Bicara soal merintis bisnis, tentu kita butuh partner untuk bisa saling melengkapi mulai dari ide hingga urusan modal. Partner bisnis bisa datang dari orang terdekat, misalnya saudara sendiri. Sebagian orang mungkin menganggap berbisnis bersama saudara adalah hal sepele, namun sebagian lagi justru menghindari hal ini. Alasannya karena sering terjadi konflik internal dalam keluarga yang terbawa pada urusan bisnis. Konflik memang menjadi hal yang pasti terjadi, kan? Tapi hal ini masih bisa diantisipasi kok, dengan memahami cara merintis bisnis bareng saudara dengan lebih baik.
Bisnis bareng saudara dengan bisnis bareng orang lain yang nggak punya ikatan keluarga tentu berbeda. Saling mengenal dengan sangat dekat, bukan berarti bisa terhindar dari konflik. Nggak jarang, konflik keluarga bisa terbawa ke dalam urusan bisnis atau sebaliknya. Bakal ribet kalau urusannya seperti ini, bisa-bisa kita kehilangan partner bisnis dan hubungan saudara juga rusak. Duh, jangan sampai deh, ya! Nah, untuk itu Hipwee punya tips nih, cara merintis bisnis bareng keluarga. Ini penting banget buat kamu yang sedang mencari partner bisnis, barangkali kamu juga berniat mengajak saudaramu berbisnis.
ADVERTISEMENTS
1. Berdiskusi dari awal saat merencakan bisnis. Ini saat yang tepat untuk saling menyamakan visi dan misi. Proses ini juga penting untuk membangun chemistry bisnis
Lakukan persiapan bisnis bersama-sama sejak awal untuk membangun hubungan sebagai partner bisnis. Mulai dari memilih ide, merancang visi dan misi, hingga mengembangkan strategi bisnis ke depannya. Pastikan semuanya dibicarakan dengan baik-baik ya, jika ada ketidaksepahaman berlatihlah untuk berdiskusi dengan bijak. Sebab, ini adalah awal perjalanan bisnismu.
ADVERTISEMENTS
2. Buat pembagian tugas yang jelas, jangan hanya sekadar jabatan. Hal ini akan mengantisipasi konflik di kemudian hari
Dilansir dari Liputan 6, pembagian tugas hedaknya dibagi berdasarkan kompetensi atau keahlian masing-masing, sehingga semuanya memiliki peran yang fungsional dalam berbisnis. Jabatan dan deskripsi pekerjaan sangat penting untuk diperjelas sejak awal, sebab nggak jarang hal ini sering menimbulkan kesalahpahaman hingga berujung konflik.
ADVERTISEMENTS
3. Menyepakati mengenai pembagian keuntungan, gaji, investasi dan hal lainnya yang berkaitan dengan keuangan. Hal ini harus jelas sejak awal, supaya semua enjoy dalam menjalani bisnis
Ini adalah salah satu hal yang paling sering menjadi pemicu konflik. Biasanya karena ada pihak yang merasa tidak adil atau merasa kurang. Pembagian keuntunga, gaji dan semua hal berkaitan dengan keungan hendaknya disepakati sejak awal secara rinci baik berdasarkan beban pekerjaan, presentase keuntungan atau hal lainnya. Jangan sampai kesepakatan awal menjadi beban bagi satu pihak, atau bahkan menjadi hal yang dipaksakan.
ADVERTISEMENTS
4. Buat perjanjian secara hukum. Bukan berarti tidak mempercayai saudara sendiri, perjanjian ini adalah bukti komitmen yang kuat dan untuk menjaga profesionalitas
Setelah kesepakatan-kesepakatan yang dibuat, makan selanjutnya tuangkan semua hal tersebut dalam perjanjian yang sah secara hukum. Berbisnis bersama saudara bukan berarti kamu bisa menyepelekan hal ini ya, bukan berarti pula kesepakatan tidak dilandasi rasa saling percaya. Dilansir dari Entrepreneur Camp, perjanjian hukum akan menuntutmu maupun saudaramu untuk bersikap secara profesional. Sehingga setiap orang mengelola bisnis dengan koridor yang jelas dan tidak bertindak semau sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Bangun kesadaran komunikasi yang baik. Meski berbisnis dengan saudara, anggaplah semuanya adalah kolega dalam tim yang harus punya komunikasi yang baik
Komunikasi ini sifatnya vital dalam berbisnis. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang saling terbuka, apalagi ketika menghadapi suatu permasalahan. Komunikasi juga berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan, sehingga komunikasi yang buruk bisa menyebabkan pengambilan keputusan yang kurang tepat. Meski berbisnis bersama saudara yang sudah memahami segala seluk beluknya, komunikasi tetap menjadi hal terpenting, karena dalam berbisnis saudara sudah menjadi partner dan tim yang semuanya butuh komunikasi dengan baika.
ADVERTISEMENTS
6. Jaga profesionalitas. Bedakan family time dengan jam kerja, kapan saatnya menjadi saudara dan kapan saatnya menjadi rekan bisnis
Bekerja bersama saudara apalagi bisnis punya sendiri rasanya bisa bertindak dengan bebas. Namun, ini bukanlah tindakan yang profesional. Membedakan jam kerja dengan jam keluarga mungkin, terdengar remeh namun nggak jarang kok terjadi pembahasan urusan keluarga di kantor. Akhirnya jadi kesulitan menempatkan posisi sebagai saudara atau sebagai rekan kerja.
7. Masih tentang profesionalitas: jangan campur masalah bisnis dengan masalah internal keluarga, begitu pun sebaliknya!
Dari masalah sepele soal waktu, bisa berujung pada masalah internal keluarga. Nggak bisa dipungkiri jika hubungan keluarga seringkali menimbulkan konflik internal. Kalau nggak bisa profesional, bisa-bisa masalah internal akan mempengaruhi urusan bisnis. Hubungan keluarga bisa makin buruk, bisnis bisa jadi terpuruk. Ini jadi salah satu alasan juga, bagi kebanyakan orang yang enggan menjadikan saudara sebagai partner bisnis. Tapi, kalau kamu cermati hal ini semoga kamu bisa mentasipasinya dengan cara yang tepat.
8. Manfaatkan hubungan dekat untuk saling memahami, saling melengkapi dan saling menguatkan dalam berproses bersama
Salah satu keuntungan yang harus kamu syukuri ketika membangun bisnis bersama saudara adalah, kalian sudah saling mengenal dengan baik. Lebih baik daripada mengenal teman dan sahabat. Jadi semua sifat asli, kekurangan dan kelebihan sudah saling mengetahui. Maka, tinggal saling memahami keadaan, saling melengkapi kekurangan dan saling menguatkan.
Nah, itu dia beberapa hal tentang cara merintis bisnis bareng saudara, yang bisa kamu perhatikan ketika menjadikan saudaramu partner bisnis. Berbisnis memang nggak mudah, tapi menjalani bersama saudara mungkin akan terasa lebih mudah.