Melamar pekerjaan/ Illustration by Hipwee via hipwee.com
Saat nyari kerja, kamu mungkin sering dihadapkan pada beberapa situasi yang membingungkan. Entah pertanyaan interview yang bikin garuk-garuk kepala atau situasi dilematis yang membuatmu gamang mengambil keputusan terbaik.
Misalnya, hal yang dialami Eko, sudah semangat ingin bekerja sebagai Warehouse Staff, saat tiba waktunya interview… Eeh HRD nawarin posisi Marketing. Katanya posisi Warehouse Staff-nya sudah terisi, jadi peluang yang ada sekarang sudah berganti. Nah, kalau kamu jadi Eko, apa yang akan kamu lakukan?
Lain lagi dengan Siti, beberapa kali ditawari kesempatan kerja dan sudah sampai tahap tanda tangan kontrak, tapi terpaksa tidak diambil karena orang tua tidak mengizinkan. Sudah nganggur hampir enam bulan, Siti mengalami dilema antara harus melawan kehendak orang tua karena lama-lama frustasi atau manut saja terus menerus ngorbanin waktu yang terus berjalan mengikis usia?
Masih banyak pertanyaan lain seperti ini yang masuk ke kotak pesan saya di media sosial. Tiap hari saya membalas pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman pencari kerja yang mungkin saja salah satunya adalah masalah yang sedang kamu hadapi saat ini. Dalam artikel kali ini, saya telah merangkumnya buat kamu, dengan harapan kamu bisa punya insight baru saat berhadapan dengan masalah yang sama dan semoga bisa membantu kamu membuat keputusan terbaik. Yuk kita mulai!
ADVERTISEMENTS
Pertanyaan #1
Saya sangat ingin bekerja di perusahaan A dengan posisi X, tapi selama ini belum pernah punya pengalaman di posisi tersebut dan terlanjur salah jurusan. Apa yang harus saya lakukan?
Jawaban:
Saat memilih sebuah karier, saya punya rumus 2M yaitu “Mau” dan “Mampu.” Jadi, saat melamar pekerjaan bukan hanya fokus pada ketertarikan kamu pada sebuah posisi pekerjaan, tapi juga harus melihat kemampuan. Aspek kemampuan ini terdiri dari kecocokan kualifikasi, keahlian yang dimiliki, termasuk di dalamnya pengalaman dalam bidang yang sama.
Contohnya, kamu ingin jadi Pramugari, maka langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah lakukan riset tentang syarat kualifikasi untuk menjadi seorang pramugari.
Jika punya minat yang tinggi untuk posisi tersebut, maka PR kamu tinggal cek apakah kamu punya kualifikasi yang sesuai dan keahlian yang mendukung. Jika kualifikasinya sesuai dan kamu memang punya keahlian yang dibutuhkan, kamu bisa saja coba melamar.
Untuk pengalaman, jika di kualifikasi lowongan kerja tidak tertera minimal pengalaman, maka peluang kamu untuk bisa diterima cukup terbuka. Akan tetapi, jika lowongan tersebut mencantumkan pengalaman sebagai syarat untuk melamar, maka peluang kamu mengecil. Peluang ini akan menjadi sangat kecil apabila syarat pengalamannya sudah di atas dua tahun.
ADVERTISEMENTS
Pertanyaan #2
Bagaimana jika ada nama posisi yang terdengar masih asing, tapi kita memenuhi segala requirements-nya? Bahkan, saat dicari di Google mungkin penjelasan akan posisi tersebut masih belum begitu jelas. Apakah tetap daftar saja?
Jawaban:
Ada dua kondisi yang saya temukan ketika saya coba menjawab pertanyaan ini. Pertama adalah posisi kerja yang namanya aneh, tapi sebenarnya adalah posisi yang lazim, hanya berbeda penamaan karena kebijakan dari masing-masing perusahaan. Kedua, posisi kerja yang memang benar-benar baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Misalnya saja TikTok Content Creator yang hari ini sering muncul di iklan lowongan kerja, posisi yang dulu belum ada sebelum TikTok sepopuler hari ini.
Yang perlu kamu lakukan adalah melakukan riset apakah posisi yang kamu temukan tersebut memiliki nama lazim yang lebih umum atau memang sebuah posisi yang baru. Apabila kondisinya adalah posisi yang benar-benar baru maka lakukan 2M, tanyakan ke diri kamu sendiri apakah kamu ingin mencoba posisi tersebut? Lalu, apakah punya kualifikasi dan keahlian yang sesuai? Jika kualifikasi dan keahlian sudah terpenuhi, maka fokuslah pada minatmu. Apakah pekerjaan itu yang benar-benar kamu inginkan? Atau kamu perlu mencari referensi lebih banyak sebelum memutuskan? Coba dijawab sendiri ya.
