Beberapa minggu lagi, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) bakal dimulai. Kamu yang bercita-cita untuk bisa kuliah di kampus idaman, tentu nggak bakal melewatkan SBMPTN ini. Meski peserta SBMPTN nggak lagi terbatas untuk siswa SMA/sederajat yang lulus di tahun itu saja, alias persaingannya yang makin ketat, tapi bukan berarti lolos SBMPTN mustahil terjadi.
Nah, untuk bisa lolos SBMPTN, rajin mengumpulkan informasi jadi salah satu cara yang mesti ditempuh. Tentu akan ada banyak sekali informasi yang beredar di luar sana, tapi nggak semuanya juga harus kamu percaya. Biar nggak kecele, ada baiknya luangkan waktumu untuk menyimak info penting seputar SBMPTN berikut. Biar kamu bisa bedakan mana yang mitos, hoax ataupun fakta.
ADVERTISEMENTS
1. Passing grade adalah patokan skor untuk bisa lulus SBMPTN. Padahal nggak ada universitas yang mengeluarkan passing grade resmi lho!
Passing grade merupakan perkiraan skor aman untuk bisa masuk suatu program studi (prodi) di universitas, biasanya dikeluarkan oleh lembaga bimbingan belajar. Banyak siswa yang meyakini passing grade yang didapatkannya ini sebagai skor yang harus dicapai agar bisa lolos SBMPTN. Padahal, nggak pernah ada informasi resmi mengenai angka-angka tersebut. Bahkan universitas sendiri nggak pernah mengeluarkan info passing grade.
Skor untuk bisa lolos ke prodi ini tergantung performa para pesaing. Misalnya, dari 3850 pendaftar SBMPTN Fakultas Hukum UI, diambil 130 yang nilainya terbaik.
Coba deh pikirkan, kalau misalnya dari sekian banyak pendaftar nggak ada yang memenuhi passing grade yang diinfokan, apa iya kursi Fakultas Hukum UI bakal kosong begitu saja? Nggak ‘kan?
ADVERTISEMENTS
2. “Masukkan pilihan/prodi yang sama di universitas yang sama juga agar peluang masuknya makin besar”. Hmm, nggak selalu kayak gitu sih…
Pada dasarnya, kamu memang diberikan kesempatan untuk mengisi 3 pilihan prodi. Maka manfaatkanlah kesempatan ini sebaik mungkin dengan menggunakan strategi yang sudah kamu perhitungkan sebelumnya. Logikanya, mau kamu pilih jurusan Hukum pada pilihan 1, 2, dan 3 di universitas yang sama sekaligus, kalau nilaimu nanti memang nggak memenuhi, ya nggak bakal masuk. Gitu.
ADVERTISEMENTS
3. “Jangan pilih prodi unggulan di 3 pilihan, nanti susah tembus!”. Lah, kalau kamu mampu, kenapa nggak?
Memilih prodi unggulan di pilihan pertama dan prodi yang lebih rendah untuk pilihan selanjutnya memang kerap dipakai sebagai strategi agar lolos SBMPTN. Tapi balik lagi, strategi masing-masing orang kan beda-beda, begitu pun denganmu. Memang sih, prodi unggulan itu lebih ketat persaingannya. Tapi, sah-sah saja kalau kamu pengen ngambil prodi yang semuanya favorit. Toh yang menentukan nanti adalah hasil skormu. Tinggal mantepin niat aja deh!
FYI, panitia SBMPTN biasanya mengeluarkan 10 daftar prodi yang paling banyak dipilih peserta SBMPTN tiap tahun. Nah, kamu bisa atur strategimu dari sini.
ADVERTISEMENTS
4. “Peluang lolos IPC lebih besar dibandingkan kalau ikutan SBMPTN IPA saja atau IPS aja”. Nggak juga ah!
Seperti halnya pilihan jenis tes di atas tadi, pilihan prodi baik IPA, IPS, atau IPC juga punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Khusus IPC, kamu memang bisa memilih prodi yang lebih bervariasi, yakni prodi rumpun Sosial Humaniora sekaligus Sains Teknologi, tapi tesnya juga lebih banyak. Intinya, kamu punya kesempatan untuk memilih 3 prodi yang diinginkan. So, jangan sia-siakan dan tetap siap sedia dengan konsekuensinya, ya!
