terbesar di Indonesia.
Utang merupakan sebuah keputusan yang memiliki risiko cukup menakutkan bagi sebagian orang namun bisa juga sebagai modal utama untuk memperoleh keuntungan yang berkali-kali lipat di masa yang akan datang. Berani atau tidak mengambilnya, yang terpenting adalah membuat rencana yang matang dulu supaya nggak bangkrut di tengah jalan.