ADVERTISEMENTS
Pertanyaan #3
Apakah menyebar CV ke beberapa perusahaan sekaligus merupakan sebuah cara yang paling efektif dan efisien dalam mendaftar pekerjaan? Jika bukan, lalu cara seperti apa yang lebih efektif?
Kirim CV masal/ Illustration by Hipwee
Jawaban:
Sekaligus di sini mungkin perlu diperjelas, apakah yang dimaksud mengirimkan CV menggunakan e-mail dalam satu e-mail ke beberapa perusahaan sekaligus atau di waktu yang bersamaan mengirimkan beberapa e-mail ke beberapa perusahaan sekaligus. Konteks dari situasinya berbeda sekali.
Saya tidak menyarankan yang pertama karena mengirimkan CV secara bersamaan ke beberapa perusahaan dalam satu e-mail yang sama bisa membuat CV kamu masuk dalam kategori spam. Namun, kondisi kedua di mana kamu mengirimkan CV melalui e-mail ke beberapa perusahaan satu per satu adalah strategi yang tepat. Bahkan, saya menyarankan kamu untuk bisa mengirimkan sebanyak-banyaknya CV melalui e-mail dalam satu hari. Lakukan secara konsisten setiap hari sampai mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
ADVERTISEMENTS
Pertanyaan #4
Saat ada requirements 5 tahun di bidang tertentu, tapi kita baru memiliki pengalaman di bidang tersebut selama 3 tahun, apakah sebaiknya kita tetap mendaftar atau dilewati saja?
Jawaban:
Jika kamu sudah punya pengalaman beberapa tahun di sebuah pekerjaan, maka pengalaman tersebut jadi modal yang sangat berharga. Saya sarankan meskipun ada perbedaan 1 sampai 2 tahun dari kualifikasi yang disyaratkan, kamu tetap mencoba.
Alasannya, kadang perusahaan tidak hanya melihat durasi dari pengalaman tersebut, tapi melihat juga apa pencapaian yang kamu punya selama 3 tahun berkarier. Bisa saja orang dengan pengalaman lebih dari 5 tahun tanpa prestasi apapun kalah dengan yang pengalaman 3 sampai 4 tahun tapi punya banyak prestasi dan kontribusi di perusahaan sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Pertanyaan #5
Saat ditawari posisi berbeda dalam interview apa yang harus dilakukan?
Jawaban:
Masih ingat teori 2M tadi, dong? Jadi, ketika ditawari posisi yang lain, langsung dengan cepat tanya ke diri sendiri dulu. Mau nggak bekerja di posisi baru yang ditawarkan? Jika mau maka lanjut ke pertanyaan kedua, mampukah kamu bekerja di posisi tersebut? Apakah punya skill yang mendukung? Jika dua hal tersebut terpenuhi, kenapa harus dilewatkan kesempatan yang datang?
Nah, jika pertanyaan pertama kamu jawab “tidak mau,” maka sebaiknya sejak awal peluang tersebut ditolak saja karena menerima pekerjaan dengan kondisi hanya menguasai keahlian tanpa punya minat di posisi tersebut akan menyiksa kamu di kemudian hari saat sudah mulai bekerja.
Pertanyaan #6
Ternyata ada perusahaan yang menanyakan “Dibawa siapa?” Apakah ‘the power of orang dalam’ benar-benar ada? Apa saja plus dan minusnya?
Orang dalam/ Illustration by Hipwee
Jawaban:
Tentu saja! Saya tidak akan menghiburmu dengan menjawab tidak ada. Pasalnya, salah satu strategi perusahaan merekrut karyawan adalah melalui jalur internal recruitment di mana perusahaan secara langsung meminta para karyawannya mereferensikan orang untuk mengisi pekerjaan yang lowong.
Plusnya bagi perusahaan adalah orang yang dibawa adalah rekomendasi dari yang sudah bekerja sehingga kandidat tersebut tentu sudah mendapat input mengenai kondisi perusahaan, situasi kerja, kultur yang dimiliki perusahaan, karakter tim, dan sebagainya. Harapannya, ia akan lebih mudah beradaptasi. Selain itu, target kebutuhan karyawan juga menjadi cepat terpenuhi karena banyak sekali karyawan yang merekomendasikan orang yang mereka kenal untuk mencoba peluang kerja yang dibuka.
Minusnya, tentu seperti ketika HRD menyaring calon karyawan lewat jalur tes atau open recruitment, selalu ada peluang kandidat yang direkomendasikan under perform alias tidak bisa berkontribusi maksimal.
Pertanyaan #7
Dalam menentukan pekerjaan, mana yang harus diprioritaskan antara gaji, lingkungan, work lifebalance, apakah perusahaan besar atau biasa saja, hingga kesempatan untuk berkembang?
