Apa sih yang terlintas di benak kamu soal Google? Mungkin ada yang menjawab mesin pencarian di internet yang paling umum digunakan, aplikasi yang digunakan dalam keseharian atau sebuah perusahaan teknologi raksasa di dunia yang jadi incaran banyak orang untuk memulai karier. Semua anggapan tersebut nggak salah ya, bahkan dilansir dari survei Business Insider, nama Google menjadi perusahaan di urutan pertama yang menjadi impian mahasiswa teknik serta IT.
Di balik kesuksesan besarnya tentu tak lepas dari kontribusi karyawan yang luar biasa. Maka tak heran jika Google juga dikenal memiliki pegawai dengan etos tinggi. Bahkan anggapan tersebut dibuktikan dari beberapa mantan karyawannya yang kemudian sukses membangun perusahaan sendiri yang namanya tak asing lagi di telinga kita. Nah, berikut ini Hipwee rangkum ‘lulusan’ Google yang sukses membangun startup kelas dunia.
ADVERTISEMENTS
1. Di balik nama besar Instagram, ada sosok penting Kevin Systrom di sana. Ternyata sang pendiri sempat bekerja di Google sebagai manajer pemasaran produk
Sebelum mendirikan Instagram dan menjadi sorang miliarder, Kevin Systom merupakan fotografer, karyawan Google dan penggila Bourbon. Pria kelahiran 30 Desember 1983 di Holliston, Amerika Serikat ini sempat menjabat sebagai manajer pemasaran produk di Google. Selama du tahun pertama Systrom menangani pemasaran untuk Gmail dan Kalender Google. Kemudian dia beralih ke divisi M&A Google. Usai 3 tahun ia memutuskan untuk berhenti dan membangun karier di start up rekomendasi perjalanan bernama Nexstop.
Memilih untuk terus berkembang, ia pun mulai mengerjakan aplikasinya sendiri yang gunakan jejaring sosial berbasis lokasi dan berbagi foto. Awalnya aplikasi ini dinamai Burbn, seiring berjalannya waktu setelah melalui berbagai evaluasi. Di Tahun 2010 secara resmi, Systrom dan Krieger mengubah namanya menjadi Instagram atau gabungan antara “instan” dan “telegram”.
ADVERTISEMENTS
2. Raksasa teknologi asal Tiongkok ‘Xiaomi’ juga memiliki pendiri ‘lulusan’ Google. Pria bernama Lin Bin berhasil membuat perusahaan ini semakin terkenal di pasaran
Lin Bin saat itu berniat untuk membangun startup streaming musik online dan meninggalkan posisi Wakil Presiden Institut Teknik Google China, namun belum ia lakukan dengan banyaknya pertimbangan. Tak lama Lei Jun CEO Xiaomi mengajaknya untuk berkolaborasi, terlebih saat itu ia mencari talenta berbakat dari perusahaan besar di dunia. Mereka pun merintis perusahaan ini berdua hingga dikenal sebagai salah satu perusahaan elektronik terbesar di negara Tirai Bambu itu.
ADVERTISEMENTS
3. Semakin digandrungi usai Elon Musk membuat seminar lewat aplikasi ini. Pendiri Clubhouse, Rohan Seth merupakan alumni Google juga, lo
Sekarang ini banyak yang tengah terhipnotis oleh aplikasi konferensi podcast, Clubhouse. Di balik namanya yang kian melambung, di sana ada sosok Rohan Seth sang engineer sekaligus pendiri aplikasi berbasis suara tersebut. Diketahui Rohan merupakan mantan karyawan Google sejak 2012 sampai 2016. Bahkan dibawah kepemimpinannya di divisi teknik dan produk, ia sukses mengembangkan Google Map untuk versi Android. Kemudian ia merintis aplikasi Clubhouse bersama Paul Davison pada 2020 silam.
ADVERTISEMENTS
4. Pendiri Blogger dan Twitter, Evan Williams juga sempat bekerja untuk Google. Kemudian ia memilih bergabung bersama Jack Dorsey, Bizz Stone dan Noah Glass untuk mendirikan Twitter pada 2006
Evan William merupakan salah satu sosok penting di balik kesuksesan Twitter. Ia sempat bekerja di Google dan memutuskan untuk berhenti pada Oktober 2004. Tak lama dari sana bersama Jack Dorsey, Bizz Stone dan Noah Glass mengusulkan sebuah platform sosial media yang dikenal dengan kecepatan dalam menerima informasi. Namun sayang, pada 2010 ia pamit sebagai CEO Twitter dan mulai membangun Medium. Sebuah platform sosio-jurnalisme di mana setiap orang bisa membaca dan menulis mengenai suatu topik tertentu.
ADVERTISEMENTS
5. Terakhir ada John Hanke, pendiri Niantic Labs yang mungkin banyak orang mengenali produknya dengan nama Pokemon Go
Pendiri Niantic Labs ini merupakan sosok di balik kesuksesan dari Google Maps dan Google Earth. Ia pun memilih menjadi pelopor perusahaan sendiri yang diberi nama Niantic Labs. Pada saat itu Hanke berhasil mengumpulkan dana mencapai 25 juta dolar AS dari Google, Nintendo dan Pokemon Company. Lantas dana tersebut ia gunakan untuk merekrut anggota tim lebih banyak dan terciptalah permainan Pokemon Go.
Nah itulah deretan mantan karyawan Google yang sukses dirikan startup yang kini justru dikenal oleh banyak orang. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman menjadi pembelajaran yang berharga, setiap terjun ke suatu institusi maka akan selalu ada ilmu yang bisa dibawa ke depannya.