ADVERTISEMENTS
5. “Peluang lulus Paper Based Test (PBT) lebih besar ketimbang Computer Based Test (CBT)”. No, no, jangan percaya!
Peluang lulus SBMPTN bukan dilihat dari media yang digunakan untuk menjawab soal, tapi ditentukan oleh hasil skor kamu seluruhnya, baik dari PBT ataupun CBT. Namun, masing-masing jenis tes ini ada kelebihan dan kekurangannya. Pilih saja yang paling nyaman buatmu, dan pastikan kamu mengikuti try out sesuai dengan jenis tes yang kamu pilih sebagai latihan.
Ke depannya, bisa jadi sistem CBT bakal digunakan secara menyeluruh karena lebih efisien. Nggak ada salahnya untuk mulai membiasakan dari sekarang.
ADVERTISEMENTS
6. “Khusus prodi di SBMPTN yang ada Ujian Keterampilannya (UK), nggak perlu repot siapin ujian tulis”. Aduuuh, ini hoax banget banget banget!
Seluruh peserta SBMPTN, termasuk yang menjalani UK, juga wajib menjalani tes tulis. Tapi tenang, pelaksanaan UK dan ujian tertulis beda hari, kok. Ujian tertulis berlangsung lebih dahulu secara serentak. Baru, deh, besok/lusanya dilangsungkan UK, sesuai jadwal kampus.
7. “Peserta SBMPTN bakal susah tembus PTN yang ada di kota/daerah lain”. Siapa bilang???
Setiap peserta bisa memilih PTN di luar domisilinya dan punya kesempatan yang sama, asalkan sesuai persyaratan, yakni salah satu di antaranya adalah prodi di PTN yang kelompok wilayahnya berada di area pelaksanaan ujian. Kecuali kalau di antara 3 pilihan, kamu cuma ambil satu pilihan saja. Bebas deh, mau pilih di mana aja.
8. “Ikut bimbel di XXX dijamin kamu bakal lolos SBMPTN”. Ini jelas hoax sih!
Jika ada info semacam ini, please jangan dipercayai. Belum lagi kalau kamu dimintai biaya khusus yang lebih besar dibandingkan biasa bimbelnya sendiri. Karena nggak ada pihak mana pun yang bisa membantu apalagi membocorkan soal atau kunci jawaban SBMPTN kepada peserta. Jangan sampai deh kamu terlibat hal-hal yang ilegal dari pada tercyduk nantinya! Meski kesannya sepele, tapi sekali melanggar aturan, akibatnya bisa fatal.
9. “Kalau udah lolos SNMPTN nggak bisa ikutan SBMPTN”. Nggak ada larangannya kaleeee~
Memang sih, nggak ada larangan untuk mengikuti SNMPTN sekaligus SBMPTN. Tapi, mau nggak mau kamu harus memilih salah satunya. Soalnya pendaftaran ulang SNMPTN di masing-masing kampus diselenggarakan berbarengan dengan ujian SBMPTN dan nggak bisa diwakilkan. Makanya, pertimbangkan baik-baik prodi yang kamu pilih saat mendaftar SNMPTN, jangan cuma asal pilih. Kalau akhirnya sampai lolos dan nggak diambil, sayang ‘kan buang-buang jatah kursi orang lain.
10. “Kalau nggak lulus SBMPTN (dan juga SNMPTN), nggak ada kesempatan lain masuk PTN”. Tenang, masih ada jalan lain kok!
Masih ada Ujian Mandiri, meskipun nggak semua kampus memilikinya. UM merupakan jalur penerimaan yang diselenggarakan masing-masing PTN dengan kuota maksimal 30%. Proses seleksinya berlangsung sesuai dengan kebijakan kampus. Nah, ada beberapa kampus yang memakai NILAI SBMPTN untuk seleksi UM juga lho. Jadi, kamu yang belum lolos di SBMPTN punya kesempatan di UM. Kamu pun bisa memilih prodi yang beda dengan saat SBMPTN, asalkan masih satu rumpun ilmu. Makanya, siapkan SBMPTN dengan baik, ya!
Semoga kamu nggak termakan mitos-mitos dan hoax yang banyak beredar ini ya. Semoga sukses!