Setelah lolos dari tahap penilaian CV yang menegangkan, kamu boleh berbangga hati karena mengalahkan ratusan kandidat lainnya, dan perusahaan tertarik untuk mengenalmu lebih jauh. Sesi interviu adalah saat yang tepat untuk menunjukkan siapa dirimu. Tapi kamu juga mesti berhati-hati jika ingin diterima. Karena interviewer yang kamu hadapi, adalah orang-orang yang piawai membaca kepribadianmu serta menilai potensimu melalui sebuah obrolan ringan selama kurang lebih 45 menit.
Memaksimalkan potensi diri jelas perlu. Menyiapkan materi serta penampilan yang prima mutlak harus dilakukan. Untuk memaksimalkan hari interviumu, pastikan kamu tahu hal-hal yang diinginkan perusahaan ini, agar pencarian mereka berhenti di kamu.
ADVERTISEMENTS
1. Perusahaan mencari orang yang rasa ingin tahunya besar. Bertanyalah sebanyak-banyaknya saat interviu, agar mereka tahu ketertarikanmu
Kesungguhanmu untuk bergabung dengan perusahaan bisa terbaca dari antusiasmu saat melakukan sesi wawancara. Tentunya perusahaan ingin memperkerjakan orang yang benar-benar tertarik menjadi bagian dari perusahaan, menyukai posisi yang dilamar, dan tidak sabar untuk segera berkarya di sana. Kamu bisa menunjukkan ketertarikanmu ini dengan cara bertanya sebanyak-banyaknya tentang perusahaan maupun posisi yang kamu inginkan. Semakin kamu bertanya, semakin kamu terlihat tertarik. Jadi, jangan diam-diam saja ya kalau sedang diwawancara! Jadilah orang yang aktif dengan mengajukan pertanyaan.
ADVERTISEMENTS
2. Mereka mencari seseorang yang tidak ragu mengambil risiko. Biarkan perusahaan tahu kamu bukan ‘pemain aman.’ Kamu bisa berjuang dari nol
Seseorang yang berani mengambil risiko memiliki nilainya sendiri di mata perusahaan. Berani mengambil risiko artinya berani berjuang mulai dari titik nol, dan merangkak menuju kesuksesan. Orang yang berani mengambil risiko mungkin akan menemui kegagalan. Tapi dari sana, dia akan berkembang, dengan mengambil pelajaran untuk mengulang atau menghindari apa yang sudah dia temui. Berbeda dengan orang yang segan mengambil risiko. Dia memang akan di zona aman, tapi di sanalah dia akan berada selamanya. Kualitasmu yang ini wajib kamu punya untuk bisa sukses, baik saat wawancara ataupun kehidupan selanjutnya.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan malu mengungkapkan kelebihan dan prestasimu. Mereka mencari orang berprestasi yang percaya pada kemampuannya
Kemampuanmu boleh setingkat dewa. Tapi tanpa rasa percaya diri yang mumpuni, kamu akan kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kemampuanmu. Perusahaan selalu mencari sosok yang percaya diri, yang yakin bahwa dirinya mampu, dan percaya bahwa dirinya lebih baik dari kandidat lainnya. Tampilkan sosokmu yang percaya diri saat wawancara, dan tunjukkan bahwa mereka akan menyesal bila melewatkanmu. Kalau kamu saja tidak percaya pada dirimu sendiri, masa iya perusahaan akan mempercayai kamu?
ADVERTISEMENTS
4. Mereka mencari sosok yang bisa mengungkapkan pendapatnya dengan baik. Jangan takut untuk mengemukakan opini, bila memang diminta
Rasa percaya diri juga berkaitan dengan kemampuanmu berkomunikasi. Di dunia kerja nanti, kamu diharapkan bisa memberikan terobosan-terobosan baru yang berguna bagi perusahaan. Di situ, kamu dituntut untuk mampu mengutarakan pendapat dan opinimu. Terutama bila kamu bekerja pada startup yang lingkungannya selalu terbuka pada hal baru. Karena itu, bila saat wawancara kamu dimintai opini tentang suatu hal, jangan ragu-ragu untuk menyampaikan isi pikiranmu. Masalah benar atau salah, kamu tidak pernah tahu kan bila tidak mencobanya dahulu?
ADVERTISEMENTS
5. Mereka mencari sosok yang selalu berusaha belajar dan menghargai apa yang sudah dipelajari. Saat ditanya pengalaman kerja sebelumnya, sampaikan hal-hal positif yang kamu dapatkan
Bila kamu sudah punya pengalaman kerja sebelumnya, kamu akan mendapatkan pertanyaan mengapa kamu resign dari kantor sebelumnya. Kamu mungkin juga akan diminta menceritakan apa yang kamu lakukan di pekerjaanmu sebelumnya. Daripada kamu curhat tentang hal-hal buruk tentang kantor lama (yang bisa berakibat namamu dicoret saat itu juga), lebih baik kamu menceritakan hal-hal positifnya. Tunjukkan bahwa kamu adalah orang yang selalu bisa belajar dari segala hal. Meskipun pekerjaanmu sebelumnya tidak sesuai bidang, pastinya ada satu atau dua hal baru yang kamu pelajari bukan?
ADVERTISEMENTS
6. Meski harus tetap sopan, ada baiknya kamu menyelingi wawancara dengan humor. Sosok yang bisa membawa dampak baik untuk lingkungan kerja selalu punya nilai plus
Tentunya bagimu proses interviu adalah momen yang menegangkan. Karena kamu tahu saat itu jawaban-jawabanmu sedang dinilai oleh perusahaan. Meski tegang, ada baiknya kamu tetap santai dan sesekali menyelipkan humor yang tetap berada di garis kesopanan. Output suatu perusahaan tidak bisa dilepaskan dari lingkungan kerja sehari-hari. Semakin kondusif, tentunya hasilnya semakin maksimal, karena semua bisa menjalankan posisinya dengan maksimal. Kepribadianmu yang positif dan bisa membawa pengaruh baik untuk lingkungan kerja bisa menjadi nilai plus yang kamu punya.
7. Pastikan kamu menunjukkan bahwa kamu sosok yang tahu etika kerja dan bisa diandalkan. Di situ, kamu sudah memenangkan hati perusahaan
Terakhir, sekaligus paling penting, tentunya soal etika. Seperti yang Hipwee bilang tadi, dalam tahap interviu bukan hanya skill-mu yang dinilai, tetapi juga kepribadianmu. Selain kamu harus menunjukkan bahwa kamu sosok yang bisa diandalkan, kamu juga harus tahu etika baik yang umum ataupun etika kerja. Kamu harus tahu bagaimana menempatkan diri, tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan, punya integritas serta bisa tahu batas antara yang personal dan profesional. Salah satu caranya adalah, seperti tadi, tidak mengatakan hal-hal buruk mengenai kantormu yang sebelumnya. Bila kamu melakukannya, mereka akan berpikir, bukan tidak mungkin kamu akan melakukan hal yang sama ketika nanti kamu sudah tidak bekerja di sana.
Dengan mengetahui apa-apa yang perusahaan cari, kamu bisa mempersiapkan diri sepenuhnya. Maksimalkan sesi wawancara, sebab itulah saatnya mereka membaca dirimu yang sebenarnya. Bukan hanya prestasi kerjamu yang dinilai, melainkan kepribadianmu juga. Buktinya, banyak yang gagal di tahap interviu meski memiliki CV yang mentereng dan hebat luar biasa. Kamu jangan jadi salah satunya ya!