Jawaban:
Masing-masing orang punya tujuan karier berbeda. Pertanyaan ini tidak bisa dibuat kesimpulan secara sama rata karena kondisi tiap orang yang juga pasti berbeda. Maka, kamu perlu bertanya ke diri sendiri “Apa prioritas saya saat ini?” Apakah kamu sedang fokus untuk bisa punya penghasilan yang besar? Atau kamu lebih memprioritaskan kenyamanan kerja? Kamu harus bisa menerima, kadang tidak semua hal baik bisa ditemukan dalam satu perusahaan. Pasti ada saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal mana yang jadi prioritas saat ini. Prioritas ini bisa saja berubah di kemudian hari sesuai keadaanmu di masa depan. Pun hal ini nggak masalah kok.
Pertanyaan #8
Mana yang harus saya pilih? Gaji besar namun tidak termasuk asuransi dan tunjangan lainnya atau gaji biasa-biasa saja namun ada beberapa benefit lain yang bisa didapatkan?
Jawaban:
Jika faktor yang dipertimbangkan hanya benefit-benefit, anggap saja selain itu kamu sudah merasa cocok ya, maka tinggal kamu hitung saja berapa nilai akhir yang bisa didapatkan. Apakah kedua situasi tersebut menawarkan hasil berbeda atau sama saja?
Berbeda maksudnya begini, jika perusahaan A memberi gaji besar tanpa benefit asuransi, dll. Kamu hitung dulu, apakah nilai tersebut jika dikurangi dengan asuransi yang kamu ambil secara mandiri, uang makan dan transportasi yang dikeluarkan sendiri hasilnya lebih besar dari perusahaan B yang menawarkan gaji biasa dengan benefit. Kenapa peluang dari perusahaan A harus dilepaskan?
Akan tetapi, jika situasinya gaji dari perusahaan A setelah kamu kurangi dengan benefit yang kamu tanggung secara mandiri, hasil yang kamu dapatkan sama atau lebih kecil dari perusahaan B, saran saya tentu saja pilih perusahaan B.
Pertanyaan #9
Saya diterima di dua perusahaan, pertama di kota Jogja dengan gaji Rp3 juta, kedua di kota Jakarta dengan gaji Rp5 juta. Mana yang harus saya pilih? Apa saja pertimbangannya?
Jogja atau Jakarta?/ Illustration by Hipwee
Jawaban:
Kamu tinggal menjawab pertanyaan ini “Di kota mana kamu ingin tinggal?”, “Apakah nilai akhir dari angka yang ditawarkan cukup untuk kamu setelah dikurangi dengan kebutuhan bulanan di kota masing-masing?”, “Mana yang menawarkan peluang karier lebih baik di masa depan?”.
Pertanyaan #10
Adakah hal-hal ‘subjektif’ yang biasanya dijadikan oleh HR dalam menerima seseorang?
Jawaban:
Terus terang saja, karena HRD adalah manusia biasa, maka selalu ada aspek subjektivitas ketika HRD memilih calon karyawan untuk direkrut. Kesimpulan dari HRD satu dengan yang lain bisa saja berbeda dengan argumennya masing-masing. Untuk itulah pasti ada pembicaraan lebih lanjut dengan user sebelum membuat keputusan merekrut seseorang.
Hal-hal yang subjektif misalnya karakter pelamar, attitude, kepercayaan diri, dan sebagainya. Umumnya hal-hal yang tidak bisa diukur pasti seperti nilai IPK yang sudah jelas ada angkanya.
Pertanyaan #11
Sudah dinyatakan diterima, tapi tidak diizinkan oleh orang tua, mesti gimana?
Jawaban:
Salah satu pertanyaan yang klasik, tapi saya yakin ada di antara kamu yang mengalami hal ini. Orang tua beralasan terlalu jauh, tidak jelas, dll. Kamu harus pahami dulu bahwa larangan orang tua kadang sebuah bentuk rasa sayang mereka. Bisa jadi, hal ini berdasarkan pengalaman atau emosional belaka. Intinya adalah kamu perlu sepakat dulu bahwa orang tua kamu menyayangimu seperti apapun cara mereka merespons peluang kerja yang kamu dapatkan.
Berikutnya adalah lakukan pendekatan, bicara dengan mereka secara baik-baik dan jelas mengenai apa impian kamu, rencana dan strategi kamu jika mengambil kesempatan yang ada. Apa yang kamu lakukan agar bisa tetap menjaga komunikasi dengan orang tua. Kadang kala orang tua hanya butuh yakin bahwa kamu siap dengan tantangan yang akan datang.
Nah, SoHip, itulah beberapa pertanyaan seputar sulit soal mendapatkan pekerjaan imipan yang saya rangkum. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dari situasi yang kamu hadapi saat ini apabila kebetulan kamu mengalami hal yang serupa. Semoga bermanfaat.
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.
Saya seorang career coach dengan pengalaman lebih dari 8 tahun di dunia rekruitmen. Saya bekerja bersama pencari kerja, memberi arahan dengan berbagai saluran yang saya miliki untuk membantu kamu mendapatkan pekerjaan.