Persaingan 4 Layanan Streaming Film di Indonesia. Eh, Ternyata Bukan Netflix yang Juara Pertama!

layanan streaming

Apa yang kamu lakukan setelah lelah bekerja dan mengurus pekerjaan rumah dalam sehari selama pandemi?

Mungkin salah satu alternatifnya adalah membuka ponsel atau laptop untuk mencari berbagai jenis hiburan di internet, salah satunya melalui layanan tontonan streaming. Walaupun harganya lumayan mahal bagi beberapa orang, nyatanya banyak juga yang tetap berlangganan. Bayangkan saja, jika dulunya Rp50.000,00 hanya untuk satu film di bioskop, sekarang kamu bisa menggunakannya untuk memilih berbagai tontonan dari yang lama hingga paling baru secara legal di genggaman tangan.

Coba cek dulu ada berapa aplikasi tontonan streaming yang terpasang dalam gawaimu? Jangan-jangan ada lebih dari satu. Yang paling terkenal mungkin Netflix tapi ada juga lo beberapa aplikasi yang lainnya yang ternyata lebih populer. Simak yuk apa saja dan bagaimana mereka berdiri!

ADVERTISEMENTS

1. Walaupun brand Netflix kadang sudah berganti menjadi kata kerja namun ternyata peminatnya lebih sedikit dibanding aplikasi yang lainnya

Persaingan 4 Layanan Streaming Film di Indonesia. Eh, Ternyata Bukan Netflix yang Juara Pertama!

Netflix/ Credit: Freepik via www.freepik.com

Kamu lagi ngapain?

Lagi Netflix-an nih.

Begitulah Netflix yang sudah berubah menjadi kata yang digunakan sehari-hari. Layanan streaming yang sudah berdiri sejak tahun 1997 dengan sistem penyewaan DVD ini mulai masuk Indonesia pada tahun 2016. Sebagai layanan yang cukup tua di antaranya pemain lainnya, dilansir dari CNN , Netflix nyatanya hanya mampu menduduki urutan ke-4 dengan 850.000 pelanggan berbayar.

ADVERTISEMENTS

2. Jika melihat logonya kamu mungkin sudah familier dengan layanan streaming Vidio, aplikasi ini buatan Indonesia lo

Walaupun baru berdiri tahun 2014 namun pada tahun yang sama pula layanan ini dikenalkan di Indonesia sehingga 2 tahun lebih dulu daripada Netflix. Kelebihan dari aplikasi ini adalah adanya sistem layanan gratis yang bisa dinikmati serta pilihan layanan premier untuk fitur-fitur yang lebih lengkap. Selain itu, ada pula lebih banyak konten lokal hingga tontonan olah raga seperti sepak bola yang bisa ditonton secara live. Tak heran kalau layanan yang satu ini masuk ke posisi nomor 3 dengan jumlah pengguna sampai 1,1 juta orang.

ADVERTISEMENTS

3. Banyaknya pecinta drama Korea membuat layanan streaming Viu berhasil menduduki peringkat 2 aplikasi streaming di Indonesia

Masuk ke Indonesia di tahun yang sama dengan Netflix, ternyata Viu lebih laris. Sejak tahun 2016 hingga kini layanan streaming dari Hongking ini sudah mampu menggait pelanggan berbayar sebanyak 1,5 juta orang. Hal ini tak bisa dipisahkan dari banyaknya orang Indonesia yang senang menonton drama hingga acara ragam dari Korea yang jadi salah satu keunggulan aplikasi ini. Tak hanya itu, layaknya Vidio, Viu juga menawarkan sistem menonton gratis dengan iklan jika belum ingin berlangganan. Sedangkan untuk menghindari iklan dan menikmati fitur-fitur yang lebih lengkap, maka pelanggan bisa menaikkan kelas dengan berlangganan premium yang cukup terjangkau, mulai dari Rp10.000,00 saja dalam satu minggu.

ADVERTISEMENTS

4. Juara pertama layanan streaming ternyata bukan produk lokal tapi milik Amerika yang juga merupakan pendatang baru, Disney+ Hotstar

Persaingan 4 Layanan Streaming Film di Indonesia. Eh, Ternyata Bukan Netflix yang Juara Pertama!

Disney+/ Credit: Hotstar via www.hotstar.com

Layanan aplikasi streaming Disney tergolong masih sangat baru dibandingkan yang lain karena baru berdiri tahun 2019 dan masuk Indonesia baru tahun 2020 kemarin. Nyatanya kini sudah ada 2,5 juta pelanggan berbayar yang menggunakan aplikasi ini per 16 Januari tahun ini. Salah satu strategi yang diterapkan dan berhasil membuat Disney+ memperoleh banyak pelanggan adalah dengan trik merangkul salah satu provider terbesar Indonesia yaitu Telkomsel. Mereka akan menawarkan paket langganan ketika pengguna membeli paket data. Selain itu, mereka juga mengakuisisi konten lokal. Harga yang ditawarkan pun cenderung lebih murah daripada Netflix.

Ternyata selain branding yang kuat, ada strategi-strategi lain yang diperlukan untuk membuat sebuah brand tetap setia mendapatkan pelanggan. Mulai dari menawarkan fitur yang lebih lengkap, mengambil hati dengan menyediakan konten yang disenangi dan menawarkan harga yang lebih terjangkau.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.