Siapa bilang mereka yang berpenghasilan Rp 2 juta-an nggak boleh punya KPR (Kredit Pemilikan Rumah)? Sah-sah aja lagi. Rumah kan memang idaman semua orang, tak kecuali mereka yang berpenghasilan minim. Tinggal cari cara, gimana biar keinginan itu nggak sekadar jadi mimpi alias cita-cita belaka, gimana trik dan siasatnya supaya beneran terealisasi.
Kali ini Hipwee sengaja mengumpulkan berbagai cara realistis yang bisa kamu lakoni. Biar gaji 2 jutaanmu nggak menghalangi keinginan untuk bisa mencicil rumah sendiri.
ADVERTISEMENTS
1. Ukur dengan jeli kemampuanmu. Pangkas cicilan dan pengeluaran yang nggak perlu
Ada baiknya menghitung dulu kemampuan financial setiap bulannya. Apalagi kalau ternyata masih punya cicilan lainnya, seperti cicilan motor misalnya, biaya kos atau kontrak, kebutuhan untuk hidup sehari-hari, dan lain-lainnya. Kalau sudah begitu, kita bisa tahu deh pengeluaran per-bulannya, dan sisanya berapa (yakali ada sisa -_-).
Apabila totalnya sudah pas atau mepet, maka harus menunda dulu setidaknya sampai cicilan-cicilan lain lunas. Punya rumah sih punya rumah. Tapi nggak harus tersiksa juga karena kehabisan dana segar sebelum akhir bulan kan?
ADVERTISEMENTS
2.Menabunglah segiat mungkin untuk biaya DP. Walau berat di awal ini akan meringankan jalanmu ke depan
Misalnya, ingin punya rumah seharga Rp 100 juta, maka DP yang harus disiapkan sebesar 30% dari harga tersebut. Jadi, selama dua tahun, harus menahan semua pengeluaran yang kurang penting. Nongkrong di cafe misalnya, nonton, kalap waktu belanja online shop, dan sebagainya. Semua itu dilakukan demi menabung untuk DP rumah, namun menabung di instrumen apa juga harus benar. Sehingga, saat cicilan motor lunas, DP rumah sudah siap.
Jangan lupa pula, tambahkan biaya lainnya seperti biaya pajak, biaya notaris, dan lain-lainnya. Sehingga idealnya 40% dari harga rumah. Pikirkan darimana saja sumber DP, selain dari penghasilan tetap, mungkin ada warisan dari orang tua, atau menjual aset yang dimiliki, dan sebagainya. Semakin besar DP, maka akan semakin ringan juga cicilan tiap bulannya.
ADVERTISEMENTS
3. Atur cashflow dan bagi jadi 4 bagian. Pastikan cicilan KPR tidak lebih dari 30% penghasilan
Tentang berapa income dan kemana saja pengeluaran. Pos-pos pengeluaran kalau bisa dibagi menjadi empat. Yaitu, untuk sosial atau sedekah sebesar 2.5 – 10%, cicilan hutang maksimal 30%, tabungan dan proteksi minimal 10%, terakhir untuk biaya hidup 40-60%. Jadi, kalau gaji Rp 2 juta, yang layak untuk cicilan KPR senilai Rp 600 ribu.
Bingung gimana cari cicilan KPR sebesar 600 ribu? Makanya kalau susah carinya banyakin tabungan buat DP aja!
ADVERTISEMENTS
4. Alihkan sebagian tabunganmu ke simpanan emas. Tabungan emas harus diakui menjanjikan dan lebih aman
Tidak seperti uang, emas merupakan komoditi yang tidak tergerus inflasi. Kapanpun dimanapun, harga emas mengikuti inflasi, bahkan lebih tinggi dari itu. Sehingga nilai emas bila diuangkan akan selalu mengalami kenaikan. Segeralah mencari informasi akurat tentang bagaimana menabung atau berinvestasi emas. Cari tahu juga apa saja kelemahan-kelemahan investasi emas.
ADVERTISEMENTS
5. Review ulang penghasilanmu setelah cicilan. Atur jangka waktu pinjaman yang tidak memberatkan
Setelah dua tahun cicilan motor lunas, tentunya pendapatan bertambah dong. Hitung lagi pengeluaran kamu, karena bank akan menyetujui jika jumlah cicilan tidak lebih dari 40%. Kemudian barulah kalian bisa menentukan jangka waktu untuk menyicil rumah. Tipsnya saat mencari rumah, carilah yang harganya sesuai kemampuan. Ingat, hutang tidak boleh lebih dari 30% penghasilan ya..
ADVERTISEMENTS